Jenderal Gatot dan dendam kegagalan masuk Kopassus yang membuatnya tak menyerah
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendatangi Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur. Kedatangan Gatot untuk berpamitan dengan seluruh prajurit Kopassus karena dirinya sebentar lagi akan memasuki masa pensiun.
Kehadiran Gatot disambut penuh sorak oleh prajurit sambil menyanyikan yel-yel Kopassus. Hal itu terlihat sejak Gatot turun dari mobilnya hingga masuk ke Gedung Balai Komando.
Dalam pidatonya, Gatot sempat mengenang kehidupan masa kecilnya di desa. Menurutnya, sejak kecil sang ibu selalu mendoakan agar dirinya menjadi prajurit TNI untuk Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang kini menjadi Kopasus.
-
Siapa yang didoakan oleh mantan Panglima TNI? 'Siap, satu perempuan. Tamat SMA, sekarang sedang mencoba untuk masuk IPDN,' ungkap Kapten Pandjaitan.
-
Siapa yang marah dengan Letnan Komarudin? 'Begitu sirine berbunyi pukul 6 pagi, dia langsung memerintahkan pasukannya menyerbu Yogyakarta. Pertempuran hebat pun terjadi dengan Belanda. Akibatnya, Soeharto marah dan mengirim pengawal untuk menemui Komarudin, memberitahukan bahwa dia salah tanggal,' ujar Hendi Jo.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa orang tua Ida Ayu menolak Soekemi? Orang tua Ida Ayu tak rela jika harus kehilangan putrinya karena merestui hubungan mereka. Pasalnya, saat itu keluarga bangsawan Bali memiliki tradisi menikahkan anak-anaknya dengan sanak-saudara sendiri di pendopo agung.
-
Siapa yang meminta delapan anak Papua masuk TNI? Kedelapan anak muda itu dimintakan langsung oleh Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk menjadi bagian dari prajurit TNI-AD.
-
Apa pesan sang ayah untuk Taruni Akpol? Isinya yakni soal perjuangan hidup, cita-cita, hingga sosok ayah bagi putra-putrinya.
"Pesan ibu kandung saya, kamu boleh jadi Akabri, tapi harus jadi RPKAD," katanya di lokasi dengan mata berkaca-kaca, Kamis (7/12).
Gatot kecil semula tak percaya diri. Bagaimana tidak, tubuhnya kala itu begitu kurus. Tapi dia berusaha membentuk badan ideal sehingga bisa menjadi prajurit TNI.
"Namanya anak SMA suka begadang, badan saya kurus kering, sehingga pada saat masuk Akmil saya harus makan pisang, susu sebanyaknya. Setelah itu saya masuk, bisa dibilang paling terakhir orientasi di bidang fisik," ungkapnya.
"Selama empat tahun saya berusaha bisa masuk 10 besar. Karena persyaratan masuk prajurit komando harus 10 besar. Pas tes katanya saya sudah lulus. Tapi tidak (lulus)," sambung Gatot dengan nada suara merendah seperti menahan sedih.
Namun kegagalan tersebut tak membuatnya pantang menyerah seperti pesan ibunda. Gatot tetap berusaha menjadi prajurit terbaik.
"Begitu saya tidak masuk, saya dendam dengan Kopasus. Saya bilang ke ibu, 'Bu saya enggak diterima'. Saya pamit ke Timor-Timor. Ibu saya bilang, 'Di sana kamu jangan kalah dengan RPKAD'," kata Gatot menirukan pesan ibunya.
Tidak lama berselang dari ceritanya, suaranya terdengar berat. Dalam kalimatnya tersematkan kebanggaan atas Kopasus.
"Sebagai manusia biasa, saya mohon maaf kalau selama memimpin kalian ada salah dan khilaf. Yakinlah bahwa semua itu karena dan hanya karena rasa cinta dan kebanggaan saya kepada TNI dan kepada bangsa yang besar ini," ujarnya.
"Risiko apapun harus saya tempuh sebagai prajurit komando. Sehingga sejak kelahirannya, prajurit komando ini telah bersama-bersama melewati bersama, melewati lautan, tebing, cuaca mencekam, berat, tugas operasi di pelosok, daerah terpencil daerah rawan. Bahkan ketika tantangan tugas antara menang atau pulang nyawa, di dataran di puncak gunung. Tidak ada tempat yang membuat kalian gentar dan tidak ada tempat bersembunyi bagi pasukan komando," kata Gatot.
Usai melakukan pidato, Gatot pamit dengan seluruh anggota dengan menyalami satu per satu anggota. Tak lama berselang, Gatot dipanggul oleh prajurit Kopassus hingga menuju kendaraan dinasnya yang berjarak lebih kurang 200 meter.
Saat itulah terlihat mata sang jenderal mulai berkaca-kaca.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) sebut punya cita-cita suaminya jadi Danjen Kopassus.
Baca SelengkapnyaKisah seorang pemuda berjuang mati-matian agar bisa jadi tentara hingga pernah gagal masuk Kopassus.
Baca SelengkapnyaAjudan Jokowi Kompol Syarif menceritakan kisahnya saat ia berkali-kali daftar TNI dan ditolak.
Baca SelengkapnyaSemasa kecil hingga masa pendidikan, dia getol berlatih demi menjadi anggota Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima TNI, Moeldoko menceritakan kisahnya saat menjadi prajurit TNI. Ia sukses menjadi panglima berkat doa sang ibunda.
Baca SelengkapnyaCasis ini tak pernah letih untuk terus mencoba mewujudkan mimpinya menjadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI yatim piatu menceritakan kisah sedihnya saat pelantikan karena tidak ada orang tua yang hadir dan memberikan ucapan selamat
Baca SelengkapnyaMaruli mengaku bahwa sosok mertuanya sejak aktif menjadi tentara memiliki cita-cita menjadi Kasad.
Baca SelengkapnyaKepedihan tersebut seketika tergantikan dengan kebahagiaan lantaran si bungsu lolos Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaAda tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaSang putri berjuang keras sejak kecil demi meneruskan pengabdian sang ayah ke ibu pertiwi.
Baca Selengkapnya