Jenazah penumpang AirAsia akan diidentifikasi di Pangkalanbun
Merdeka.com - KRI Bung Tomo telah mengevakuasi jenazah penumpang AirAsia QZ-8501 yang ditemukan di laut. Jenazah-jenazah itu terlebih dahulu akan diidentifikasi di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah sebelum diterbangkan ke Surabaya.
"Evakuasi masih terkendala cuaca buruk. Jenazah jatuh terus saat dievakuasi menggunakan helikopter," kata Direktur operasi Basarnas Marsekal Pertama TNI AU Supriyadi di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12).
Tim SAR menargetkan, operasi pencarian akan dilakukan selama 7 hari. "Kalau ini hujan kami hentikan, pencarian tergantung cuaca. Tapi kapal AL sudah tahu evakuasi tetap dilakukan sampai selesai," ujarnya.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Dia mengatakan, laporan di lapangan ada 6 jenazah yang ditemukan. Namun, sementara yang sudah dievakuasi sebanyak 3 jenazah.
"Hasil dari kegiatan menemukan 3 mayat, tapi laporannya 6 mayat. Serta ada serpihan warna oranye dan bodi pesawat," kata Supriyadi
Menurut dia, jenazah mengenakan celana pendek, kulit berwarna putih dengan tubuh masih lengkap. "Belum tahu jenis kelaminnya apa karena cuaca buruk. Tapi mayat hanya pakai kolor, lalu kulit putih dan muka tidak jelas. Tubuhnya masih lengkap semua, tapi dalam kondisi bengkak-bengkak," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Brigadir Setyo rencananya dimakamkan di Kendal
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca Selengkapnya