Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika Ada Unsur Pidana, Insiden Peluru Nyasar ke Mahasiswa akan Diproses Hukum

Jika Ada Unsur Pidana, Insiden Peluru Nyasar ke Mahasiswa akan Diproses Hukum Ilustrasi Penembakan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Propam Polda Lampung masih mendalami insiden peluru nyasar melukai mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL), Rahmat Herianto. Personel polisi sebagai pemilik senjata itu sudah diperiksa secara etik, namun akan dikembangkan untuk mencari tahu ada tidaknya unsur pidana terkait insiden tersebut.

"Kita akan proses setelah itu (pemeriksaan) selesai di Propam. Begitu selesai, pelanggaran pidananya juga diproses, bila terbukti melanggar hukum," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Mohammad Iqbal, di Mabes Polri usai melaksanakan salat Idul Adha, Jakarta, Minggu (11/8).

Iqbal menjelaskan, kepolisian memastikan seluruh anggota secara rutin mengikuti evaluasi psikologi. Tujuannya, memastikan psikologis anggota tersebut dalam keadaan normal tidak ada tekanan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rahmat Herianto mengalami luka akibat tertembak peluru nyasar dari senjata milik anggota Polres Lampung Selatan, Bripka Duansyah. Saat ini Rahmat masih menjalani perawatan di RS Urip Sumoharjo, Bandar Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan kejadian tersebut berawal saat dua anggota Polres Lampung Selatan Brigpol Patiko Jayadi dan Bripka Duansyah janjian bertemu di pelataran UBL. Keduanya janjian ketemu ingin mengembalikan senjata api milik Bripka Duansyah.

"Mungkin, kayaknya di antara mereka (diduga pelaku) kuliahan. Mereka itu kuliah, karena UBL itu kampus yang diperuntukan oleh para pegawai negeri sipil, tni, polri kuliah untuk menambah ilmu. Jadi tak menutup kemungkinan, biasanya brigadir-brigadir di Polda itu atau di Polres itu mereka kuliah," kata Pandra saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (10/8).

Dia menambahkan Bripka Duansyah sebelumnya meminta tolong kepada Brigadir Patiko untuk memperbaiki senjata api miliknya. Namun, sebelum dikembalikan ternyata tertinggal satu peluru di dalam senjata api tersebut.

"Lalu waktu saya ke Maluku, bertemu masyarakat. Saya tanya udah sarapan belum katanya, baru makan roti, belum makan, lalu akan makan nasi. Ternyata kalau makan nasi belum makan. Loh itu belum kenyang. Kalau makan itu makan apa, makan sagu. Hebat ya, roti iya, sagu iya, sagu iya," ungkap Mega sembari tertawa.

"Maka itu saya apreasi pemerintah dan DPR RI terkait UU Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi," sambungnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu

Nasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang: Polisi R 2 Kali Menembak, GRO Kena Pinggang & 2 Temannya Terserempet Peluru
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang: Polisi R 2 Kali Menembak, GRO Kena Pinggang & 2 Temannya Terserempet Peluru

Selain GRO ada dua orang murid dari sekolah yang sama turut menjadi korban berinisial A dan S.

Baca Selengkapnya
Nenek Usia 64 Tahun di Lampung Terkena Peluru Saat Masak, Ini Penjelasan Polisi
Nenek Usia 64 Tahun di Lampung Terkena Peluru Saat Masak, Ini Penjelasan Polisi

Peluru nyasar menembus asbes ruangan dapur saat korban tengah memasak.

Baca Selengkapnya
Unsri Kecam Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Bentuk Tim Investigasi Internal
Unsri Kecam Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Bentuk Tim Investigasi Internal

Tim itu saat ini sudah bekerja untuk mengumpulkan data-data kronologi kejadian sesungguhnya.

Baca Selengkapnya
Insiden Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Korban Mengalami Luka Serius di Kepala
Insiden Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Korban Mengalami Luka Serius di Kepala

Insiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Motif Penyerangan Bripka Arif di Mulia Puncak Jaya Papua, Kondisinya Masih Kritis
Mengungkap Motif Penyerangan Bripka Arif di Mulia Puncak Jaya Papua, Kondisinya Masih Kritis

Sebelum menyerang, pelaku dan korban ternyata sempat berkomunikasi.

Baca Selengkapnya
Anggota KKB Penembak Bripda Norman Tewas Akibat Luka Tembak
Anggota KKB Penembak Bripda Norman Tewas Akibat Luka Tembak

Seorang anggota KKB yang menembak Bripda Norman Rumabar tewas akibat luka tembak.

Baca Selengkapnya
Santri di Palembang Dibakar Teman saat Tiduran
Santri di Palembang Dibakar Teman saat Tiduran

Kapolsek Sako belum dapat menjelaskan secara gamblang kronologi kejadian dan penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Malam Natal, Mahasiswi di Yogyakarta Jadi Korban Penyiraman Air Keras
Malam Natal, Mahasiswi di Yogyakarta Jadi Korban Penyiraman Air Keras

Akibat penyiraman ini NH yang berasal dari Kalimantan Barat ini mengalami luka serius di sekujur tubuhnya.

Baca Selengkapnya
Bentuk Timsus, Polda Metro Wanti-Wanti Penyiram Air Keras ke Brimob Menyerahkan Diri
Bentuk Timsus, Polda Metro Wanti-Wanti Penyiram Air Keras ke Brimob Menyerahkan Diri

Korban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Viral, Oknum ASN Lampung Diduga Aniaya Alumni IPDN Hingga Terkapar Di Rumah Sakit
Viral, Oknum ASN Lampung Diduga Aniaya Alumni IPDN Hingga Terkapar Di Rumah Sakit

Alumni IPDN Lampung diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum ASN.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Anggota Brimob Diduga Mabuk Aniaya Tukang Becak Hingga Lumpuh, Kini Dilaporkan ke Propam
Duduk Perkara Anggota Brimob Diduga Mabuk Aniaya Tukang Becak Hingga Lumpuh, Kini Dilaporkan ke Propam

Anggota Brimob diduga lepas tanggung jawab karena hanya bayar biara pengobatan 2 juta. Sementara luka korban sangat serius.

Baca Selengkapnya