Jembatan di Rohul miring diterjang banjir, dua desa terisolir
Merdeka.com - Selain merendam ratusan rumah warga, banjir di sebagian daerah kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Provinsi Riau juga merusak sejumlah infrastruktur. Sebuah jembatan di Desa Cipang Kiri Hilir Kecamatan Rokan IV Koto, rusak dan menyebabkan dua desa terisolir, Minggu (16/11) malam.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, akibat jembatan yang rusak tersebut, aktivitas masyarakat dua desa di kecamatan Rokan IV Koto terganggu setelah jembatan Mentawai sepanjang sekitar 20 meter di daerah itu miring dan bergeser akibat diterjang banjir sejak Kamis (13/11) lalu.
Warga Rokan IV Koto melaporkan banjir Kamis kemarin memang dasyat. Jembatan yang bernama Mentawai itu memang telah dimakan usia, menjadi miring diterjang banjir yang datang secara tiba-tiba.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Bagaimana warga menyeberangi Sungai Pemali sebelum Jembatan Merah Putih? Sebelum ada jembatan itu warga setempat harus mengambil jalan memutar. Kalau harus menyeberangi sungai pun, mereka harus rela berbasah-basahan.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Di mana warga seberangi jembatan bambu? Di sana, penduduk harus menyeberangi Sungai Cisangu menggunakan jembatan ala kadarnya yang terbuat dari batang bambu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Rohul, Aceng Herdiana mengatakan masyarakat Desa Cipang Kiri Hilir dan masyarakat Sei Sikijang belum bisa beraktivitas normal hingga hari ini.
"Mereka menggunakan rakit dan sampan untuk menyeberang sungai (jembatan Mentawai)," kata Aceng.
Dia mengungkapkan jembatan Mentawai bergeser akibat air bah yang datang secara tiba-tiba dua hari lalu. Pondasi jembatan tersebut memang telah lama terkikis arus sungai. "Pondasi jembatan diterjang air, sehingga bergeser," imbuh Aceng.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaBantuan pembangunan jembatan yang diberikan merupakan wujud nyata kepedulian BRI dalam membantu masyarakat.
Baca SelengkapnyaJalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca Selengkapnya