Jenazah suami Hayati Lutfiah Hamid teridentifikasi
Merdeka.com - Hari ini, satu jenazah korban AirAsia QZ8501, kembali teridentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identivication (DVI). Label jenazah dengan nomor B025 itu tidak terbantahkan teridentifikasi sebagai Djoko Suseno dengan alamat Surabaya.
"Berdasarkan metode primer dan analisa primer oleh Tim Inavis teridentifikasi berdasarkan sidik jari ditemukan kesesuaian data antemortem dan postmortem," kata Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiono di Media Centre, Kamis (8/1/2015).
Selain itu juga ditemukan data sekunder dengan adanya kesamaan jenis kelamin, yakni laki-laki dan usia korban 43 tahun. Atas data tersebut, Tim DVI memutuskan jenazah tersebut tidak terbantahkan sebagai Djoko Suseno.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Djoko Suseno sendiri adalah suami dari Hayati Lutfiah Hamid, jenazah yang pertama kali teridentifikasi. Jenazah Lutfiah telah dimakamkan keluarganya di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/1/2015). Kini tinggal orang tua Djoko, Sumamik Saerah (61) serta anak semata wayangnya, Naura Qanita Rosada Suseno (10) yang belum ditemukan.
Sementara itu, hingga saat ini TIM DVI diperkuat oleh 243 orang dari 29 instansi yang terlibat serta sejumlah tenaga dari luar negeri. Seluruh jenazah yang diterima rumah sakit Bhayangkara berjumlah 39 orang, sejumlah 25 sudah teridentifikasi. Sementara 15 jenazah sedang dalam proses di ruang kerja DVI.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita Agen BRI Link di Gresik Tewas Mengenaskan, Diduga Korban Perampokan
Baca SelengkapnyaSeorang jemaah haji asal Jabar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran.
Baca SelengkapnyaKetika ditemukan, kedua korban dalam kondisi mengenaskan dengan mengeluarkan bau menyengat
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIstri Habib Luthfi, Syarifah Salma binti Hasyim bin Yahya meninggal dunia dalam usia 66 tahun di RS Budi Rahayu, Pekalongan, pada Selasa (28/5) malam.
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaIstri Habib Luthfi bin Yahya, Syarifah Salma binti Hasyim bin Yahya meninggal dunia pada Selasa malam (28/5).
Baca SelengkapnyaKorban diduga merupakan mantan Bupati Jembrana, Bali, periode 1980-1990 yaitu Ida Bagus Ardana dan istrinya, Bu Ardana
Baca SelengkapnyaDitemani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Presiden Jokowi bertemu dengan Habib Luthfi
Baca SelengkapnyaIbu kandung korban tak habis pikir mengapa sang besan tega membunuh anak dan calon cucu pertamanya.
Baca Selengkapnya