Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenderal Ursinus tak tergiur uang BPKB ratusan juta

Jenderal Ursinus tak tergiur uang BPKB ratusan juta Irjen (Purn) Ursinus Elias Medellu. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Maraknya pencurian kendaraan bermotor pada tahun 60-an menjadi ide awal perlunya kendaraan dilengkapi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Ternyata untuk mewujudkannya tidak mudah, Polri terbentur masalah biaya.

Akhirnya, setelah berdiskusi dengan pihak Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya, Ursinus Elias Medellu sebagai penggagas membuat suatu proposal atau konsep surat keputusan tentang BPKB. Kala itu Ursinus merupakan Direktur Lalu Lintas Markas Besar Angkatan Kepolisian (MABAK) berpangkat komisaris besar.

Konsep itu selanjutnya diajukan ke Panglima Angkatan Kepolisian Jenderal (Kapolri) dengan anggaran Rp 34 juta. Karena tak ada biaya proposal pemohonan pendanaan diarahkan ke Departemen Keuangan. Proposal disetujui, kemudian disuruh mengajukan ke Bank Indonesia dengan sistem utang.

Awal-awal Ursinus pusing memikirkan bagaimana cara mengembalikan uang pinjaman itu. Tetapi di luar dugaan pendapatan dari pembuatan BPKB melimpah ruah. Pada tahun 1968 proses pengurusan BPKB diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali, Rp 500 untuk mobil dan Rp 300 buat motor.

elias medellu

Pada bulan pertama uang yang masuk ke kantong Korps Lalu Lintas Polri Rp 10 juta, dan meningkat dua kali lipat pada bulan kedua. Ursinus sangat terkaget-kaget, sungguh di luar perkiraannya.

Memiliki posisi strategis tak lantas membuat Ursinus gelap mata. Sebenarnya mudah saja baginya untuk meraup keuntungan dari pendapatan tersebut. Tapi, se-sen pun Ursinus tak memanfaatkan pendapatan dari BPKB untuk memperkaya dirinya sendiri.

Rasa cintanya pada Korps Bhayangkara diwujukan dengan membangun kantor Direktorat Lalu Lintas, perumahan untuk perwira dan bintara, pusat pendidikan lalu lintas serta poliklinik. Semua biaya pembangunan diambil dari dana BPKB. Dengan tegas Ursinus mengatakan proyek BPKB bukanlah untuk mencari keuntungan.

"Dengan demikian jika ada anggapan bahwa BPKB diberlakukan untuk mencari dana, saya bisa mengatakan hal tersebut sama sekali tidak benar," kata Ursinus dalam buku Inspektur Jenderal Polisi DRS. Ursinus Elias Meddelu, Bhayangkara Pejuang melawan Penjajah dan Arus Korupsi terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Setelah menjabat sejak 1965, Ursinus oleh pimpinan Polri dipindahtugaskan menjadi Kapolda II Sumatera Utara pada 1972. Banyak para anggota yang merasa kehilangan. Di mata para anak buahnya, Ursinus merupakan sosok polisi yang patut dijadikan teladan.

"Pak Medellu sangat memegang prinsip kejujuran dan kedisiplinan," kenang Hajaty Chambo, Polwan yang selama delapan tahun menjadi sekretaris Ursinus.

Meski sudah tak lagi di Korps Lalu Lintas, Ursinus selalu mengingatkan agar membaliknamakan aset-aset. Sebab, sejumlah aset yang dibangun atas nama dirinya. Ketika itu memang secara institusi, polisi tak boleh membeli aset atau tanah.

Padahal, tak susah bagi Ursinus yang pensiun dengan pangkat Inspektur Jenderal untuk mengusai aset-aset tersebut. Dia bersikeras seluruh aset harus dikembalikan ke polisi.

Sekali lagi Ursinus menunjukan dirinya bukanlah polisi yang rakus akan harta dan jabatan. Dia mengutamakan kejujuran. Haram baginya memakan uang seperak pun yang bukan miliknya. Harusnya ini menjadi contoh bagi para polisi dari mulai bintara hingga jenderal.

"Sekalipun uang segudang di depan mata, semua tidak akan saya sentuh, karena itu bukan milik saya. Kalau saya melakukannya berarti saya mencuri. Mencuri itu dilarang Tuhan," ujarnya.

Andai saja mantan Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo mau belajar dari Ursinus, mungkin dia tak akan terseret KPK.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Marsekal TNI AU Sederhana & Antikorupsi, Sampai Meninggal Rumah Belum Lunas
Marsekal TNI AU Sederhana & Antikorupsi, Sampai Meninggal Rumah Belum Lunas

Marsekal Suryadi Suryadarma Memimpin TNI AU Tahun 1946-1962. Tak Pernah Terpikir Untuk Korupsi Atau Memperkaya Diri Sendiri.

Baca Selengkapnya
Kondisi Sederhana Rumah Jenderal ini Bikin Terharu Anak Buah Saat Salat Jenazah
Kondisi Sederhana Rumah Jenderal ini Bikin Terharu Anak Buah Saat Salat Jenazah

Ini kisah langka teladan kesederhanaan seorang jenderal. Anak buahnya jadi saksi selama menjabat, tak sekali pun dia menggunakan jabatannya untuk korupsi

Baca Selengkapnya
Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta
Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta

Brigadir Jenderal Eddie M Nalapraya Menolak Uang Suap Ratusan Juta Rupiah.

Baca Selengkapnya
KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya
KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya

Ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto dan menjelaskan kesalahan sang kepala negara memberi perintah tersebut

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jenderal Polisi Ungkap Fakta KKB Tak Minta Tebusan Rp5 Miliar Bebaskan Pilot Susi Air
VIDEO: Jenderal Polisi Ungkap Fakta KKB Tak Minta Tebusan Rp5 Miliar Bebaskan Pilot Susi Air

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri membenarkan pernyataan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Selengkapnya
AKBP Bambang Kayun Dituntut 10 Tahun Penjara dan Bayar Uang Pengganti Rp57 Miliar
AKBP Bambang Kayun Dituntut 10 Tahun Penjara dan Bayar Uang Pengganti Rp57 Miliar

AKBP Bambang Kayun diberi waktu satu bulan melunasi uang pengganti tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Fakta Suap Kepala Basarnas Rp 88,3 Miliar Versi TNI, Sentil Keras KPK
VIDEO: Kejutan Fakta Suap Kepala Basarnas Rp 88,3 Miliar Versi TNI, Sentil Keras KPK

Kapuspen TNI, Laksda Julius Widjojo buka suara mengenai kasus suap Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi. Hendri diduga menerima suap sebesar Rp 88,3 m.

Baca Selengkapnya
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.

Baca Selengkapnya
Anak Jenderal Kowad Pilih Jadi Polisi, Ternyata Sosoknya Tak Sembarangan
Anak Jenderal Kowad Pilih Jadi Polisi, Ternyata Sosoknya Tak Sembarangan

Berikut kisah jenderal Kowad yang berbeda profesi dengan sang anak sebagai seorang perwira polisi.

Baca Selengkapnya
Putra Eks Kasau Tepis Sukses jadi Perwira Polisi karena Anak Jenderal 'Menjadi Perintis Lebih Gagah dari Pewaris'
Putra Eks Kasau Tepis Sukses jadi Perwira Polisi karena Anak Jenderal 'Menjadi Perintis Lebih Gagah dari Pewaris'

Iptu Hafiz Akbar menepis kesuksesan dirinya lantaran anak jenderal.

Baca Selengkapnya
Jadi Perantara Uang Korupsi BTS Kominfo ke BPK, Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara
Jadi Perantara Uang Korupsi BTS Kominfo ke BPK, Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara

Jaksa menilai terdakwa Sadikin Rusli terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
Keteladanan Kasau Pertama RI, Marsekal Suryadi yang Sederhana, Jujur dan Tak Tergoda Korupsi
Keteladanan Kasau Pertama RI, Marsekal Suryadi yang Sederhana, Jujur dan Tak Tergoda Korupsi

Marsekal Suryadi Suryadarma menjabat Kepala Staf TNI AU pertama di Republik Indonesia dari tahun 1946-1962.

Baca Selengkapnya