Jembatan timbang kacau, Ganjar akan temui gubernur Jatim dan DIY
Merdeka.com - Proses dan mekanisme pengecekan berat angkutan barang truk jembatan timbang di Jawa Tengah selama sebulan ini mengecewakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ini kan uji coba mas. Rakyat kan masih belum bersabar. Maunya instan dan tidak mungkin saya bilang karena ini satu wilayah, satu sistem yang tidak bisa dipenggal karena satu kewilayahan. Maka kenapa saya ingin menggandeng Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogya itu sampai ke Jakarta itu karena ketiganya ini merupakan satu alur," kata Ganjar Pranowo saat dikonfirmasi merdeka.com di Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu(22/10).
Pada tahapan uji coba jembatan timbang ini, Ganjar menyatakan Pemprov Jateng menerapkan aturan jika kelebihan muatan akan disuruh untuk balik arah sehingga yang mengalami kerugian pengusahanya.
-
Bagaimana Ganjar mengomentari rencana Prabowo? Ganjar tidak mempermasalahkan kapasitas Prabowo sebagai Menteri Pertahanan malah mengulas perihal proyek tanggul laut raksasa tersebut dalam seminar nasional.
-
Apa proyek Ganjar Pranowo yang ingin dilanjutkan Prabowo? Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi santai keinginan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk menggenjot proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di kawasan Pantai Utara atau Pantura Jawa.
-
Apa pernyataan Ganjar tentang pemerintahan Prabowo-Gibran? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
-
Siapa yang ditemu Ganjar di Jakarta? Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ditemani istrinya, Atikoh menemui anak-anak muda di Tim Pemenangan Muda Creative Hub, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo akan memperbaiki hukum di Indonesia? Mulai dari, memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengembalikan khitah KPK yang bebas intervensi, hingga memastikan penempatan personil-personil penting dalam jabatan di bidang hukum tersaring.
Namun, masih ada angkutan truk barang yang bandel dan nyelonong karena tidak terpantau petugas jembatan timbang. Selain itu terjadi antrean yang panjang saat masuk ke jembatan timbang.
"Kan beberapa truk yang kelebihan muatan sudah kita suruh balik. Lha kalau balik nanti mereka akan mengalami kerugian pengusahanya. Maka saya mengingatkan. Dari awal Jawa Tengah mau menerapkan ini maka saya minta dari awal," tuturnya.
Meski kecewa dengan Pemprov Jatim dan Pemrov DIY yang belum memberlakukan aturan, Ganjar tetap optimis untuk mengupayakan perjanjian atau MOU ke dua provinsi tersebut. Bahkan Ganjar mengaku akan mendatangi Gubernur Jawa Timur dan Gubernur DIY untuk membicarakan persoalan ini secara detail.
"Setelah uji coba ini akan kita evaluasi. Setelah evaluasi saya akan temui gubernur-gubernur ini. Untuk menjelaskan begini lho problemnya, ini lho cara penyelesaiannya. Tapi minimal dengan SKB antar gubernur kita bisa membawa regulasi secara bersama-sama. Termasuk pasti, saya akan berbicara dengan kementerian dan presiden," ujarnya.
Saat mendatangi gubernur Jatim dan DIY, Ganjar akan mengupayakan aturan bersama baik dalam bentuk perjanjian MOU, SKB atau PP yang sudah disodorkan ke presiden SBY namun belum sempat ditandatangani.
"Masing-masing gubernurnya padahal sudah oke kok. Kita cuma harus mendetailkan dari mekanisme kerjanya, teknisnya. Mungkin perlu regulasi payung bersama sehingga secara regional bisa diatur bersama-sama aturannya. Saya kira yang paling baik PP. Kalau PP-nya lama mungkin akan saya minta melakukan MOU antar gubernur," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebijakan pemberlakuan larangan angkutan barang yang muatannya melebihi 25 persen dari jumlah berat yang diizinkan (JBI) memasuki Jawa Tengah sejak 29 September, ternyata belum berjalan mulus dan masih terkesan kacau.
Dari 10 provinsi yang menyepakati kebijakan itu, masih banyak yang belum menerapkan sistem tersebut. Di Jawa, baru Jateng, dan Jawa Barat yang saat ini menerapkannya, sedangkan Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih belum.
Meski sudah diberlakukan hampir sebulan namun belum memberikan efek jera kepada sopir pengguna truk angkutan barang di lapangan. Buktinya, masih ada kendaraan melebihi tonase dan terus melanggar peraturan. Bahkan jika terjadi antrean saat memasuki jembatan timbang tak sedikit para sopir truk begitu saja melewati jembatan timbang. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar berjanji akan membantu memperbaiki jembatan dan rel kereta yang terbakar, imbas kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaGanjar memastikan pihaknya akan menghormati apapun hasil resmi dari KPU nanti.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah Pungli yang berada di jembatan timbang.
Baca SelengkapnyaPramono mulai turun menyapa masyarakat Jakarta untuk melihat masalah-masalah yang perlu segera diatasi.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menemui bakal Capres Ganjar Pranowo. PAN menilai pertemuan keduanya terkait Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Jokowi sebagai presiden punya kewenangan untuk bepergian ke mana pun, termasuk ke Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJalan rusak kerap kali diakibatkan banyaknya kendaraat berat yang melakukan ODOL, sehingga fondasi jalan menjadi cepat rusak.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Ganjar dalam acara Young on Top National Conference (YOTNC) 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7).
Baca SelengkapnyaUsai berdialog dengan warga, Ganjar menginap di rumah salah satu warga di desa yang dikunjunginya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dan Taj Yasin Maemoen pamit sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah di Gor Jatidiri Semarang, Selasa (5/9).
Baca SelengkapnyaPertemuan Ganjar dan Sultan HB X ini digelar di Gedhong Wilis yang berada di Kompleks Kantor Gubernur DIY
Baca Selengkapnya