Jenderal Gatot: TNI tidak bisa jaga negara tanpa ulama dan santri
Merdeka.com - Muhammadiyah menggelar dialog kebangsaan dan pengajian di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan menghadirkan pembicara Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Menanggapi kehadiran Gatot di tengah-tengah puluhan ribu massa dan jamaah Muhammadiyah ini, Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam sambutannya mengatakan, hadirnya Gatot ibarat prajurit yang pulang ke kampung halaman.
"Atas nama PP Muhammadiyah, kami ucapkan selamat datang panglima di ibu kota Muhammadiyah di Yogyakarta, yang merupakan pusat perang gerilya di era kemerdekaan," sambut Haedar, Minggu (4/6).
Haedar menuturkan, sejak sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah bersama umat Islam lainnya telah berjuang jihad fisabilillah untuk kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kata Haedar, banyak tokoh pejuang yang merupakan kader dari Muhammadiyah.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Apa itu Mujair Nyat-Nyat? Salah satu kuliner yang wajib Anda cicipi saat berkunjung ke Pulau Bali ialah Mujair Nyat-Nyat. Kuliner khas Kintamani ini bisa ditemui di sekitar kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14. Ia bergerak mengenalkan Islam ke wilayah barat pulau Jawa melalui semenanjung Malaka hingga ke pelabuhan Nagari Singapura yang saat ini merupakan wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Siapa Sunan Gunung Jati? Sunan Gunung Jati lahir dengan nama Syarif Hidayatullah pada tahun 1448 Masehi di Makkah Al-Mukarramah. Ibunya, Nyai Rara Santang, adalah putri dari Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Padjajaran yang kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Syarifah Mudaim.
-
Siapa yang didoakan oleh mantan Panglima TNI? 'Siap, satu perempuan. Tamat SMA, sekarang sedang mencoba untuk masuk IPDN,' ungkap Kapten Pandjaitan.
"Panglima TNI pertama adalah kader Muhammadiyah yaitu Jenderal Soedirman. Di awal kemerdekaan, Soedirman tidak hanya tercatat sebagai kader Muhammadiyah, tapi juga tokoh sentral TNI. Maka bagi kami, TNI adalah bagian dari Muhammadiyah dan umat Islam. Umat Islam serta Muhammadiyah juga merupakan bagian tak terpisahkan dari TNI," urai Haedar.
Dalam sambutannya, Haedar menuturkan, ada sebuah momen khusus antara Muhammadiyah dengan Gatot. Satu tahun yang lalu saat ramai isu komunisme, kata Haedar, Gatot sempat mengirimkan utusan ke PP Muhammadiyah untuk menegaskan bahwa sikap TNI sama dengan sikap Muhammadiyah.
"Saat PP Muhammadiyah bertemu Presiden Jokowi untuk membahas komunisme, Gatot merupakan orang pertama yang menyatakan dukungannya pada sikap PP Muhammadiyah," kata Haedar.
Menanggapi sambutan Haedar, Gatot menyebut kalau apa yang disampaikan Haedar benar. Jika kedatangannya ke Yogyakarta seperti pulang ke kampungnya sendiri.
"Apa yang dikatakan Ketua benar, bahwa panglima pertama TNI itu adalah kader Muhammadiyah. Mengapa saya harus berbicara di sini, karena Muhammadiyah adalah cikal bekal perjuangan bangsa," paparnya.
Gatot melanjutkan, jika bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaannya, tidak bisa dilepaskan dari Muhammadiyah. Oleh sebab itu, tidak cukup kalau usaha menjaga kesatuan bangsa diserahkan ke TNI saja, melainkan harus didukung ulama, santri, dan para kader Muhammadiyah.
"TNI tidak bisa menjaga negara tanpa ulama, santri, dan para kader Muhammadiyah," pungkas Gatot. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta jangan mempertentangkan antara institusi TNI dan Polri dengan istilah Rambo-Sambo.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok ulama di antara para baret Kopassus yang turut naik rantis.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.
Baca SelengkapnyaPBNU merespons tagar #santrimenolakpolisi yang ramai di media sosial.
Baca Selengkapnya"Teruskan saya sudah ngomong saya enggak setuju yang namanya TNI-Polri mau disetarakan," tegas Megawati
Baca SelengkapnyaDialog Bersama Tokoh Agama di Ende, Ganjar Diminta Bangun Indonesia Sentris
Baca Selengkapnya