Jenazah guru SD yang ditembak di Papua diterbangkan ke Makassar
Merdeka.com - Jenazah Yuni Yesra (27), guru honorer yang tewas ditembak kelompok bersenjata di kampung Karobate, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Selasa dievakuasi ke Makassar, Sulawesi Selatan, melalui Jayapura.
"Jenazah korban penembakan Senin (12/9) petang itu, dijadwalkan dimakamkan di Toraja, Sulawesi Selatan," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Hotman Hutabarat seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/9).
Dikatakan, evakuasi jenazah korban dari lokasi Kampung atau Desa Karobate, Distrik/Kecamatan Mulia, menggunakan pesawat twin otter milik Trigana menuju Bandara Jayapura. Setibanya di Bandara Jayapura, jenazah akan kembali diterbangkan ke Makassar menggunakan pesawat komersial.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Yuni Yesra tewas ditembak di kampung Karobate, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (12/9) sekitar pukul 18.30 WIT. Korban yang selain menjadi guru honorer di SD Negeri Kulirik, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya itu juga berprofesi sebagai tukang ojek, meninggal akibat luka tembak yang dideritanya.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, dua regu Brimob siap dikirim ke Mulia untuk memperkuat pasukan yang telah ada guna mengejar pelaku penembakan seorang guru.
"Dua regu pasukan Brimob siap diberangkatkan ke Mulia untuk membantu mengejar para pelaku," kata Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw di Jayapura.
Dikatakannya, selain menyiapkan anggota untuk dikirim ke Mulia, anggota gabungan Polri dan TNI juga melakukan sweeping guna mengantisipasi masuknya senjata api atau lainnya. Aparat keamanan juga diperintahkan untuk melakukan pengejaran kepada kelompok bersenjata yang melakukan penembakan terhadap Yuni Yesra.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut duka mendalam oleh keluarga dan para tetangga.
Baca SelengkapnyaSatgas Ops Damai Cartenz 2024 akan terus berupaya menghadirkan rasa aman kepada masyarakat di Tanah Papua.
Baca SelengkapnyaSepeda motor yang dikendarai korban bertabrakan dengan truk tangki Hino nomor polisi BD 8176 KU dari arah yang sama.
Baca SelengkapnyaJoko berharap pengemudi bos segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaDari hasil peyelidikan awal diduga pelakunya adalah KKB yang terdiri dari dua orang yaitu KKB Bumi Walo dan KKB Rambo.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaAnggota yang berpatroli melihat asap tebal dan mendapat laporan adanya supir truk yang dianiaya hingga meninggal.
Baca SelengkapnyaGugurnya korban saat menjalankan tugas tersebut membuat Agung mendapat kenaikan pangkat luar biasa anumerta dari Briptu menjadi Brigpol anumerta dari Kapolri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Baca SelengkapnyaJenazahnya sedang dalam proses evakuasi ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca Selengkapnyaenam korban yang mayoritas siswa SD dirujuk ke rumah sakit di Palembang karena mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaMendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca Selengkapnya