Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jeritan petani sawit: Hemat-hemat makan, bayar sekolah tak mampu

Jeritan petani sawit: Hemat-hemat makan, bayar sekolah tak mampu ilustrasi Petani padi Sukabumi. ©2018 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Para petani di Riau menjerit pasca anjloknya harga buah kelapa sawit yang menjadi komoditi mereka. Biasanya sawit dihargai Rp 1.600 perkilogram, kini berkisar di bawah Rp 1.000. Penghasilan petani tak dapat membayar sekolah anak-anak mereka.

"Harga kelapa sawit turun setelah lebaran kemarin, entah apa alasannya tiba-tiba saja turun drastis," ujar Yanto Efendi Panjaitan, salah seorang petani sawit di Desa Pematang Jaya Kabupaten Indragiri Hulu, Riau saat dihubungi merdeka.com, Senin (30/7).

Yanto menjelaskan, meski sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menghargai dengan harga yang berbeda-beda, namun tetap tidak sesuai dengan hasil jerih payah mereka. Bahkan, selain sulit membayar uang sekolah anak-anak, petani juga kesulitan membeli bahan pangan dan sandang.

"Ya kalau untuk beli beras, hemat-hematlah makannya. Tapi kalau untuk bayar uang sekolah anak-anak ini‎ yang tidak mampu. Sekarang kan anak-anak baru masuk sekolah, ada saja biaya yang harus dibayar," kata Yanto.

Yanto menyebutkan, di PKS PT Inecda perusahaan milik pengusaha asal Korea tersebut menghargai sawit petani hanya Rp 850 perkilogramnya. Biasanya mencapai Rp 1.600. Terjadi penurunan harga seratus persen.

"Kalau di PT PAS, mereka memang membeli sawit petani Rp 1.060 perkilo. Tapi banyak potongannya, bahkan mencapai 7 persen, ya sama saja dengan PKS lainnya. Intinya semua PKS menurunkan harga sangat drastis," ucap Yanto.

Petani mau tidak mau harus memanen sawit mereka meski dengan harga murah. Sebab, jika tidak dipanen akan merusak pohon sawit dan juga penghasilan mereka hanya mengandalkan buah penghasil minyak makan tersebut.

"Selain pohonnya rusak, kalau tidak dipanen, perut kita pun akan kelaparan. Hanya dari sawit lah sumber pencarian kami," katanya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kecewa Harga Cabai Cuma Rp3.000 Per Kilogram, Petani Babat Tanaman Siap Panen
Kecewa Harga Cabai Cuma Rp3.000 Per Kilogram, Petani Babat Tanaman Siap Panen

Normalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000  per kilogram.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Cabai Merah Turun Rp 30 Ribu Seiring Panen Melimpah di Boyolali
FOTO: Harga Cabai Merah Turun Rp 30 Ribu Seiring Panen Melimpah di Boyolali

Harga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan

Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Para Perajin Tahu di Dusun Kanoman Boyolali, Makin Tercekik Harga Kedelai yang Mahal
Melihat Kehidupan Para Perajin Tahu di Dusun Kanoman Boyolali, Makin Tercekik Harga Kedelai yang Mahal

Industri tahu di Dusun Kanoman muncul sejak tahun 1956. Kini mereka mengalami masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya
Curhatan Petani Palembang dan Lampung ke Ganjar: Harga Karet Hancur dan Pupuk Mahal
Curhatan Petani Palembang dan Lampung ke Ganjar: Harga Karet Hancur dan Pupuk Mahal

"Mereka cerita apa tolong kami pak, karet kami harganya hancur sudah, pupuknya mahal, obat-obatanya mahal," kata Ganjar

Baca Selengkapnya
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini

Jika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.

Baca Selengkapnya
Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng
Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Kemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.

Baca Selengkapnya
Usai Heboh Peternak Buang Susu kini Viral Petani Wortel di Banjarnegara Ngamuk Buang Hasil Panen, Ternyata Ini Pemicunya
Usai Heboh Peternak Buang Susu kini Viral Petani Wortel di Banjarnegara Ngamuk Buang Hasil Panen, Ternyata Ini Pemicunya

Dua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.

Baca Selengkapnya
Giliran Beras Naik Teriak-teriak, Petani 'Gaji PNS Naik, UMR Naik Kami Diam'
Giliran Beras Naik Teriak-teriak, Petani 'Gaji PNS Naik, UMR Naik Kami Diam'

Belakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari

Situasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Harga Cabai Meroket tapi Petani Sedih, Ini Fakta di Baliknya
Harga Cabai Meroket tapi Petani Sedih, Ini Fakta di Baliknya

Para petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya

Baca Selengkapnya