Jemaah majelis ditemukan tewas di kamar mandi SMPN 5 Solo
Merdeka.com - Soeripto, ditemukan tak bernyawa di salah satu kamar mandi SMP Negeri 5 Solo, Senin (23/7) pagi. Pria berusia 68 tahun itu sebagai warga Dukuh Patihan, Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Sragen, Jawa Tengah.
Wakasatreskrim Polresta Solo, AKP Sutoyo mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Soeripto, merupakan peserta pengajian MTA (Majelis Tafsir Alquran). Jarak antara lokasi pengajian, yakni di gedung MTA dan SMPN 5, memang saling bersebelahan. Sehingga kemungkinan pria tersebut meminjam toilet di sana.
Hingga akhirnya, lanjut Sutoyo, korban ditemukan oleh guru sekolah setempat di kamar mandi. Saat ini, pihaknya telah memeriksa petugas keamanan MTA, Supriyadi (42).
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa tokoh ulama yang dimakamkan dekat sumur? Letak sumur diketahui tak jauh dari makam ulama di zaman dulu bernama Syekh Abdul Wafa.
-
Dimana makam para ulama di Sidoarjo? Makamnya pun ada di pemakaman umum desa dan berbaur dengan warga biasa.
"Mayat yang ditemukan tadi peserta pengajian MTA, mungkin meminjam toilet SMP N 5 Solo kemarin sore. Tadi pagi ditemukan oleh guru sekolah, namanya pak Marjuki (65), warga Ngruki, Sukoharjo," jelas Sutoyo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi, diperoleh keterangan terkait kronologi penemuan korban di kamar mandi. Pada awalnya, Marjuki hendak buang air kecil di kamar mandi sekolah sekitar pukul 09.15 WIB. Kemudian ia mendengar air mengalir di kamar mandi sebelah dengan pintu tertutup dan terkunci.
"Karena curiga, ia kemudian mendatangi kamar mandi tersebut dari kamar mandi sebelah. Dan terlihat jelas ada seseorang di dalam kamar mandi dengan posisi duduk di atas kloset," ujar dia.
Melihat korban tersebut, Marjuki kemudian melaporkannya kepada Supriyadi, yang saat itu bertugas di MTA. Tak lama kemudian, petugas keamanan itu mendobrak kamar mandi dan mendapati korban dalam keadaan sudah tak bernyawa.
"Supriyadi kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Banjarsari. Kami segera mendatangkan petugas identifikasi dari Polresta Surakarta," katanya.
Sutoyo menambahkan, Tim Inafis kemudian membawa korban ke RSUD dr Moewardi. Namun berdasarkan pemeriksan medis, tidak ditemukan tanda-tanda adanya tindak penganiayaan.
Pihaknya menduga korban menderita sakit dan meninggal dunia di lokasi sejak Minggu (22/7) sore. Setelah disemayamkan di rumah sakit, korban akan diambil oleh keluarga untuk dimakamkan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 10 saksi terkait kematian mahasiswa tersebut.
Baca SelengkapnyaJasad Dosen UIN Surakarta ditemukan oleh rekan seprofesi tertutup kasur
Baca SelengkapnyaPembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa merinci penyebab dan kronologi peristiwa tersebut. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaAntara keluarga pelaku dan korban masih ada hubungan kekerabatan.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD tewas tertimpa tembok roboh saat sedang berwudu di Masjid Raya Lubuk Minturun.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaKorban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaSeorang santri ponpes Al-Hanafiyyah Kediri meninggal dunia usai dianiaya senior
Baca SelengkapnyaDiketahui korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang
Baca Selengkapnya