Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jemaah Calon Haji Berisiko Tinggi akan Diberi Gelang Khusus, Ini Kegunaannya

Jemaah Calon Haji Berisiko Tinggi akan Diberi Gelang Khusus, Ini Kegunaannya Kloter 1 jemaah haji mulai padati Asrama Pondok Gede. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan akan memberikan gelang khusus bagi kelompok yang sangat berisiko tinggi kepada calon haji. Gelang tersebut berbentuk seperti smart watch untuk memantau kondisi kesehatannya.

"Gelang itu semacam smart watch yang akan digunakan oleh jamaah yang sangat berisiko tinggi. Kesehatan jamaah yang berisiko tinggi tahun ini akan dimonitor oleh petugas melalui sistem, mudah-mudahan ini bisa lebih efektif dalam pelaksanaan di lapangan," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes Budi Sylvana dilansir Antara, Kamis (2/6).

Kemenkes menyiapkan sekitar 3.000 gelang khusus bagi jamaah haji yang masuk dalam kategori sangat berisiko, seperti penyakit jantung dan hipertensi.

Ia mengemukakan indikator yang dipantau dalam gelang khusus itu di antaranya, tekanan darah, detak jantung, saturasi oksigen hingga pengingat waktu untuk minum.

"Jamaah hanya tinggal memakainya saja nanti petugas kita akan memonitor kondisi mereka melalui sistem yang ada," tuturnya.

Pihaknya mengungkapkan, 35,81 persen dari total 100.051 jemaah calon haji masuk dalam kategori risiko tinggi, yakni orang lanjut usia dan yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

"Kalau kita filter lagi, dari 35 persen ini ada 25.481 orang yang risiko tinggi dengan komorbid," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes Budi Sylvana.

Ia mengemukakan dalam rencana operasional haji tahun ini petugas akan fokus kepada jamaah yang berisiko tinggi, namun tidak melupakan jamaah yang lain.

"Itu karena keterbatasan petugas kesehatan untuk melayani jamaah haji. Tahun ini kita ada pengurangan jumlah, tahun kemarin ada 1.832 petugas yang kita tugaskan, tahun ini 776 orang petugas kesehatan yang kita siapkan," tuturnya.

Ia menambahkan, Kemenkes juga akan menggunakan layanan kesehatan aplikasi TeleJamaah untuk memantau kondisi jamaah di kloter haji 2022 seiring cukup banyaknya jamaah dengan risiko tinggi penyakit komorbid.

"Pertama kali kita akan gunakan aplikasi TeleJamaah, kemudian tele petugas yang akan mengekseskusi layanan kesehatan untuk jamaah," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Budi Sylvana juga mengatakan bahwa Kemenkes telah mengirimkan lebih dari 18 ton obat-obatan dan perbekalan kesehatan bagi jamaah haji yang akan berangkat pada tahun 1443 H/2022 M.

"Ada 173 item obat yang digunakan dan 45 item perbekalan kesehatan, total beratnya mencapai 18 ton," paparnya.

Ia menyampaikan obat-obatan itu saat ini telah berada di pihak imigrasi Jeddah, Arab Saudi untuk dilakukan proses pemeriksaan oleh otoritas setempat.

Ia menambahkan, pihaknya juga mendistribusikan 100.000 paket tas untuk jamaah haji berisi perlengkapan kesehatan, yakni masker kain, masker medis, oralit, botol semprot, plester, tisu basah, kantung kencing, dan hand sanitizer.

"Semua jamaah mendapatkan paket tas itu sebagai bekal kebutuhan mereka di Arab Saudi," tuturnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.

Baca Selengkapnya
Jemaah Haji Indonesia Disarankan Tak Melempar Jumrah Aqobah Saat Waktu Dhuha, Ini Alasannya
Jemaah Haji Indonesia Disarankan Tak Melempar Jumrah Aqobah Saat Waktu Dhuha, Ini Alasannya

Para jemaah haji diminta untuk mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Baca Selengkapnya
Sebelum Pulang Jemaah Haji Diminta Tawaf Wada, Ini Alasannya
Sebelum Pulang Jemaah Haji Diminta Tawaf Wada, Ini Alasannya

Jemaah haji lansia dan risiko tinggi dianjurkan menggunakan kursi roda atau skuter matik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenag: Haji Tidak Sah Bila Jemaah Tinggalkan Salah Satu Rukun
Kemenag: Haji Tidak Sah Bila Jemaah Tinggalkan Salah Satu Rukun

Widi mengatakan seseorang yang akan menunaikan ibadah haji harus memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya
Kemenag: Jemaah Haji 2024 Sudah Dapat Mencicil Pelunasan Biaya Haji
Kemenag: Jemaah Haji 2024 Sudah Dapat Mencicil Pelunasan Biaya Haji

Indonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.

Baca Selengkapnya
Jemaah Haji Wajib Tahu, Ini Larangan Saat Berihram yang Tak Boleh Dilanggar
Jemaah Haji Wajib Tahu, Ini Larangan Saat Berihram yang Tak Boleh Dilanggar

Jemaah Haji Wajib Tahu, Ini Larangan Saat Berihram yang Tak Boleh Dilanggar

Baca Selengkapnya
Jaga Kebugaran Jemaah, Kemenag Rilis Senam Haji Indonesia, Ini Manfaatnya
Jaga Kebugaran Jemaah, Kemenag Rilis Senam Haji Indonesia, Ini Manfaatnya

Dalam rangka menjaga kebugaran, Kementerian Agam merancang khusus senam untuk jemaah haji untuk semua umur dan ramah lansia.

Baca Selengkapnya
Jemaah Haji 2023 yang Mengidap Demensia Naik Drastis, Totalnya Capai 431 Orang
Jemaah Haji 2023 yang Mengidap Demensia Naik Drastis, Totalnya Capai 431 Orang

Kementerian Kesehatan mencatat, jemaah haji yang mengidap demensia pada penyelenggaraan haji tahun 2023 mengalami peningkatan drastis.

Baca Selengkapnya
MUI Minta Kemenag Tindak Biro Perjalanan Haji Nakal
MUI Minta Kemenag Tindak Biro Perjalanan Haji Nakal

Banyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.

Baca Selengkapnya