Jembatan Cinta di Pulau Tidung ambles tak kunjung diperbaiki

Merdeka.com - Ikon wisata Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Jembatan Cinta ambles bagian pondasinya sejak Oktober 2014. Namun sampai saat ini belum dapat diperbaiki akibat minimnya dana perbaikan.

Akibatnya, para wisatawan baik lokal maupun asing harus meredam obsesinya untuk melihat dan berjalan-jalan di jembatan cinta tersebut.

Salah seorang wisatawan, Zaini (35) mengungkapkan, Saat itu bagian pondasinya mulai terlihat ambles dengan kedalaman sekira 10 cm. Seiring waktu berjalan, amblesnya pondasi itu semakin dalam, hingga menyebabkan lapisan jalan di atas jembatan terlihat retak.

Namun, nahasnya hingga saat ini belum ada perbaikan dari instansi terkait. Hanya terpasang papan peringatan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI untuk berhati-hati melintas di jembatan itu.

Zaini berharap agar instansi terkait bisa segera memperbaiki jembatan itu. Mengingat jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Tidung mencapai 5.000-7.000 orang setiap akhir pekan.

"Pondasi jembatan cinta yang ambles itu terletak di bagian jembatan yang menurun ke arah Pulau Tidung Kecil. Padahal keberadaan jembatan ini, sangat vital bagi pengunjung yang ingin menuju Pulau Tidung Kecil atau arah sebaliknya ke Pulau Tidung," ujar Zaini kepada wartawan, Senin (24/11).

Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu, Asep Syarifudin mengakui, pihaknya sudah meninjau ke lokasi. Namun, dirinya berdaih anggaran perbaikan jembatan cinta tersebut berada di bawah kewenangan Dinas PU DKI Jakarta.

"Tapi kami sudah meminta ke Sudin PU Kepulauan Seribu agar segera memperbaiki jembatan itu. Berdasarkan informasi yang kami terima, perbaikan itu akan dilaksanakan awal Desember," kata Asep.

Asep mengatakan, perbaikan infrastruktur di Kepulauan Seribu memang sangat dibutuhkan. Terlebih jumlah kunjungan di beberapa lokasi wisata Kepulauan Seribu terus mengalami kenaikan.

"Sejak Januari hingga November sudah ada 1,6 juta pengunjung. Kami prediksi, hingga akhir tahun, jumlah pengunjung akan tembus 2 juta orang," ujar Asep. (mdk/cob)