Jenderal Ursinus Medellu polisi lalu lintas paling jujur
Merdeka.com - Harta kekayaan mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Djoko Susilo membuat orang menggeleng-gelengkan kepala. Dia memiliki sejumlah rumah mewah, tanah, mobil, SPBU hingga bus pariwisata. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperkirakan harta kekayaan Djoko lebih dari Rp 100 miliar.
KPK menduga uang ini berasal dari korupsi simulator SIM dan tindak pidana pencucian uang. Kasus Djoko masih ditangani KPK.
Sejak dulu posisi di Korps Lalu Lintas dinilai lahan basah. Perilaku para polisi yang kerap meminta damai pun menambah buruk citra penegak hukum ini. Benarkah tak ada sosok yang pantas diteladani dari Korps Lalu Lintas Polri?
-
Siapa yang selalu menjunjung tinggi kejujuran? Orang-orang yang memiliki kelas tinggi selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas.
-
Di mana Jenderal Hoegeng mendapat suap saat baru datang? Penugasan di Sumatera Utara Jenderal Hoegeng sempat menerima penugasan di Sumatera Utara pada tahun 1956 silam. Saat itu Kota Medan terkenal begitu sulit lantaran setiap polisi harus bisa menahan diri dari godaan suap. Hoegeng yang baru saja menginjakkan kaki di Belawan pun langsung 'disuap'. Ia menerima barang-barang yang tidak terduga, mulai dari kulkas, piano, tape hingga sofa mahal.
-
Siapa yang mendapat penghargaan dari Jenderal Polisi? Penghargaan tersebut diberikan kepada Prada Triwandi Werfan Sentana Nababan.
-
Apa contoh kesederhanaan Jenderal Soekanto? Menjabat Kapolri 14 tahun tak membuat Pak Kanto memiliki cukup uang. Bahkan saat pensiun, dia dan istrinya, Hadidjah Lena Mokoginta, sempat tak punya rumah dan tinggal berpindah-pindah.
-
Kenapa Jenderal Polisi memberikan penghargaan? Penghargaan ini untuk memberikan apresiasi, kontribusi kepada TNI Polri. Anggota TNI dan Polri selalu siaga dalam menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat Papua.
-
Apa saja yang diterima Hoegeng sebagai suap? Penugasan di Sumatera Utara Jenderal Hoegeng sempat menerima penugasan di Sumatera Utara pada tahun 1956 silam. Saat itu Kota Medan terkenal begitu sulit lantaran setiap polisi harus bisa menahan diri dari godaan suap. Hoegeng yang baru saja menginjakkan kaki di Belawan pun langsung 'disuap'. Ia menerima barang-barang yang tidak terduga, mulai dari kulkas, piano, tape hingga sofa mahal.
Ternyata ada. Sosok teladan itu sejujur Jenderal Hoegeng. Tak serupiah pun uang kantor dibawa pulang. Hidupnya dihabiskan untuk memberikan teladan bagi korps lalu lintas.
Polisi jujur itu bernama Inspektur Jenderal Ursinus Ellias Meddelu. Dia menjabat Direktur Lalu Lintas Markas Besar Angkatan Kepolisian tahun 1965-1972. Setelah itu menjadi Kadapol (Kini Kapolda) Sumatera Utara.
Ursinus dikenal sebagai bapak Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Dia juga yang membenahi sistem surat tilang.
Tapi apakah kemudian Ursinus mengambil keuntungan dari jabatannya? Apakah Ursinus memperkaya diri? Tidak sama sekali. Jenderal ini baru bisa punya rumah setelah mencicil mess dengan uang pensiunnya. Bayangkan juga seorang jenderal yang tak mampu menguliahkan anak-anaknya karena kekurangan biaya.
"Kisah hidup Papa seperti sulit dipercaya. Papa meneladani Jenderal Hoegeng soal kejujuran dan pengabdian. Akibatnya saya dan adik-adik tidak bisa kuliah karena kurang biaya," kata Elias Christian Meddelu, putra sulung Ursinus saat menerima tim liputan merdeka.com di rumahnya di kawasan Otista, Jakarta Timur.
Membandingkan Irjen Djoko Susilo dan Irjen Ursinus Meddelu adalah sebuah ironi. Sama-sama komandan lalu lintas Polri, dengan kekayaan yang bagai bumi dan langit.
Seperti Hoegeng, banyak cerita menarik soal Ursinus. Tim merdeka.com mengupas sekelumit kisah soal teladan langka di tubuh korps lalu lintas ini.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Hoegeng tidak memiliki rumah pribadi. Hanya ada rumah dinas di Jalan Muhammad Yamin, Jakarta. Bahkan, ia juga tak memiliki mobil pribadi.
Baca SelengkapnyaListyo juga sempat berdialog melalui virtual dengan Meriyati Roeslani atau Meri Hoegeng, istri mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santoso.
Baca Selengkapnya“Di negara ini hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur.
Baca SelengkapnyaMonumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso diresmikan olah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Jenderal TNI Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaSosok cicit Polisi Hoegeng baru-baru ini sukses mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaIni kisah langka teladan kesederhanaan seorang jenderal. Anak buahnya jadi saksi selama menjabat, tak sekali pun dia menggunakan jabatannya untuk korupsi
Baca SelengkapnyaMarsekal Suryadi Suryadarma menjabat Kepala Staf TNI AU pertama di Republik Indonesia dari tahun 1946-1962.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Laksda Julius Widjojo buka suara mengenai kasus suap Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi. Hendri diduga menerima suap sebesar Rp 88,3 m.
Baca SelengkapnyaBukan hanya dikenal sebagai orang yang dermawan, ada beberapa sikap jenderal bintang satu Polri ini yang mengundang pujian. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaHasil seleksi calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dari Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024 menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaKapolri mengungkapkan sosok Kombes yang berhasil membuatnya kagum di acara Hoegeng Awards 2023.
Baca Selengkapnya