Jenazah Bhavye Suneja, Pilot Lion Air Jatuh di Karawang Teridentifikasi
Merdeka.com - Jenazah pilot Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 teridentifikasi di hari terakhir proses identifikasi oleh tim DVI Polri. Pesawat nahas itu terjun bebas di Perairan Karawang, Jawa Barat, setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, beberapa hari lalu.
Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Polisi Arthur Tampi mengatakan jenazah mendiang Suneja teridentifikasi bersama 16 korban lainnya.
"Hasil sidang rekonsiliasi pada 23 November 2018 di RS Bhayangkara Raden Said Sukanto, 16 jenazah yang dinyatakan teridentifikasi semua melalui DNA," kata Arthur dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (23/11).
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Ini tercatat sebagai pilot," ujar Arthur saat menyebut nama Suneja serta 16 korban yang teridentifikasi.
Ia menerangkan, operasi DVI Lion Air PK-LQP dilakukan selama 24 hari (29 Oktober-23 November). Hasilnya, 125 dari 189 penumpang serta kru pesawat berhasil teridentifikasi.
"Operasi DVI yang dilakukan selama 24 hari (29 Oktober-23 November), kami sudah berupaya maksimal. Hasilnya, penumpang teridentifikasi sebanyak 125 orang dengan rincian laki-laki 89 orang dan perempuan 36 orang," kata Arthur.
Dari jumlah 125 jenazah yang teridentifikasi tersebut, ada dua jenazah yang merupakan warga negara asing yaitu, warga Italia (Andrea Manfredi) dan warga India (Bhavye Suneja) sementara sisanya adalah WNI.
Jenazah korban yang telah diketahui identitasnya langsung diserahterimakan oleh pihak RS Polri pada pihak maskapai dan diteruskan pada pihak keluarga Jumat siang .
Dalam mengidentifikasi seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP, rumah sakit Polri sudah antara lain memeriksa 666 sampel DNA dan data postmortem dari 195 kantong jenazah korban.
"Dengan teridentifikasinya 16 jenazah ini dan terperiksanya seluruh sampel yang masuk ke RS Polri, seluruh tahapan operasi DVI terhadap korban jatuhnya pesawat, resmi kami tutup," ujar Arthur menambahkan.
Pesawat tipe Boeing 737 Max 8 dijadwalkan terbang menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang (Bangka Belitung). Nahas, baru 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, pesawat hilang kendali dan jatuh du perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Seperti diberitakan Antara.
Berikut 16 jenazah yang teridentifikasi di hari terakhir:
1. Hendra Tanjaya (laki-laki, 64 tahun)
2. Muhammad Ikhsan Riyadi (laki-laki, 28 tahun)
3. Agil Septian Nugroho (laki-laki, 23 tahun)
4. Fais Saleh Harharah (laki-laki, 46 tahun)
5. Liu Chandra (laki-laki, 59 tahun)
6. Cici Ariska (perempuan, 27 tahun)
7. Rumadi Ramadhan (laki-laki, 40 tahun)
8. Chandra Hasan (laki-laki, 69 tahun)
9. Ervina Kusumawijayanti (perempuan, 27 tahun)
10. Rangga Adiprana (laki-laki, 38 tahun)
11. Putty Fatikah Rani (perempuan, 19 tahun)
12. Henny Heuw (perempuan, 56 tahun)
13. Arfiyandi (laki-laki, 39 tahun)
14. Bhavye Suneja (laki-laki, 31 tahun, tercatat sebagai pilot)
15. Yoga Perdana (laki-laki, 33 tahun)
16. Sui Di (perempuan, 66 tahun)
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaTAA adalah metode analisis komprehensif tentang kecelakaan lalu lintas oleh berbagai ilmu.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut jenis pesawat jatuh di kawasan BSD tersebut PK-IFP.
Baca Selengkapnya