Jelang Pilpres 2019, penyebaran hoaks dipastikan bertujuan politik
Merdeka.com - Jelang tahun politik 2019 hoaks semakin bermunculan. Ada hal yang jadi dasar aktor pelaku hoaks. Menurut Ahli Komunikasi, Kuskrido Dodi Ambardi aktor hoaks tersebut adalah mereka yang memiliki tujuan politik.
"Mereka yang memiliki tujuan politik. Punya tujuan komersial dan mereka yang punya ovonturir saja," kata Dodi saat diskusi Digital Culture Syndicate dengan tema 'Menguak aktor-aktor politik hoaks di tahun politik' di Bakoel Coffe, Rabu (14/3).
Dia menjelaskan aktor hoaks tersebut mereproduksi tinggi dan sistematik karena mereka memiliki tujuan serta mendapatkan keuntungan. Kemudian ovorturir kata Dodi yaitu bersifat individual kadang kala aktor hoaks tidak punya informasi lengkap. "Kadang kala aktor tersebut tidak punya informasi lengkap," ungkap Dodi.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kenapa Tindak Pidana Pemilu bisa mengancam demokrasi? Pemilu adalah fondasi bagi negara demokratis, dan tindakan kriminal yang terkait dengan proses ini dapat mengancam kesejahteraan masyarakat dan stabilitas politik.
-
Kenapa banyak berita hoaks di AS? Jumlah tersebut berbanding 1.213 surat kabar harian yang beroperasi di seluruh AS, demikian menurut laporan tahun 2023 dari Universitas Northwestern.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Tidak hanya Dodi, Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito juga menduga bahwa produsen hoaks adalah bagian kalangan kelas menengah. Salah satunya dia menduga adalah dari partai politik.
"Mereka adalah bagian politik saya menduga misalnya. Tapi poin saya adalah mereka yang menguasai teknologi. menguasai informasi dan menguasai luang. yang menyesatkan publik. dan mengotori ruang publik melalui hoaks," kata Arie.
Kemudian, Arie juga menilai hoaks telah terbukti menjadi penyebab konflik masyarakat. Tidak hanya itu hoaks juga mengancam demokrasi di Indonesia.
"Perluasan distrust (kehilangan kepercayaan) menciptakan keresahan publik, dan masyarakat kian susah membedakan informasi benar dan salah," ungkap Arie.
Oleh karena itu, Arie mengimbau agar publik berhati-hati maraknya hoaks jelang Pilpres 2019. Dengan adanya hoaks, demokrasi Indonesia juga kata dia semakin membahayakan.
"Kita juga harus melakukan penyadaran melalui kampanye dan berbagai literasi digital agar sebaran hoaks tidak membahayakan di masa depan," ungkap Arie.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPeningkatan akses informasi lebih mudah, memilih sumber informasi yang kredibel, hingga menganalisis data dari berbagai sudut pandang dirasa sangat penting.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaHoaks masih menjadi ancaman nyata jelang pemilu. Masyarakat pun masih banyak yang "terjangkit" hoaks.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca Selengkapnya