Jemaah Salat Idulfitri di Jember Disemprot Disinfektan, Cuci Tangan dan Jaga Jarak

Merdeka.com - Imbauan pemerintah dan organisasi ulama agar masyarakat menjalankan salat Idulfitri di rumah, tidak sepenuhnya berjalan di Jember. Masjid Jami’ al-Baitul Amien yang berada di pusat kota Jember dan bersebelahan dengan kantor dan rumah dinas bupati, tetap melaksanakan salat Idulfitri.

Salat Idulfitri di salah satu masjid terbesar di Jember dilaksanakan dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.

Pantauan Merdeka.com, pelaksanaan salat Idulfitri di Masjid Jami’ al-Baitul Amien berlangsung relatif lebih singkat dari tahun-tahun sebelumnya. Sekitar pukul 06.40 WIB, salat dan khotbah Idulfitri telah selesai dan jemaah langsung bubar.

Jumlah jemaah juga jauh lebih sedikit. Jika biasanya jemaah meluber hingga beberapa ratus meter di luar masjid, kali ini hanya sampai di halaman masjid.

Berdasarkan keterangan dari takmir masjid, Physical Distancing dan Protokol Kesehatan telah diterapkan sejak jemaah masuk halaman masjid. Selain pemeriksaan suhu dengan menggunakan alat Thermo Gun, jemaah juga diharuskan melewati pintu disinfektan.

Selain disemprot disinfektan, jemaah diwajibkan untuk mencuci tangan. Sebagian besar jemaah juga mematuhi protokol untuk mengenakan masker serta menjaga jarak di dalam masjid dan halaman.

Hal berbeda dilakukan oleh takmir Masjid Besar Darul Muttaqien, yang ada di Kecamatan Tanggul. Salah satu masjid terbesar yang ada di Jember bagian barat itu, sejak dua hari yang lalu telah mengumumkan tidak menggelar salat Idul Fitri.

"Mohon maaf kepada para jemaah, karena kami tidak menggelar Salat Idul Fitri dengan pertimbangan mudharat (risiko) nya lebih besar daripada maslahat (kebaikan)nya. Karena saat ini sedang terjadi pandemi yang menurut ahli medis, bisa dengan mudah menyebar di kerumunan massa," jelas H Ahmad Fauzi, Ketua Takmir Masjid Besar Darul Muttaqien Tanggul saat menyampaikan pengumuman salat Jumat (22/5).

Pertimbangan lain yang dijadikan pedoman takmir masjid adalah anjuran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan PC NU Jember. "Kita harus taat pada pemerintah serta MUI dan PC NU yang mengeluarkan tausiyah agar salat Id di rumah saja," papar Fauzi.