Jelang Ramadan, warung remang di pesisir pantai Bengkulu di bongkar
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bengkulu, menjelang memasuki Ramadhan 1437 Hijriah ini membongkar sejumlah warung yang dijadikan tempat layaknya bar dan bisnis prostitusi yang biasa dikenal dengan warung remang-remang. Warung itu kebanyakan berada di sepanjang pantai lokasi wisata setempat.
"Kita bukan melarang beroperasi di bulan puasa, tetapi melarang kegiatan itu ada di Bengkulu, oleh karena itu kita bongkar," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Jumat (3/6).
Helmi mengaku telah memerintahkan satuan polisi pamong praja agar segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, untuk membersihkan semua lapak-lapak atau warung itu sebelum kegiatan maksiat menjamur di Kota Bengkulu.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa yang ditemukan di tempat pembuangan? Salah satu koin yang ditemukan di tempat pembuangan ini adalah sebuah koin perak, yang dikenal sebagai 'antoninianus,' yang berasal dari tahun 255 M dan bernilai dua dinar, sebuah koin perak standar pada era Romawi.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Racun apa yang digunakan? Seorang perempuan dari Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan menambahkan racun ke dalam minumannya, dengan tujuan agar rekan kerjanya tidak mengambil cuti hamil dan menghindari beban kerja yang lebih berat.
"Dari penelusuran, ditemukan minuman keras, juga tuak, sampai bangkai hewan yang disinyalir campuran tuak, serta kondom bekas di warung-warung itu," tandasnya.
Warung remang-ramang ini, kata Helmi, juga bertebaran di sepanjang destinasi pantai, selain maksiat, mereka juga merusak keindahan pariwisata Bengkulu.
"Dinas Pariwisata harus bertindak tegas untuk ini, saya mau ini segera bersih," paparnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Provinsi Bengkulu meminta pemerintah daerah agar menertibkan peredaran minuman keras atau miras menjelang bulan Puasa Ramadhan 1437 Hijriah.
Wakil Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Zulkarnain Dali mengatakan, peredaran minuman beralkohol yang tidak terkontrol bisa mengganggu umat Muslim dalam menunaikan ibadah puasa.
"Kalau mereka mabuk di jalanan, contohnya saat masyarakat melaksanakan salat tarawih di masjid, itu kan mengganggu, masyarakat cemas mau pulang pergi ke masjid," kata Zulkarnain.
Menurutnya, hal ini terkait dengan ada anak di bawah umur bernama Y (12) diperkosa dan meninggal dunia akibat pemerkosa mengkonsumsi minuman keras.
"Masyarakat juga akan resah kalau miras masih banyak beredar," imbuh Zulkarnain seperti dilansir Antara.
Pemerintah daerah, menurut dia, hendaknya melakukan pembatasan penjualan minuman beralkohol, dan seharusnya minuman yang merusak kesehatan itu tidak mudah diperjualbelikan.
Selain itu, MUI juga sepakat pemerintah daerah di Bengkulu menertibkan warung remang-remang atau warung yang biasa dijadikan sejumlah orang untuk mengkonsumsi minuman keras dan berbagai kegiatan maksiat lainnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menggerebek Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaBarang hasil cukai ilegal di Jawa Timur merugikan negara hingga Rp10 triliun.
Baca SelengkapnyaBarang ilegal itu diselipkan di dinding mobil seperti modus penyelundupan narkoba
Baca SelengkapnyaLokasi itu selama ini tempat warga mabuk-mabukan. Kondisi itu membuat masyarakat setempat menjadi tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPabrik miras itu mampu memproduksi 900 botol plastik ukuran 600 mili liter setiap kali produksinya.
Baca SelengkapnyaPelaku kemudian memalsukan nama barang yang dikirim.
Baca SelengkapnyaBarang yang dimusnahkan meat & bone meal atau tepung daging dan tepung tulang
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaIkan yang diasap bervariasi, mulai dari ikan air laut hingga ikan air tawar
Baca SelengkapnyaPemusnahan digelar di PT Sinergi Jelma Anugrah, Kecamataan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jatim
Baca SelengkapnyaPotensi kerugian negara akibat pabrik ini mencapai setengah miliar rupiah
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca Selengkapnya