Jenis dan ciri orang yang memiliki kelainan seksual
Merdeka.com - Beragamnya jenis penyimpangan seksual yang terjadi di masyarakat, merupakan dampak dari adanya kelainan seksual yang diidap oleh seorang individu. Ketika berada di lingkungan sosial pada umumnya, penderita kelainan seksual ini mungkin akan menganggap dirinya teralienasi, akibat dikucilkan atau karena memiliki kecenderungan seks yang berbeda dari orang pada umumnya.
Hal itu mungkin membuat diri mereka tertutup dan kurang luwes dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sehingga, kecenderungan seksual yang berbeda dari kebanyakan orang itu, ditutupinya dengan sebisa mungkin agar tampak normal di mata masyarakat.
Selain itu, beragamnya jenis kelainan seksual yang diidap sejumlah orang di masyarakat, kerap tak dipahami oleh orang-orang di lingkungannya. Padahal, ada sejumlah dampak yang mungkin saja akan ditimbulkan, apabila para penderita kelainan seksual ini terlalu diasingkan, atau bahkan tak dianggap keberadaannya di lingkungannya tersebut.
-
Apa penyakit keterbelakangan mental itu? Keterbelakangan mental merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa yang membuat gairah seksual hilang? Setelah melahirkan, banyak ibu baru yang merasa bahwa gairah seksual mereka benar-benar lenyap bersama tangisan bayi. Baik bagi seorang ibu baru atau yang sudah melahirkan beberaka kali, beberapa bulan pertama kelahiran bisa membuat gairah tidak muncul.
-
Apa saja gejala erotomania? Gejala erotomania meliputi keyakinan delusional, obsesi terhadap orang yang diyakini mencintainya, kesulitan menerima kenyataan, perilaku mengintai, dan gangguan hubungan sosial.
-
Apa yang terjadi pada manusia? Hampir 1 Juta tahun yang lalu, populasi dunia hanya berjumlah 1.300 orang dalam kurun waktu lebih dari 100.000 tahun.
-
Kenapa gairah seksual hilang? Hal ini kadang tetap terus berlanjur bahkan hingga beberapa bulan setelah masa nifas selesai. Kadang, kondisi ini juga diperparah dengan kelelahan, kewalahan, dan kelelahan emosional pada periode pasca-melahirkan, di mana gairah seksual mungkin tidak terlihat sama sekali.
Lalu, bagaimana memahami jenis dan ciri-ciri perilaku dari para penderita kelainan seksual?
Berikut adalah beberapa jenis kelainan seksual, beserta ciri kecenderungan perilakunya dari jenis penyimpangan yang diidap para penderitanya.
Homoseksual
Homoseksual adalah salah satu jenis kelainan orientasi seksual, di mana seorang laki-laki atau perempuan menyukai sesama jenisnya. Pada laki-laki, kecenderungan seksual ini disebut istilah 'Gay', dan pada perempuan disebut 'Lesbi' (lesbian).Ciri-ciri dari gejala kelainan seksual ini adalah perasaan tertarik pada sesama jenis, baik sesama laki-laki maupun sesama perempuan, serta tidak adanya rangsangan dan ketertarikan seksual pada lawan jenisnya.Homoseksual sampai saat ini masih dianggap sebagai aib sosial, dan penyakit psikologis bagi sebagian besar masyarakat di dunia. Walaupun, ada beberapa negara seperti Belanda yang telah lama mengatur mengenai kebebasan warga negaranya yang memilih menjadi.Bahkan, Amerika Serikat belum lama ini telah melegalkan pernikahan sesama jenis, yang dibuat dalam regulasi untuk diterapkan di 50 negara bagiannya.
Sadomasokisme dan Masokisme
Sadomasokisme adalah salah satu jenis penyimpangan seksual, di mana individu yang menderita kecenderungan ini baru akan mendapat kenikmatan seks, justru setelah menyakiti pasangan seksnya. Ciri-ciri dari orang yang memiliki kecenderungan ini ialah daya rangsang seksual yang baru timbul, jika telah melihat pasangan seksnya merasakan kesakitan akibat perlakuan seksualnya.Sedangkan, Masokisme adalah kebalikan dari kecenderungan Sadomasokisme tadi. Masokisme merupakan kelainan seks bagi seseorang, yang menikmatinya jika dirinya disiksa terlebih dahulu oleh pasangannya. Ciri-cirinya adalah, orang yang memiliki kecenderungan ini sangat ingin dikasari oleh pasangannya saat melakukan kontak seksual.Sebab jika tidak, dirinya tak akan mampu mencapai kepuasan secara seksual, jika pasangannya tidak menyakitinya terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas seksual mereka.
Fetish
Fetishisme adalah salah satu jenis perilaku seks menyimpang, di mana para pengidapnya kerap suka menyalurkan kepuasan seksnya dengan cara beronani dengan benda-benda mati, seperti gaun, bando, selendang sutra, bra , sempak, kancut, kaus kaki, dan lain sebagainya.Ciri-ciri dari mereka yang memiliki kecenderungan seksual semacam ini adalah banyaknya koleksi barang, yang dibutuhkan untuk menyalurkan hasrat seksualnya. Biasanya, barang-barang tersebut merupakan barang milik dari seseorang, yang kerap dijadikannya sasaran objek fantasi seksualnya.
Frotteurisme
Frotteurisme adalah suatu bentuk kelainan seksual, di mana seseorang akan mendapatkan kepuasan seks dengan cara menggesek-gesekkan alat kelaminnya, ke tubuh lawan jenisnya di tempat umum, seperti di kereta, pesawat, bis, dan lain sebagainya.Biasanya, ciri-ciri orang yang menderita kecenderungan seksual semacam ini, dia akan mencari mangsanya di tempat-tempat umum dan di dalam angkutan massal. Perilaku seksual menyimpang semacam ini jelas sangat mengganggu bagi mereka yang merasa dirugikan karena menjadi objek seksual pelakunya.Tak jarang, sejumlah kejadian serupa pun pernah terjadi pula di kereta api listrik (KRL) commuter, atau bahkan di dalam bus Transjakarta dan sejumlah angkutan umum lainnya.
Gerontophilia
Gerontophilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual, di mana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (baik nenek-nenek ataupun kakek-kakek). Ciri-ciri penderita kelainan seksual semacam ini adalah adanya keluhan, di mana si penderita merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan seksualnya,Hal itu umumnya dialami oleh mereka yang menderita kelainan seksual tersebut, karena merasa tidak tertarik lagi untuk melakukan kontak seksual kepada pasangan resminya.Biasanya, seseorang dengan kecenderungan ini tidak akan bisa berkutik, dan bahkan menjadi cemas, jika ia makin didesak oleh pasangannya untuk berhubungan seksual. Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya, justru baru bisa bangkit lagi jika ia telah bertemu dengan pasangan seksual idamannya, baik itu seorang kakek-kakek maupun nenek-nenek). (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang dengan gangguan fetish akan memiliki ketertarikan seksual intens pada benda mati.
Baca SelengkapnyaLebih dari sekadar perasaan sedih atau kelelahan, anhedonia merupakan gejala klinis berbagai gangguan mental.
Baca SelengkapnyaKetika seseorang kecanduan seks, penting untuk mengetahuinya secara cepat sebelum semakin parah.
Baca SelengkapnyaKondisi psikologis yang ditandai dengan delusi seseorang yang meyakini bahwa orang lain mencintainya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaPenderita erotomania yakin bahwa orang yang mereka idamkan secara rahasia mencintai mereka, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut.
Baca SelengkapnyaGender dysphoria mengacu pada perasaan tidak nyaman yang dialami seseorang karena jenis kelaminnya tidak sesuai dengan identitas gender yang mereka miliki.
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan telah menjadi fenomena yang kerap ditemui dalam berbagai hubungan.
Baca SelengkapnyaFetish adalah gangguan seksual yang ditandai dengan perasaan seksual yang intens terhadap objek atau bagian tubuh tertentu yang tidak lazim.
Baca SelengkapnyaPenderita gangguan ini kerap merasa tidak berharga dan memiliki rasa malu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKesepian artinya kesendirian, atau ketika merasa sendiri.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis kelainan seksual yang ada di dunia ini, salah satunya agalmatophilia.
Baca Selengkapnya