Jenderal TNI gadungan di Gorontalo tipu korban hingga Rp 200 juta
Merdeka.com - Kodim 1304/Gorontalo menangkap Alun Mubarroq yang mengaku anggota TNI berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) Kopassus di Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 133/Nani Wartabone Mayor Inf Fathan Ali mengatakan, Alun adalah TNI gadungan yang sudah beraksi tiga bulan di Gorontalo.
"Sudah tiga bulan dia berada di Gorontalo untuk melakukan penipuan kepada masyarakat. Menurut pengakuan awal pelaku, dia dihubungi oleh seorang warga yang berada di daerah Buladu, untuk beroperasi di daerah ini," ujarnya, Selasa (18/9). Dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, sebelumnya intel Kodim menerima laporan dari masyarakat terkait kecurigaan mereka karena ada orang yang mengaku Jenderal TNI.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
"Saat menerima laporan, personel menangkap Alun dan mengamankan banyak barang bukti pakaian TNI lengkap dari sepatu hingga baret, foto, berkas, sertifikat, printer, surat dan barang lainnya," ungkapnya.
Menurut perhitungan awal dari sejumlah korban, kerugian materi mencapai Rp 200 juta.
Alun Mubarroq berkilah dan tidak mengakui penipuan yang dilakukan, dan mengatakan jika ia adalah seorang kontraktor dan juga general manager.
"Tapi saya dianggap oleh masyarakat adalah Jenderal TNI. Saya menggunakan pakaian seperti ini belum setahun. Bukan untuk menakuti orang, ini saya beli di Makasar," ujar Alun.
Alun mengaku di Gorontalo untuk mencari barang antik dan terlibat di dalamnya.
Sementara itu, salah satu korban penipuan, Nunung Katili mengatakan jika ia bersama 44 orang lainnya telah ditipu oleh jenderal palsu itu.
"Alun ini mengatakan akan membangun kantor Amanah yang bergerak dalam penuntasan aset negara. Saya diminta untuk membiayai pembangunan kantor dan isinya, sudah seratus juta lebih saya keluarkan," ungkapnya. Dikutip dari Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI gadungan tersebut beraksi saat gladi upacara HUT TNI ke-79 pada Jumat (27/9).
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku masih diamankan di Kodim Depok. Diduga masih banyak korban lainnya.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka, Begini Akal-Akalan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Samarkan Aset Rp100 M Lebih
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaKunto Arief Wibowo melakukan aksi tak terduga yang berhasil membuat 7 anggota TNI ‘tertipu’. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaDalam sebuah video, Jefri memasuki barisan, ketika TNI sedang berlatih menjelang HUT ke-79 di Monas
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPihak TNI memastikan pria berbadan gempal itu bukanlah anggota TNI melainkan sipil.
Baca SelengkapnyaRahmanudin mengaku dapat mengurus surat mengatasnamakan TNI dan mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS)
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaBersama Direktur Penyidikan Asep Guntur Rahayu, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan keterangan kasus dugaan korupsi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Baca Selengkapnya