Jelang sahur, umat Muslim di Buleleng gelar ruwatan desa
Merdeka.com - Ada tradisi unik yang dilakukan umat muslim di desa Pejarakan, Kecamatan Grogakl, Buleleng, Bali. Usai tarawih menyambut Ramadhan 1436, mereka menggelar ritual ruwatan desa.
Ruwatan ini bertujuan mensucikan diri dan mendoakan para leluhur. Demikian dikatakan KH Musirin MZ, saat memimpin umat membaca surat Yasin dan tahil. Semua berdoa melantunkan ayat suci Alquran, bahkan tampak ada yang berlinang air mata.
Begitulah suasana ruwatan desa yang diikuti ratusan orang Rabu malam (17/6) jelang dini hari.
-
Kenapa tradisi ruwatan dilakukan? Pelaksanaan ruwatan oleh masyarakat Jawa ini bertujuan untuk memohon dengan tulus agar orang-orang yang diruwat terbebas dari bencana dan selalu diberi keselamatan.
-
Apa tradisi utama ruwahan? Seluruh rangkaian acara sudah bisa dilakukan di awal bulan syaban, sampai mandi merang yang merupakan air arang batang padi di akhir bulan dan beberapa hari menuju salat tarawih pertama.
-
Mengapa ruwahan dilakukan? 'Ini bisa membuat kita ingat akan kematian, dengan terus berbuat kebaikan,' katanya, dikutip Merdeka, Kamis (29/2).
-
Kenapa ruwatan dilakukan? Ritual ini dilakukan untul membebaskan seseorang dari hukuman dewa yang bisa membawa bahaya.
-
Apa yang dilakukan dalam ritual? Di tengah musim kemarau berkepanjangan di Thailand, warga di tiga desa di Provinsi Nakhon Sawan berkumpul untuk menghidupkan kembali ritual tradisional mengarak kucing untuk mendatangkan hujan ke desa-desa yang kekeringan.
-
Apa tujuan utama dari ruwatan? Tradisi ini bertujuan agar sang anak dan keluarganya terhindar dari kesialan.
Ketua Gerakan Pemuda Anshor Pejarakan, Abdul Karim Abraham mengatakan, ruwatan desa ini diselenggarakan setiap tahunnya setiap kali menjelang bulan Ramadhan.
“Ruwatan desa ini telah lama kami lakukan setiap tahun. Selain untuk mensucikan diri juga mendoakan dan mengingat para leluhur, sesepuh desa yang sudah meninggal. Sudah tradisi jelang Ramadhan," ujarnya.
Untuk selanjutnya, mereka menggelar makan bersama yang dikenal di Bali dengan istilah "Megibung". Tradisi makan bersama ini dengan satu nampan berisi lauk dan sayur dimakan secara bersama-sama langsung di nampan tersebut.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ruwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca SelengkapnyaDi balik pelaksanaannya, tradisi Nyadran memiliki nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaTradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.
Baca SelengkapnyaSyekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.
Baca SelengkapnyaSebuah ritual doa kepada Tuhan sebagai ritual tolak bala yang dilaksanakan setiap bulan Sya'far atau setiap hari Rabu terakhir pada penanggalan Hijriah.
Baca SelengkapnyaUpacara ini sebagai wujud dari ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap para leluhur yang dilaksanakan setiap tahun pada hari tertentu.
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca Selengkapnya