Jembatan Jompo Ambles, Pemkab Jember Sudah Diperingati Pusat Relokasi Ruko
Merdeka.com - Jembatan Jompo yang ada di pusat bisnis Jember, Jawa Timur ambruk pada Senin (2/3) pagi. Ambruknya jembatan ini cukup mengagetkan warga Jember, mengingat kawasan tersebut menjadi salah satu titik keramaian selama hampir 24 jam setiap harinya.
Lebih dari 5 ruko yang berdiri di sekitarnya ambruk. Belum ada laporan korban jiwa. Sebab, saat kejadian, pusat pertokoan sudah tutup sejak beberapa bulan terakhir. Peristiwa ambruknya jembatan itu terjadi sekitar pukul 04.00 Wib.
"Saat itu sedang turun hujan gerimis, tiba-tiba ada suara benturan keras, ternyata jembatan roboh," ujar Hasyim, warga sekitar yang menjadi saksi mata.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Dimana kejadian jembatan kaca pecah? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
-
Apa yang pecah di jembatan kaca? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
-
Kenapa jembatan kaca itu pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak. Apalagi pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan satu orang wisatawan meninggal dunia karena jatuh dari ketinggian.
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
"Untung saja saat itu tidak ada penjual sayur yang kebetulan melintas di sana," papar Mahfud, warga sekitar yang juga menjadi saksi mata. Biasanya, pada dini hari hingga pagi menjelang, kawasan itu terdapat pedagang sayur yang menjual dagangannya.
Sejauh ini, Pemkab Jember belum akan mengambil upaya perbaikan. "Kita masih menunggu petunjuk bupati," ujar Asisten Bidang Perekonomian Pemkab Jember, Arismaya Parahita saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Sebagai langkah sementara, Pemkab Jember akan mengupayakan evakuasi terhadap isi pertokoan di sekitar jembatan yang roboh.
"Jembatan jompo, di atasnya berdiri aset-aset pemda. Kita dalam waktu cepat sudah menyiapkan armada umum untuk membantu mengangkut barang-barang yang ada di dalam pertokoan," lanjut Arismaya.
"Sementara ini, kita siapkan pengaturan lalu lintas untuk mengatur beban jalan. Mobil tidak boleh lewat sini, harus belok (memutar) ke jalan Gajah Mada," lanjut Arismaya.
Hingga berita ini diturunkan, Pemkab Jember langsung menggelar rapat lintas instansi di Pendopo WahyaWibawagraha, tempat bupati Jember, dr Faida berkantor. Rapat dihadiri Dandim 0824 Jember, Wakapolres Jember, perwakilan Pemprov Jatim, dan beberapa penyewa ruko milik Pemkab Jember.
Ambruknya jembatan Jompo tersebut sebenarnya sudah diprediksi sejak lama. Sejak beberapa bulan terakhir, muncul retakan di jembatan tersebut. Namun saat itu, Pemkab Jember hanya memerintahkan pengosongan saja, terhadap aktivitas toko. Hingga hampir setahun berjalan, belum ada upaya perbaikan dari pemerintah. Bangunan pertokoan hanya dibiarkan ditutup tanpa ada aktivitas.
Jembatan Retak Sejak Maret 2019
Jembatan yang menjadi jalan raya di Pertokoan Jompo itu ambles atau retak sejak Maret 2019. Jalan tersebut merupakan milik pemerintah pusat, namun untuk relokasinya menjadi tanggung jawab Pemkab Jember, berdasarkan dokumen notulensi rapat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yang salinannya diperoleh Merdeka.com.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII - Kementerian PUPR pada awal Oktober 2019 sebenarnya sudah memperingatkan Pemkab Jember agar segera melakukan relokasi pertokoan, sehingga pemerintah pusat bisa segera memperbaiki kerusakan jalan, sebelum terjadi korban.
".... diharap segera melakukan pembongkaran ruko yang merupakan tugas dari Pemkab Jember, sehingga fungsi sungai tidak terganggu," tulis Kepala BBPJN VIII, Achmad Subki, dalam surat tertulisnya yang ditujukan antara lain ke Bupati Jember, pada 4 Oktober 2019.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dan Kapolsek Tebing Tinggi Barat bersama anggotanya lari berhamburan saat jembatan Sungai Perumbi di Kepulauan Meranti, Riau ambruk.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa terjadi, terdengar suara gemuruh cukup kencang hingga mengagetkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaJembatan Perawang di Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau ambruk, Senin (14/8) sekitar pukul 22.45 WIB.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca Selengkapnya