Jemur pakaian, anak dan ibu tewas tersengat listrik
Merdeka.com - Anak dan ibu di Kota Binjai, Sumatera Utara, tewas tersengat listrik, Minggu (6/12). Peristiwa itu terjadi saat korban menjemur pakaian.
"Kedua korban yaitu Ime Sabrina (35) dan ibunya Nur Shela (70). Mereka tersengat listrik di belakang rumah mereka di Jalan Palembang, Gang Palembang, Kelurahan Rambung Timur, Binjai Selatan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf.
Peristiwa itu terjadi saat Ime tengah menjemur pakaian di belakang rumahnya sekitar pukul 06.30 WIB. Nur diduga berusaha menyelamatkan putrinya dengan menariknya. Namun perempuan tua itu juga terkena sengatan listrik.
-
Mengapa sengatan listrik bisa mematikan? Memang benar sengatan listrik, jika cukup kuat, dapat membunuh seseorang. Tapi apa sebenarnya yang membuat listrik berpotensi mematikan?
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Apa yang terjadi pada jantung saat tersengat listrik? Sengatan listrik berpotensi mengganggu atau bahkan menghentikan sama sekali sinyal-sinyal listrik kecil (yang memberitahu jantung untuk memompa). Hal ini dapat menyebabkan jantung berdetak tidak normal, atau bahkan berhenti berdetak sama sekali.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
"Beberapa saat kemudian datang suami korban Ime Sabrina bernama Ikhsan (35). Dia menemukan kedua korban tergeletak lemas," ujar Helfi.
Ikhsan bersama tetangganya, Buyung, membawa kedua korban dengan becak menuju RS Bangkatan. Saat itu kedua korban disebutkan masih bernyawa, tetapi sudah lemas dan mendengkur.
Tim medis RS Bangkatan sempat berupaya melakukan tindakan penyelamatan. Namun kedua korban tidak tertolong.
"Pada korban Ime Sabrina terlihat telapak tangan kanannya terkelupas, diduga bekas sengatan listrik di kawat jemuran," ucap Helfi.
Polisi sudah melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian. Mereka meminta keterangan saksi-saksi, serta berkoordinasi dengan PLN untuk mencari dan memutus sumber arus listrik yang menyengat kedua korban.
Sementara itu, jenazah kedua korban sudah dibawa keluarganya ke rumah duka. Mereka membuat surat pernyataan karena meminta jasad kedua korban tidak diautopsi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Api muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui tinggal di lantai atas rumah. Wanita hamil itu diketahui hendak menyelamatkan adiknya, namun mereka terjebak di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaTiga unit rumah terbakar di Desa Marumpa, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Rabu (9/8) malam. Seorang nenek berusia 1 abad meninggal dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga, rumah tersebut terbakar akibat korsleting listrik. Hal itu dikuatkan keterangan dari beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaBerawal dari memanasi sayur, satu keluarga ini jadi korban elpiji meledak.
Baca SelengkapnyaAnak korban sempat berusaha menolong. Tetapi anak korban pun terpental akibat tersengat listrik.
Baca SelengkapnyaMenurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelas rumah di Rokan Hilir, terbakar, Kamis (13/7) dini hari. Tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa itu, termasuk dua penyandang keterbelakangan mental.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui bernama Aldi (20) yang menerima luka bakar di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaKorban yakni Nadila (13 tahun), dan dua anak kembar laki-laki berusia 10 tahun bernama Balki dan Balkia.
Baca Selengkapnya