Jelaskan Kasus di Sukabumi, Dirut Bio Farma Bantah Vaksin Polio Bikin Lumpuh
Merdeka.com - Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir membantah pernyataan anggota DPR RI Ribka Tjiptaning terkait vaksin polio membuat lumpuh. Kasus vaksin polio itu yang membuat Ribka menolak divaksinasi Covid-19.
Honesti mengatakan, Ribka mendapatkan informasi yang keliru.
"Perlu kami jelaskan juga terkait ada kejadian di tahun 2005 di mana yang isunya ada yang setelah divaksin Polio lumpuh. Sebenarnya informasinya tidak seperti itu bu Ribka," ujar Honesti dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (14/1).
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Apa penyebab polio? Salah satu penyebab utama polio adalah infeksi virus polio itu sendiri. Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti melalui air liur atau tinja.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
-
Bagaimana polio menyebar? Virus polio dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi. Ini adalah cara penularan utama, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Penularan juga bisa terjadi melalui rute fekal-oral, yaitu ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan virus polio dari tinja.
-
Siapa yang berisiko terkena polio? Polio umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita), terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Namun, orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang positif HIV, juga rentan terhadap virus ini. Selain itu, orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk atau akses air bersih yang terbatas, wanita hamil, dan mereka yang belum divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus polio.
-
Apa penyebab penularan polio? 'Tinjanya, misal, ada di air atau makanan yang dikonsumsi, itu akan jadi bahan penularan. Atau tangan kita menyentuh barang yang berkontak dengan tinja dari orang yang terinveksi, virus itu juga bisa masuk ke mulut kita,' kata Wanda dalam diskusi daring yang digelar oleh Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Selasa.
Honesti memaparkan, pada tahun 2005 terjadi outbreak polio di Sukabumi. Sebabnya, bukan karena strain polio dalam negeri. Tetapi karena strain asing yang dibawa tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang kampung.
"Outbreak itu terjadi bukan karena strain polio yang ada di Indonesia, tapi ada strain asing yang dibawa dari luar, dari TKI Indonesia yang pulang kampung," jelas Honesti.
Kementerian Kesehatan bersama pemerintah Jawa Barat dan Bio Farma langsung bergerak melakukan program vaksinasi polio secara nasional. Akhirnya kasus outbreak polio itu bisa berakhir dengan cepat.
"Jadi bukan mereka lumpuh karena vaksinasi, tapi karena ada strain baru yang dibawa tenaga kerja kita yang pulang kampung," kata Honesti.
Vaksinasi, menurut Honesti, menjadi penyelesaian masalah. Hingga saat ini tidak ada lagi kasus polio di Indonesia.
"Jadi ini kita sudah kita tanggulangi dan sampai saat ini tidak ada lagi kasus polio," pungkas Honesti.
Ribka Menolak Divaksinasi
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menegaskan dirinya menolak vaksinasi Covid-19. Ribka yang juga seorang dokter itu menyampaikan hal tersebut dalam raker Komisi IX bersama Menkes. Dia dan keluarganya lebih memilih dikenai sanksi daripada harus divaksinasi.
Dia mengungkapkan alasan penolakannya, yakni Bio Farma belum menyampaikan hasil uji klinis ketiga vaksin Covid-19. Ribka lantas mencontohkan kejadian vaksin polio yang menimbulkan korban.
"Vaksin antipolio malah lumpuh layu di Sukabumi. Terus anti-kaki gajah di Majalaya mati 12, karena di India ditolak, di Afrika ditolak," katanya.
Ribka mengingatkan, jangan pernah bermain-main terkait uji klinis vaksin apa pun. "Saya ingat betul itu, jangan main-main vaksin ini, jangan main-main," tegasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaKomandan Tim Komunikasi Bravo TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono mengutuk keras hoaks yang terus diarahkan ke Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaPihak RSUD menjelaskan, menutup pintu dengan memalang karena takut obat-obatan dan alat medis hilang.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPasien tersebut mengaku diminta menebus obat dan alat untuk bayinya padahal sudah memakai BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim larangan konsumsi sayap dan leher ayam pedaging karena sudah disuntik hormon.
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBeredar daftar 19 daftar minuman diduga mengandung Aspartam menyebabkan kanker otak
Baca Selengkapnya