Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenderal Gatot: TNI tidak bisa jaga negara tanpa ulama dan santri

Jenderal Gatot: TNI tidak bisa jaga negara tanpa ulama dan santri KPK dan TNI umumkan tiga tersangka pengadaan heli AW-101. ©2017 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Muhammadiyah menggelar dialog kebangsaan dan pengajian di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan menghadirkan pembicara Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Menanggapi kehadiran Gatot di tengah-tengah puluhan ribu massa dan jamaah Muhammadiyah ini, Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam sambutannya mengatakan, hadirnya Gatot ibarat prajurit yang pulang ke kampung halaman.

"Atas nama PP Muhammadiyah, kami ucapkan selamat datang panglima di ibu kota Muhammadiyah di Yogyakarta, yang merupakan pusat perang gerilya di era kemerdekaan," sambut Haedar, Minggu (4/6).

Haedar menuturkan, sejak sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah bersama umat Islam lainnya telah berjuang jihad fisabilillah untuk kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kata Haedar, banyak tokoh pejuang yang merupakan kader dari Muhammadiyah.

Orang lain juga bertanya?

"Panglima TNI pertama adalah kader Muhammadiyah yaitu Jenderal Soedirman. Di awal kemerdekaan, Soedirman tidak hanya tercatat sebagai kader Muhammadiyah, tapi juga tokoh sentral TNI. Maka bagi kami, TNI adalah bagian dari Muhammadiyah dan umat Islam. Umat Islam serta Muhammadiyah juga merupakan bagian tak terpisahkan dari TNI," urai Haedar.

Dalam sambutannya, Haedar menuturkan, ada sebuah momen khusus antara Muhammadiyah dengan Gatot. Satu tahun yang lalu saat ramai isu komunisme, kata Haedar, Gatot sempat mengirimkan utusan ke PP Muhammadiyah untuk menegaskan bahwa sikap TNI sama dengan sikap Muhammadiyah.

"Saat PP Muhammadiyah bertemu Presiden Jokowi untuk membahas komunisme, Gatot merupakan orang pertama yang menyatakan dukungannya pada sikap PP Muhammadiyah," kata Haedar.

Menanggapi sambutan Haedar, Gatot menyebut kalau apa yang disampaikan Haedar benar. Jika kedatangannya ke Yogyakarta seperti pulang ke kampungnya sendiri.

"Apa yang dikatakan Ketua benar, bahwa panglima pertama TNI itu adalah kader Muhammadiyah. Mengapa saya harus berbicara di sini, karena Muhammadiyah adalah cikal bekal perjuangan bangsa," paparnya.

Gatot melanjutkan, jika bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaannya, tidak bisa dilepaskan dari Muhammadiyah. Oleh sebab itu, tidak cukup kalau usaha menjaga kesatuan bangsa diserahkan ke TNI saja, melainkan harus didukung ulama, santri, dan para kader Muhammadiyah.

"TNI tidak bisa menjaga negara tanpa ulama, santri, dan para kader Muhammadiyah," pungkas Gatot. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Tegas Jenderal Polisi Jawab Isu Rambo Vs Sambo di Pilkada Jateng, Singgung Etika Jawa 'Unggah Ungguh'
Pesan Tegas Jenderal Polisi Jawab Isu Rambo Vs Sambo di Pilkada Jateng, Singgung Etika Jawa 'Unggah Ungguh'

Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta jangan mempertentangkan antara institusi TNI dan Polri dengan istilah Rambo-Sambo.

Baca Selengkapnya
Sosok Ulama di Antara Para Baret Kopassus, Berdiri Gagah Naik Rantis
Sosok Ulama di Antara Para Baret Kopassus, Berdiri Gagah Naik Rantis

Berikut sosok ulama di antara para baret Kopassus yang turut naik rantis.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UIN Walisongo: Ulama Moderat Lebih Luwes Menyikapi Perbedaan
Guru Besar UIN Walisongo: Ulama Moderat Lebih Luwes Menyikapi Perbedaan

Masyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.

Baca Selengkapnya
Sekjen PBNU Bicara Hubungan Santri dan Polisi: Sangat Baik, Tidak Bisa Diadu Domba
Sekjen PBNU Bicara Hubungan Santri dan Polisi: Sangat Baik, Tidak Bisa Diadu Domba

PBNU merespons tagar #santrimenolakpolisi yang ramai di media sosial.

Baca Selengkapnya
Megawati Sentil TNI-Polri: Mau Disetarakan, Apa yang Mau Disetarakan?
Megawati Sentil TNI-Polri: Mau Disetarakan, Apa yang Mau Disetarakan?

"Teruskan saya sudah ngomong saya enggak setuju yang namanya TNI-Polri mau disetarakan," tegas Megawati

Baca Selengkapnya
Dialog Bersama Tokoh Agama di Ende, Ganjar Diminta Bangun Indonesia Sentris
Dialog Bersama Tokoh Agama di Ende, Ganjar Diminta Bangun Indonesia Sentris

Dialog Bersama Tokoh Agama di Ende, Ganjar Diminta Bangun Indonesia Sentris

Baca Selengkapnya