Jika ditutup, 'sampah' Gang Dolly akan cemari kota Surabaya
Merdeka.com - Penghuni lokalisasi Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, mengakui kalau prostitusi itu adalah 'sampah.' Namun, jika tidak dikelola dan berada di tempatnya, sampah-sampah itu akan mencemari kota lebih luas. Terlebih lagi 'sampah' di lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara ini, menjadi sumber penghidupan bagi warga sekitar.
Hal ini diungkap salah satu mucikari Gang Dolly, usai menggelar aksi penolakan penutupan lokalisasi di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya, Senin (19/5).
"Di sini (Gang Dolly dan Jarak) itu sampah. Ada banyak sampah di situ. Di situ juga ada kakek-kakek dan cucu-cucu yang butuh makan. Kalau sampah ini sudah tidak lagi di tempatnya, mau jadi apa nanti," kata salah satu mucikari Gang Dolly, Ani.
-
Siapa yang terlibat dalam Tilik Warga? 'Untuk itu kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini,' kata Sarju dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana caranya mendapatkan nama kelompok nyeleneh? Nama kelompok nyeleneh dan kocak bisa diperoleh dari berbagai hal. Mulai dari singkatan atas kondisi Anda dan teman-teman atau bisa dari nama keren yang sedang populer di kalangan masyarakat.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Bagaimana Andi memberikan modal usaha kepada emak-emak? Mereka dikumpulkan dan diberikan kesempatan untuk berbicara kepada pensiunan jenderal tersebut tentang keluhan masing-masing. Beberapa emak-emak mengaku bahwa mereka ingin sekali berusaha namun memiliki kendala pada sektor permodalan. Maka dari itu, Andi menawarkan untuk memberikan modal kepada mereka dan diterima.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
Para penghuni lokalisasi yang didirikan Nonik Belanda, Tante Dolly di zaman kolonial ini juga mengancam akan tetap bertahan meski penutupan yang dijadwalkan pada 19 Juni mendatang itu tetap dilaksanakan.
"Kami akan bertahan. Bahkan aksi ini, tidak hanya berhenti di sini (kantor kelurahan), tapi kami akan ngluruk wali kota di kantor Pemkot Surabaya," ancamnya.
Selama ini, masih kata dia, Pemkot Surabaya tidak pernah menggelar pertemuan dengan warga terkait masalah penutupan.
"Pemkot hanya menyuruh da'i-da'i dan ustadz untuk sosialisasi. Selama ini, kita kucing-kucingan dengan Pemkot. Dengan dalih moral, Pemkot menyuruh da'i-da'i mendekati kami," katanya
"Kita ada di sini demi masa depan generasi. Siapa sih yang peduli dengan nasib kami di sini, kami juga tidak pernah merepotkan pemerintah. Tapi kenapa mereka (Pemkot Surabaya) usil menutup usaha kami," lanjut dia.
Ani juga mengklaim, hasil dari usaha lendir warga di sekitar lokalisasi itu, mereka sukses menyekolahkan anak-anak mereka. "Karena usaha ini pula, banyak warga yang berhasil menyekolahkan anak-anaknya, ada yang jadi polisi ada juga yang jadi dokter," klaim Ani.
Seperti diketahui, setelah sukses menutup empat lokalisasi di Surabaya, yaitu Tambak Asri, Bangunsari, Sememi dan Klakah Rejo, Wali Kota Tri Rismaharini kembali akan menutup pusat lokalisasi di Kota Pahlawan. Penutupan lokalisasi yang konon terbesar se-Asia Tenggara ini, juga didukung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Namun, rencana itu dipastikan tidak berjalan mulus seperti penutupan empat lokalisasi lain. Sebab, rencana Risma si Singa Betina itu, ditentang oleh wakilnya sendiri, Whisnu Sakti Buana dan beberapa elemen massa di Gang Dolly dan Jarak, seperti Front Pekerja Lokalisasi (FPL) dan Gerakan Rakyat Bersatu (GRB). Elemen lain yang turut mendukung Laskar Merah Putih dan Pagarjati juga siap berdiri melawan Risma untuk menutup Gang Dolly dan Jarak.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.
Baca SelengkapnyaSK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaPetugas membongkar puluhan kafe dan bilik kamar yang biasa digunakan untuk bercinta.
Baca SelengkapnyaBasecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.
Baca SelengkapnyaSejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI Jakarta akan bersinergi dengan PT KAI untuk mengembalikan lahan tersebut sesuai dengan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
Baca SelengkapnyaMemberikan dampak buruk bagi pencari kerja yang tinggal
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses penutupan resmi lokalisasi itu dilakukan, Satpol PP Denpasar akan mencari bukti-bukti kuat.
Baca SelengkapnyaTerdapat satu alat berat juga ikut merobohkan bangunan tersebut.
Baca Selengkapnya