Jenazah penumpang yang lompat dari kapal di Lombok ditemukan
Merdeka.com - Jenazah Suramadi (25), penumpang yang melompat dari atas Kapal Motor Dharma Rucitra, pada Minggu (14/6) lalu, berhasil ditemukan mengapung di sekitar perairan Gili Poh, Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Lombok Barat AKP Sidik Priamursita kepada wartawan, Kamis, mengatakan, jasad Suramadi pertama kali dilihat mengapung oleh Anak Buah kapal (ABK) Kapal Motor Marina pada Rabu siang, sekitar pukul 14.00 WITA.
"Awalnya anggota yang bertugas di Polsek KP3 Lembar mendapat informasi dari KM Marina dan kemudian ditindaklanjuti dengan menghubungi pihak Basarnas," kata Sidik.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Setelah meneruskan informasi tersebut, Sidik bersama anggota Polres Lombok Barat bekerjasama dengan Basarnas kemudian turun ke lapangan menjemput jasad Suramadi.
"Lokasi penemuan jasadnya tidak jauh dengan lokasi saat dia lompat dari kapal, jadi masih di seputar perairan Sekotong," ujarnya.
Kepastian Suramadi melompat dari atas kapal diketahui dari penuturan rekannya bernama Bustanil Arifin (30), yang juga tinggal satu kampung dengannya.
"Arifin ini berasal dari Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, satu kampung dengan Suramadi," katanya.
Awalnya kedua pemuda asal Taliwang itu berniat untuk merantau ke Batam, Kepulauan Riau. Namun, selama perjalanan Suramadi selalu bermimpi tentang orangtuanya yang baru saja meninggal.
"Dia bermimpi tentang bapaknya dan selalu gelisah memikirkan keluarganya di Sumbawa," katanya mengutip pengakuan Arifin.
Sehingga, sesampainya di Surabaya, Arifin mengurungkan niatnya untuk merantau ke Batam dan memutuskan untuk balik ke Sumbawa bersama dengan Suramadi.
Namun, saat hendak menyeberang ke pelabuhan Lembar menggunakan KM Dharma Rucitra, Suramadi sontak melepas sandalnya dan langsung melompat dari atas kapal.
"Orang kapal sempat berupaya menolongnya, tapi Suramadi berenang menjauh seperti menolak untuk ditolong," ucapnya seperti dikutip Antara.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh pihak RS Bhayangkara Mataram, jasad tersebut telah dipastikan adalah Suramadi, sesuai dengan ciri-ciri fisiknya.
"Dari pakaiannya, cincin dan dompet yang masih tersimpan di saku celananya menyatakan jasad itu adalah Suramadi, KTP-nya juga masih ada di dalam dompetnya," ucap Sidik.
Kini, pihak RS Bhayangkara Mataram masih mengamankan jasad Suramadi dan menunggu kedatangan pihak keluarganya dari Sumbawa Barat. "Sudah kami kabarkan keluarganya dan sedang dalam perjalanan," ujarnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaAyah ibu korban tengah berada di Malaysia sebagai pekerja migran sehingga tidak bisa pulang meski mendengar kabar memilukan itu.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu ditemukan tergeletak dengan mengenakan celana jeans warna biru dan baju kaus lengan panjang warna hitam.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui adalah penumpang kapal saat dilakukan pengecekan dan ciri-cirinya identitas dengan penumpang yang menceburkan diri di Selat Bali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaPihak keluarga juga sudah mencari di sekeliling rumah dan lingkungan namun tidak menemukan korban.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaJasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.
Baca SelengkapnyaIdham mengatakan, butuh waktu 30 menit untuk mengevakuasi jasad Sapan Toding dari dasar sumur.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca Selengkapnya