Jenderal TNI Ungkap Kehebatan Sukhoi, 4 Pesawat Bisa Hancurkan Jakarta
Merdeka.com - Mantan Kasau Marsekal TNI (purn) Agus "Dingo" Supriatna adalah penerbang pesawat tempur yang pada masa mudanya berpengalaman menerbangkan semua pesawat tempur yang dimiliki Indonesia ketika itu. Dua jenis pesawat tempur yang canggih, F-16 buatan Amerika dan Sukhoi buatan Rusia.
Dalam buku "Dinggo" Menembus Limit Angkasa, karya Bambang Setiawan dan Budiawan Sidik Arifianto, Agus Supriatna menceritakan bagaimana kemampuan Sukhoi-35 di langit. Ia mencontohkan 4 pesawat tempur itu rudal-rudalnya mampu menghancurkan Jakarta dalam waktu singkat dengan melepaskan 18 bom.
"Kalau Sukhoi kuat, hebat, tapi duduknya enggak nyaman. Sukhoi memang dibuat untuk perang. Kalau Rusia membuat pesawat, ya untuk perang. Nah kenapa saya ngotot Sukhoi-35? Karena satu pesawat saja bisa menangkap enam target. Enam target di darat bisa terkunci sekaligus," papar Agus.
-
Siapa yang membuat Sukhoi? Maka proyek pesawat tempur taktis berat kemudian diserahkan pada Sukhoi. Sementara MiG mendapat proyek pesawat tempur taktis ringan.
-
Pesawat apa yang digunakan TNI AU untuk mengebom PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang membuat Sukhoi SU-27 terkenal? Sukhoi SU-27 menunjukkan aneka manuver yang memperlihatkan kelincahannya di udara.
-
Mengapa TNI AU mengebom Purwodadi? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara.
Ketika menjadi Pangkoopsau II, Agus pernah berkunjung ke Rusia dan mencoba Sukhoi-35. Ia kagum dengan kemampuan pesawat itu yang bisa melakukan hal berbahaya.
"Wuih, kayak begitu rupanya. Buset, hebat betul. Pesawat bisa berhenti di udara, lalu tiba-tiba wuuut.... melaju kencang seketika. Berhenti lagi, dan seketika bisa melaju kencang lagi. Loop-loopnya bisa begitu lho, patah-patah, hebat bener!" kata Agus.
Kehadiran Sukhoi-35 diharapkan dapat mengimbangi pesawat tempur Amerika yang telah mengembangkan sistem rudal dengan daya tembak yang lebih jauh. F-35 memang dirancang dengan sistem penggunaan rudal yang handal. Pesawat itu dilapisi sesuatu sehingga tidak dapat ditangkap radar biasa. Sistem ini menjadikan pesawat tempur dengan harga mahal.
Agus juga bercerita strategi pembelian pesawat tempur dipengaruhi oleh pertimbangan geopolitik. Menurut pengalamannya, kalau kita membeli pesawat tempur hanya satu negara, semuanya dibeli dari Amerika, ketika terjadi embargo atau pelarangan perniagaan dan perdagangan dengan sebuah negara, maka Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Waktu kasus Timor Timur saat itu, Hawk kita yang lagi di Aceh ditarik, tapi tidak boleh dipakai. Biar buatan Inggris, tetap enggak boleh dipakai juga," kata Agus menceritakan sulitnya menggunakan pesawat ketika terjadi embargo.
Oleh karena itu, Indonesia akhirnya memutuskan membeli pesawat Sukhoi-35 dari Rusia. Namun keputusan membeli Sukhoi, membuat Amerika kelabakan dan semakin gesit memasarkan pesawat F-35 kepada Indonesia. Amerika memamerkan keunggulan dan kualitas pesawat buatannya, juga mencoba mengambil keuntungan dari kedekatan hubungan Indonesia dengan Amerika.
Namun Indonesia tetap memutuskan membeli Sukhoi dari Rusia karena lebih murah dibandingkan F-35, mengingat anggaran pembelian pesawat terbatas. "Jauh lebih murah Sukhoi-35 dari F-35. F-35 harganya hampir dua kali lipat, mahal sekali. F-15 saja harganya USD 125 juta, apalagi yang F-35. Sementara, Sukhoi-35 hanya USD 107 juta," jelas Agus.
Sementara itu, Wakil KSAU Marsdya Hadiyan Sumintaatmadja saat itu bercerita Agus Supriatna yang menginginkan membeli Sukhoi-35. "Karena memang kita sudah melihat pesawat ini mempunyai nilai deterrence, nilai gentar yang tinggi. Pertimbangan yang lain tentu ada. Secara politis saya tidak tahu, tetapi secara teknis kita penginnya itu," kata Hadiyan.
Nilai deterrence yang dimaksud adalah tingkat kekuatan yang mampu membuat gentar musuh yang hendak melakukan suara aksi kepada negara Indonesia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen saat rudal milik TNI Angkatan Laut (AL) diluncurkan pada momen Latihan Gabungan (Latgab) di perairan laut Jawa.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut sedang menjalani latihan formasi.
Baca SelengkapnyaKemampuan pesawat ini dirancang untuk terbang jarak jauh dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mengudara sekitar 10 jam lamanya.
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca SelengkapnyaTugu pesawat tempur itu diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Baca SelengkapnyaPascainsiden pesawat jatuh, Prabowo memastikan, evaluasi alutsista terus dilakukan secara rutin.
Baca SelengkapnyaFoto-foto lama ini menunjukkan kekuatan raksasa TNI AU. Sangar banget.
Baca SelengkapnyaSaat terbang kedua pesawat TNI AU dalam keadaan baik dan tidak ada masalah
Baca SelengkapnyaF-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaLima pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan sembilan unit pesawat NC-212i untuk TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaKabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca Selengkapnya