Jenazah Mantan Aktivis Rahman Tolleng Langsung Dibawa ke Bandung
Merdeka.com - Salah satu tokoh aktivis dan pergerakan Rahman Tolleng, meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, Selasa (29/1). Berdasarkan informasi, Rahman Tolleng meninggal sekitar Pukul 05.25 WIB.
Beberapa petugas RS Abdi Waluyo, mengatakan, jenazah langsung dibawa keluarga ke Bandung, Jawa Barat. Rombongan berangkat sekitar Pukul 08.00 WIB.
"Tadi sekitar pukul 08.00 WIB dibawa langsung ke Bandung," ucap salah satu petugas di RS, Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Bagaimana cara rombongan jenazah masuk makam? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Siapa yang datang melayat ke rumah duka? Nisya datang melayat ke rumah duka pada Senin (11/12) siang.
-
Siapa yang menghadang rombongan jenazah? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Siapa yang menyampaikan belasungkawa? Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap semua korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.
-
Siapa yang mengantar kepergian Wakapolda Banten? Suasana haru menyelimuti Markas Polda Banten pada hari Senin (8/7) ketika seluruh personel dengan penuh penghormatan mengantarkan kepergian Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif yang akan melanjutkan pengabdian sebagai Wakapolda Kalimantan Timur.
Dia mengatakan, tidak ada keramaian dan politisi serta pejabat yang datang melayat. "Saya lihat enggak ada," jelasnya.
Rahman menjadi salah satu saksi sejarah peristiwa 15 Januari (Malari) 1974. Saat itu di duduk sebagai Pemred Suara Berkarya.
Mantan Direktur Penerbitan PT Pustaka Utama Grafiti (1991-2006) itu, juga turut membidani kelahiran Partai Serikat Rakyat Independen pada 2011. Sayangnya, partainya gagal untuk menjadi peserta pemilihan umum 2014.
Putra Bugis kelahiran Sinjai, Sulawesi Selatan, 5 Juli 1937 ini meyakini berpolitik adalah salah satu cara memuliakan kehidupan rakyat.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca Selengkapnya