Jenderal Moeldoko tak mau ikut-ikutan komentari Iklan hina TKI
Merdeka.com - Harmonisnya hubungan antara Indonesia dengan Malaysia sering terusik. Gesekan-gesekan kerap terjadi baik dari sisi perbatasan maupun buruh migran asal Indonesia di Malaysia.
Hubungan antara Indonesia dengan Malaysia kembali memanas setelah munculnya iklan produk robot pembersih di Malaysia. Perusahaan pembuat robot tersebut mempublikasikan iklan yang meminta warga Malaysia untuk memecat pembantu rumah tangga asal Indonesia dan menggantinya dengan robot pembersih.
"Leading RoboVac Specialist, Fire Your Indonesian Maid NOW!" demikian terpampang di banner iklan tersebut.
-
Siapa yang mengajak boikot di Sumatera Utara? Melansir dari laman BBC, sebuah organisasi yang cukup populer untuk mengajak menolak produk Israel ialah Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Indonesia.
-
Kenapa Kolonel Bambang menolak jadi jenderal? Bambang menolak menerima begitu saja pangkat jenderal dari presiden, tanpa prosedur yang berlaku. Itu justru akan membuatnya dicemooh oleh sesama perwira dan merusak sistem yang berlaku.
-
Siapa yang menolak melatih Timnas Malaysia? Namun, melalui perwakilannya, Lee Dong-jun, pelatih berusia 66 tahun tersebut menyatakan bahwa ia tidak berminat untuk menangani tim Malaysia.
-
Apa yang diboikot? Sejumlah responden di Saudi dan UEA juga mengatakan mereka kini memilih produk lokal dibanding produk luar.
-
Bagaimana cara boikot? Boikot adalah istilah yang mempunyai beberapa kata turunan yang perlu Anda pahami, seperti memboikot, pemboikot, hingga pemboikotan.
Perusahaan ini memproduksi robot yang bisa membersihkan lantai dan kolam renang. Robovac Malaysia beralamat di Red Carpet Avenue, Kota Damansara, Petaling Jaya, Kuala Lumpur.
Menanggapi memanasnya hubungan kedua negara akibat iklan tersebut, Panglima Jenderal TNI Moeldoko melihat, persoalan antara Indonesia dengan Malaysia kali ini masih belum menyentuh sisi keamanan. "Itu masih belum menyentuh sektor keamanan itu," kata Moledoko di Markas Komando Kopassus, Jakarta, Jumat (6/2).
Moeldoko menilai, para menteri seperti Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dan Menteri Luar Ngeri Retno Lestari sudah cukup responsif menanggapi munculnya iklan tersebut. Oleh sebab itu Moeldoko enggan berkomentar lebih jauh.
"Menterinya kan sudah memberikan komentar. Saya tidak mau ikut-ikutan," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperingati Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI berpangkat kolonel pernah berani bilang ke mantan Panglima TNI sombong gara-gara pesan tidak dibalas.
Baca SelengkapnyaMoeldoko pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga suasana politik agar tetap damai, dengan tidak mencampuri urusan hukum.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta Rocky tidak menganggu Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo tak mau ambil pusing soal orasi Rocky Gerung yang diduga menghinanya dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca Selengkapnya"Jangan main-main itu. Sekali lagi saya ulangi jangan main-main, kalau bersinggungan dengan itu saya akan berdiri paling depan itu," kata Moeldoko.
Baca SelengkapnyaIbu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan amanat undang-undang yang mesti dijalankan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo tak mau ambil pusing soal orasi Rocky Gerung yang diduga menghinanya dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Baca SelengkapnyaCerita mantan Panglima TNI dicap sombong oleh anak buahnya berpangkat Kolonel. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko merespons tegas pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla yang mengkritik netralitas Presiden Jokowi di Pilpres 2
Baca SelengkapnyaMenurut Budiman, pernyataan Tom Lembong tersebut sebuah pelanggaran etika profesional sebagai seorang mantan menteri.
Baca Selengkapnya