Jenderal Tito janji buru Santoso sampai dapat
Merdeka.com - Jenderal Tito Karnavian menjadi Kapolri menggantikan Badrodin Haiti. Sejumlah arahan dan pesan sudah disampaikan Presiden Joko Widodo untuk Tito dalam menjalankan tugas barunya.
Pekerjaan rumah yang dijanjikan Tito sebagai Kapolri baru adalah memerangi terorisme hingga menekan konflik intoleransi. Menghadapi masalah ini, dia akan mengedepankan langkah pencegahan.
"Kejahatan yang berimplikasi kontijensi akan jadi fokus utama saya seperti terorisme, konflik intoleransi, konflik massal ya. Langkah-langkah yang akan kita lakukan adalah proaktif, mengedepankan fungsi-fungsi intelijen, Binmas. Lebih banyak mencegah daripada terjadi," ungkap Jenderal Tito di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (13/7).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Ketika tindak kejahatan terjadi, Tito menambahkan, dirinya akan berupaya melakukan penegakan hukum secara profesional agar tak menimbulkan masalah baru.
"Jangan sampai ada peristiwa massal kemudian kita salah penanganannya, korban banyak. Itu menimbulkan masalah baru namanya," sambungnya.
Selain itu, dia berjanji, di bawah kepemimpinannya, Polri akan terus memburu kelompok bersenjata Santoso. Perburuan itu ditargetkan harus selesai.
"Sekarang ini kan sejak adanya operasi Camar, Tinombala, pengerahan pasukan, tidak ada lagi serangan ke masyarakat. Yang ada sekarang mereka tertekan. Dari 47 orang, sekarang tinggal 21 kalau saya tidak salah. Itu menunjukkan bahwa operasi ini efektif. Kalau masalah penangkapan Santoso, ini masalah medan, it's a matter of time saya kira. Kita akan tetap tingkatkan operasi ini, sampai dengan selesai, baik yang bersangkutan tertangkap hidup atau mati," paparnya.
Kepada kelompok bersenjata Santoso, Jenderal Tito mengimbau agar mereka memperhatikan kemaslahatan umat. Kelompok tersebut diminta keluar dari tempat persembunyiannya.
"Mereka juga harus memahami banyaknya operasi TNI-Polri di sana membuat masyarakat tidak nyaman kehidupannya di situ. Demi kemaslahatan umat, saya kira saudara-saudara itu lebih baik turun gunung dan menghadapi proses hukum yang berlaku. Bukan menyerah, bukan. Demi kemaslahatan ummat yang ada di sana," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yudo meyakini dibawah kepemimpinan Agus, TNI akan bisa membebaskan Kapten Philip Mark
Baca SelengkapnyaYudo menyerahkan kepada Presiden Joko Widodo apakah akan memperpanjang masa jabatannya atau mengganti dengan yang lain.
Baca Selengkapnya