Jelang Vaksinasi, Menkes Terawan Minta Tenaga Kesehatan Terus Berlatih
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan, kesiapan pelayanan rumah sakit dan keterampilan tenaga kesehatan (nakes) menjadi faktor kunci kelancaran vaksinasi Covid-19.
Menkes menekankan, setiap nakes dianggap sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan tugas vaksinasi ini. Untuk itu, Terawan selalu menekankan pada setiap nakes untuk latihan dan latihan.
Simulasi vaksinasi, tegas dia, harus terus-menerus dilakukan hingga para nakes paham betul teknisnya. Begitu pun kesiapan rumah sakit dengan fasilitas kesehatannya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan waktu terbaik untuk melakukan imunisasi susulan? Dokter akan menilai waktu yang paling tepat untuk memberikan vaksin selanjutnya tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Siapa yang harus melakukan vaksinasi di musim hujan? Vaksinasi adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak. Orang tua dapat berbicara dengan dokter mengenai vaksinasi yang tepat untuk anak.
Saat ini, vaksin Covid-19 tinggal menunggu izin atau Emergency Use Authorization (EUA) dari lembaga terkait.
Menjelang waktunya tiba, Terawan menekankan perlunya simulasi vaksinasi yang dilakukan secara masif.
"Karena bila waktu (vaksinasi) itu telah tiba, kita tidak ragu-ragu, karena kita sudah berlatih terus sehingga pelaksanaannya akan berjalan lancar. Tidak ada penumpukan, tidak ada yang merasa diabaikan. Jadi, semua terlayani dengan baik, karena itu latihan-latihan harus terus dilaksanakan," kata Terawan usai meninjau simulai vaksinasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (16/12).
Urgensi simulasi vaksinasi dilakukan secara masif, kata Terawan, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
"Sehingga kita harapkan kejadian KIPI pasca vaksinasi, bisa kita tekan atau bahkan bisa kita hindari," pungkas Terawan.
Vaksin Covid-19 Sinovac gelombang pertama sudah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020. Jumlahnya sebanyak 1,2 juta dosis. Penggunaan vaksin sendiri bakal pertama kali diperuntukan bagi nakes.
Di tempat sama, Direktur Di RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan, nakes di rumah sakitnya yang sesuai kriteria untuk vaksinasi berjumlah sekitar 370-an.
Kriteria sesuai hasil skrining, yang berdasarkan kondisi kesehatan. Misal apakah yang bersangkutan tengah mengandung, mempunyai penyakit penyerta (komorbid) hingga pernah menderita koronavirus.
Pelaksanaan vaksinasi tinggal menunggu waktu. Syahril menyebut, nakes dan fasilitas kesehatannya sudah siap.
"Kami laporkan sudah membentuk panitia untuk persiapan vaksinasi. Jadi, kami sudah siap insyaAllah nakes kami yang memenuhi persyaratan siap untuk dilakukan vaksinasi," ucapnya.
Perlu diketahui, proses vaksinasi para nakes nantinya melewati berbagai proses. Dimulai dari proses pendaftaran, di mana nantinya nakes mesti menunjukkan barcode dari hasil registrasi melalui aplikasi garapan pemerintah, Peduli Lindungi.
Setelah data terverifikasi, proses vaksinasi nakes berlanjut ke tahap skrining dan pemeriksaan dokter. Tahap ini nakes bakal diperiksa tekanan darah (tensi), suhu, gula darah. Lolos dari tahap ini, barulah vaksinasi dilakukan.
Sesaat setelah vaksinasi, nakes bakal menjalani tahapan observasi dan edukasi. Tahap ini untuk memastikan apakah setelah 30 menit ada efek samping atau reaksi dari suntikan vaksin.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaFasyankes (berupa) puskesmas dan rumah sakit, siaga 24 jam, pada tanggal 14-15 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca Selengkapnya