Jenazah Pasien Covid-19 Terlantar di Depok, Anggota DPR Dorong Penambahan Relawan
Merdeka.com - Seorang warga domisili di Depok, Jawa Barat, yang tertular Covid-19, meninggal dunia di rumahnya. Warga berinisial AA ini tidak mendapatkan perhatian puskesmas setempat, bahkan jenazahnya sempat terlantar karena tidak ada petugas yang mengurus.
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menuturkan, peristiwa itu harus menjadi pelajaran dan evaluasi kepada masyarakat supaya waspada bahwa Covid-19 betul-betul ada dan berbahaya.
"Saya mengajak semua, dengan peristiwa yang tidak mengenakan kepada saudara kita itu, kita semakin sadar bahwa Covid ini belum bisa kita kendalikan dan masih sangat berbahaya," ujar Rahmad melalui pesan singkat, Minggu (11/7).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
Supaya peristiwa serupa dengan yang dialami AA tidak terjadi lagi, Covid-19 perlu dikendalikan melalui aturan, seperti PPKM Darurat. Jika masyarakat taat dengan aturan pemerintah, dia yakin penyebaran wabah ini bisa dikendalikan.
"Saya percaya kok kalau kita taat, kita ikuti aturan pemerintah pusat yang dijalankan pemerintah daerah, saya percaya ini bisa kita kendalikan. Dengan syarat mobilitas di Jabodetabek dan daerah yang dinyatakan PPKM Darurat harus taat. Kalau tidak, saya kira ini akan semakin berbahaya, dan sulit semakin kita kendalikan," ujar Rahmad.
"Sekali lagi saya mengajak peristiwa yang memilukan itu menjadi pembelajaran kita bersama, jangan sampai terjadi di tempat-tempat lain. Kalau semakin meledak bukan tidak mungkin terjadi lagi, terlambat untuk evakuasinya," sambungya.
Selain itu Rahmad mengusulkan, supaya digerakkan relawan untuk membantu mengangkut jenazah pasien Covid-19. Sebab petugas-petugas sudah mulai kewalahan dan butuh bantuan tenaga.
"SAR pun juga akan kewalahan kalau hanya tenaga SAR, saya kira perlu dipikirkan untuk dibentuk relawan-relawan untuk mengangkut jenazah. Itu di berbagai daerah, di berbagai tempat, di kecamatan-kecamatan itu bisa menjadi suatu keresahan sendiri," ujarnya.
Rahmad meminta berkaca dari yang dialami di India. Jenazah pasien Covid-19 terlantar begitu saja.
"Kalau jenazah-jenazah di India kan karena tidak ada biaya, tidak ada evakuasi kan kemudian dilarung di sungai, itu kan juga akan sangat memprihatinkan," katanya.
"Karena itu saya kira opsi untuk membentuk relawan-relawan, kemudian diberikan satu insentif, itu perlu dipikirkan, pemda membentuk relawan untuk penguburan supaya tidak terlantar. Karena saya lihat di beberapa daerah sudah mulai kewalahan," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca SelengkapnyaJenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaDua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaMartin sempat istirahat dalam ambulans ditemani rekannya. Kemudian Martin dibawa ke Rumah Sakit Sentra Medika.
Baca SelengkapnyaKepala Kepolisian Resor Cimahi, AKBP Aldi Subartono mengatakan pria itu seorang pegawai honorer di salah satu kementerian.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaTernyata korban tak mengenakan masker oksigen saat melaksanakan pemadaman api karena perlatan yang rusak.
Baca SelengkapnyaKedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut diketahui warga sekitar setelah tercium bau busuk dari dalam warung tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.
Baca Selengkapnya