Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika 16 WNI sudah kembali, Soekarwo minta tak divonis anggota ISIS

Jika 16 WNI sudah kembali, Soekarwo minta tak divonis anggota ISIS Sidang sengketa Pilkada Jatim. ©2013 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo berharap, jika 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap kepolisian Turki sudah pulang ke Indonesia, tidak ada vonis kalau mereka anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suria (ISIS). Sebab, menurut orang nomor satu di Jawa Timur ini, isu tersebut belum pasti dan belum bisa dibuktikan kebenarannya.

"Yang pasti, nanti kalau sudah pulang ke Tanah Air, jangan sampai diceritakan ke rekan-rekannya tentang alasan mereka hilang," kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo, Kamis (12/3).

Sementara terkait 10 dari 16 WNI yang dikabarkan warga Jawa Timur, Soekarwo menyatakan, kalau Pemprov Jawa Timur siap melakukan pendampingan. "Pemerintah akan bekerja sama dengan Polri dan TNI mendampingi mereka kalau nantinya sudah dipulangkan dan kembali berbaur dengan masyarakat," ucapnya.

Dijelaskannya, hari ini, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah menyampaikan kalau ada 16 orang ditahan oleh polisi di perbatasan Turki ketika hendak menyeberang ke Suriah. Namun, belum dipastikan kalau mereka adalah WNI yang sempat dikabarkan hilang saat mengikuti wisata tur pada 24 Febuari lalu.

Untuk itu, Soekarwo mengaku, pihaknya masih menunggu sikap Kemenlu, terkait seperti apa proses lanjutannya, termasuk solusi terhadap 16 orang yang ditahan kepolisian Turki, jika memang benar mereka adalah WNI yang sempat dinyatakan hilang tersebut.

"Terkait pemulangan maupun teknisnya, itu urusannya pemerintah pusat dan kami menunggu saja. Kami tetap siap berkoordinasi dan menindaklanjutinya," tegasnya.

Belajar dari peristiwa ini, Soekarwo berharap ada evaluasi dan pelajaran penting bagi semua pihak, mulai dari bawah, seperti RT, RW, kelurahan hingga kecamatan, agar fungsi pengawasan teritorialnya dipertajam kembali.

"Kita harap bisa dikembangkan lagi fungsi teritorialnya dan pengawasan RT maupun RW, terkait warganya mau ke mana dan lapor ke perangkat kampung setempat, jika hendak bepergian," tegasnya berharap.

Seperti diketahui, 16 WNI yang sempat dinyatakan hilang di Turki dan dikabarkan bergabung dengan ISIS itu, 10 di antaranya tercatat sebagai warga Surabaya. Namun, setelah pihak Pemkot Surabaya melakukan pendataan, ternyata hanya enam orang, yang diketahui sebagai satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan empat anak.

Dan hari ini, mereka dikabarkan telah ditemukan. Namun, ditangkap oleh pihak kepolisian Turki saat hendak menyeberang ke Suriah. Saat ini, ke 16 orang tersebut, tengah berada di penampungan di negara setempat. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gibran Luruskan Kabar Jokowi Beri Restu Kaesang Gabung PSI: Bisa Apa Aja, Tidak Spesifik
Gibran Luruskan Kabar Jokowi Beri Restu Kaesang Gabung PSI: Bisa Apa Aja, Tidak Spesifik

Gibran baru akan menanggapi kabar bergabung Kaesang ke PSI setelah ada pernyataan resmi dari pusat.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas
Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas

Saat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Buka Suara soal Tudingan Diduga Prajurit Terlibat Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Sumut
Panglima TNI Buka Suara soal Tudingan Diduga Prajurit Terlibat Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Sumut

Dalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Lengkap Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP Gantikan Megawati
VIDEO: Jawaban Lengkap Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP Gantikan Megawati

Presiden Jokowi menjawab kabar akan menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Pastikan WNI jadi Tentara Bayar Ukraina Hoaks
Panglima TNI Pastikan WNI jadi Tentara Bayar Ukraina Hoaks

"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. hoaks itu," tegas Panglima TNI

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Tanggapi Kabar Beri Dukungan ke PSI
VIDEO: Jokowi Tanggapi Kabar Beri Dukungan ke PSI "Tanyakan ke Ketuanya"

Presiden Jokowi mengatakan agar kabar tersebut ditanyakan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Baca Selengkapnya
Beredar Daftar Menteri Prabowo-Gibran, Ini Penjelasan TKN
Beredar Daftar Menteri Prabowo-Gibran, Ini Penjelasan TKN

Beredar gambar bocoran daftar nama-nama menteri Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Beredar Dokumen Setneg Semua Menteri PDIP Dicopot, Ini Kata Istana soal Peluang Reshuffle
Beredar Dokumen Setneg Semua Menteri PDIP Dicopot, Ini Kata Istana soal Peluang Reshuffle

Dari 13 menteri yang direshuffle, 4 menteri dari PDIP dicopot oleh Presiden Jokowi dan satu lagi Kepala BIN Budi Gunawan yang dianggap dekat dengan PDIP.

Baca Selengkapnya
Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar
Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar

Hasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Andika Eks Panglima di Tim Ganjar, Relawan Langsung Diserang Anggota TNI!
VIDEO: Keras Andika Eks Panglima di Tim Ganjar, Relawan Langsung Diserang Anggota TNI!

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum

Aiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Bantah Peristiwa Prabowo Tampar Wakil Menteri
VIDEO: Presiden Jokowi Bantah Peristiwa Prabowo Tampar Wakil Menteri

Jokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial

Baca Selengkapnya