Jembatan Penghubung di Nusa Penida yang Ambruk Ternyata Baru Diresmikan
Merdeka.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali, Samsi Gunarta mengatakan jembatan penghubung atau movable bridge (MB) yang ambruk baru diresmikan. Jembaran tersebut menghubungkan antara dermaga utama dan dermaga apung pelabuhan yang dikelola oleh Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Nusa Penida, Banjar Nyuh, Toya Pakeh, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
Samsi mengatakan sesaat sebelum kejadian, Kapal Sari Nusa GX Semabu Hills akan berangkat dari Pelabuhan Toya Pakeh menuju Pelabuhan Sanur. Kapal tersebut membawa 129 penumpang. Posisi kapal sudah sandar dengan sempurna.
Kemudian, posisi buritan kapal yang terlalu mendekati ujung MB mengakibatkan antrean penumpang berada di atas MB. Sejumlah 35 penumpang berdiri di atas MB sehingga struktur tidak kuat menahan beban.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Apa yang terjadi di jembatan rusak yang sedang diperbaiki? RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki.
-
Siapa yang membangun jembatan ini? Jembatan Kudung Kendeng Lembu dibangun oleh perusahaan swasta Belanda yang bernama Landbouw Maatschappij Onderneming David Bernie (NV Rubber Cultur Mij Kendenglembu).
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Bagaimana proses perbaikan jembatan di Banyuwangi? Hingga saat ini, telah 47 jembatan yang rampung proses pengerjaannya. Termasuk sejumlah jembatan yang putus akibat banjir pada akhir 2022 lalu, telah selesai proses pengerjaanya dan bisa digunakan oleh masyarakat.
"Jembatan (MB) sepanjang 16.74 meter dengan lebar 1,5 meter tersebut patah pada jarak enam meter dari dermaga yang menyebabkan 30 penumpang terjatuh ke laut," kata Samsi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/12).
Seluruh korban dapat dievakuasi dengan keadaan aman dan selamat. Beberapa penumpang mengalami luka ringan dan melaporkan adanya kerusakan barang elektronik berupa handphone.
"Setelah dilakukan pelaporan, pemeriksaan TKP, dan pengumpulan keterangan saksi-saksi oleh pihak kepolisian, prosedur keberangkatan speed boat Semabu Hills dapat dilanjutkan menuju Pelabuhan Sanur," ujarnya.
"Kemudian pada hari ini pada pukul 07.30 WITA, tim Dinas Perhubungan Provinsi Bali melakukan investigasi awal untuk menyusun rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan oleh UPP Nusa Penida, guna mencegah kejadian yang sama di kemudian hari," jelasnya.
Selain itu, pekerjaan pemasangan dermaga apung berikut MB di Pelabuhan Toya Pakeh, paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh Satker Strategis Ditjen Perhubungan Laut di Jakarta tahun 2022. Pelaksana tersebut sudah melakukan Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan dan memasuki masa pemeliharaan.
"Pada tanggal 12 Desember sudah dilakukan sosialisasi dan uji coba pemanfaatan dengan beberapa kondisi yang dipersyaratkan, termasuk perlunya pembatasan jumlah penumpang yang diperbolehkan ada di atas MB pada saat bersamaan," bebernya.
Dia juga menyebutkan, pekerjaan Pelabuhan Toya Pakeh adalah pekerjaan yang terpisah dan tidak ada kaitannya dengan Pelabuhan Segitiga Sanur-Bias Munjul-Sampalan.
"Pelabuhan ini sudah beroperasi sejak tahun 1990 dan merupakan aset dari Kementerian Perhubungan RI yang dikelola oleh Unit Pengelola Pelabuhan (Nusa Penida)," jelasnya.
Selain itu, paket pekerjaan Dermaga Toya Pakeh dilakukan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan alokasi APBN reguler Ditjen Perhubungan Laut. Pada tahap awal pekerjaan fokus pada pembangunan sisi laut atau sea sides. Selanjutnya, akan dilakukan revitalisasi terminal menyesuaikan dengan pelabuhan lain yang sudah terbangun sehingga diharapkan menjadi salah satu pelabuhan pintu masuk Nusa Penida yang kompatibel dengan Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul.
"Akibat runtuhnya MB, pihak kontraktor berkomitmen untuk membangun MB yang baru dan menyesuaikan desain selama masa pemeliharaan berjalan. Pelayanan Pelabuhan untuk sementara akan dilakukan menggunakan Pelabuhan Banjar Nyuh, di sebelah Barat Pelabuhan Toya Pakeh yang selama ini dikelola desa," ujarnya.
Terpisah, Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida, I Ketut Gede Sudarma mengatakan, akan melakukan mengantisipasi agar kasus serupa tidak berulang. Di antaranya adalah akan dilakukan penguatan MB dan dilakukan pembatasan jumlah pemberangkatan penumpang.
Selanjutnya, mengingat waktu keberangkatan fast boat yang bersamaan di setiap sore hari, maka setiap fast boat harus memastikan jumlah penumpang lengkap dan siap untuk berangkat.
Selain itu, diperlukan railing pada tengah-tengah jetty dan penambahan bolder demi keamanan penumpang juga fast boat.
"UPP Kelas II Nusa Penida akan meningkatkan pengawasan terkait disiplin penggunaan boarding pass oleh operator kapal fast boat," imbuhnya.
Kemudian, UPP Kelas II Nusa Penida akan menata arus keluar masuk kendaraan yang dikoordinir oleh koperasi dan pecalang atau aparat keamanan desa agar para wisatawan menjadi lebih nyaman dalam melakukan perjalanan wisatanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jembatan Perawang di Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau ambruk, Senin (14/8) sekitar pukul 22.45 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga dan Kapolsek Tebing Tinggi Barat bersama anggotanya lari berhamburan saat jembatan Sungai Perumbi di Kepulauan Meranti, Riau ambruk.
Baca Selengkapnya"Ya. Jembatan putus total dan saat ini tidak bisa dilalui lagi," ujar Sekretaris Desa Binafun, Oktovianus
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaSalah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.
Baca SelengkapnyaSebelum jembatan itu jadi, warga harus bertaruh nyawa seberangi sungai yang arusnya deras.
Baca SelengkapnyaTim gabungan tengah mencari para korban yang hilang.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaPembangunan jembatan ini sebagai wujud rasa hormat atas jasa Presiden Soekarno saat itu.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR mempersiapkan jembatan bailey pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II yang ambruk tergerus banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang.
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu infrastruktur baru di IKN nantinya akan menjadi penghubung antara Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan
Baca Selengkapnya