Jenguk anaknya ke sel, Neliati dipersulit anggota polisi
Merdeka.com - Nasib malang menimpa Neliati dan anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) 012 Pangkalan Kerinci. Anaknya dituduh mencuri lalu ditangkap, dianiaya, dan diancam dengan pistol serta disuruh mengaku untuk mencuri.
SY, anak Neliati, bersama temannya RZ dilaporkan karena telah melakukan pencurian di kantin sekolah SD 06 Pangkalan Kerinci. Kejadian kedua ini pada Selasa (17/3) tengah malam, sekitar pukul 23.00 WIb. Sang anak mengaku diintimidasi para polisi yang menangkapnya.
"Anak saya dituduh mencuri jajanan kantin sekolah. Malahan saat itu polisi yang bersama Brigadir Roger bilang gini 'jangan-jangan orangtua nya yang suruh anaknya mencuri," ujar Neliati kepada wartawan, Selasa (24/3).
-
Bagaimana cara anak-anak di sekolah pencuri mendapatkan uang? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Siapa yang ditangkap atas pencurian keju? Pihak berwenang di London telah menangkap seorang pria berusia 63 tahun terkait dengan perampokan keju yang terjadi tahun ini.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pencurian keju itu terjadi? 'Pencurian ini melibatkan pembeli palsu yang menyamar sebagai distributor grosir yang sah untuk peritel besar di Prancis, dan keju telah dikirim sebelum identitas palsu itu terungkap,' ungkap perusahaan tersebut.
Kedua siswa SDN 012 Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan tersebut digiring ke Mapolsek Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan, Riau, guna diproses.
Keduanya sempat ditahan di Mapolsek selama dua hari dan baru dilepaskan pada Kamis (19/3). Selama ditahan, Neliati mengaku kesulitan untuk bertemu anak-anak mereka dan merasa dipersulit oleh para petugas kepolisian.
"Kasian, entah sudah makan atau tidak. Setiap kali kesana mau antar nasi ditahan. Saya bahkan nunggu di halaman Polsek Pangkalan Kerinci selama berjam-jam. Mereka masih kecil-kecil, saya lihat dari jendela, anak saya menangis. Nggak kuat saya lihatnya, saya menangis sambil pulang," keluh Neliati.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat WSU melakukan pencurian ternyata EM tengah berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaBegitu pulang, dia terkejut rumahnya dalam kondisi terbuka dan beberapa barang hilang.
Baca SelengkapnyaAksi anak ingin temani ibunya tidur di sel tahanan saat libur sekolah ini viral.
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaTersangka SN ditangkap petugas Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya di kediaman pribadi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPria yang bertugas di Kepolisian sejak tahun 2000 ini juga mengharap iba pihak mini market agar tidak memproses hukum PL.
Baca SelengkapnyaPengakuan kepala sekolah itu terungkap dalam sidang lanjutan digelar majelis hakim di Pengadilan Negeri Andoolo.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaDelapan orang itu diduga melakukan penganiayaan hingga mencabut kuku korban yang dituduh mencuri celana dalam.
Baca Selengkapnya