Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika jenazah Siyono diautopsi, keluarga bakal diusir dari desa

Jika jenazah Siyono diautopsi, keluarga bakal diusir dari desa Istri terduga teroris Siyono datangi PP Muhammadiyah. ©2016 merdeka.com/kresna

Merdeka.com - Pihak keluarga hanya bisa pasrah terhadap proses hukum terkait kematian terduga teroris Siyono (34) warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kabupaten Klaten. Istri Siyono pun hingga kini masih berduka atas kematian suaminya.

"Saya hanya bisa pasrah proses hukum yang berlaku, terkait kematian adik kandungnya, Siyono," kata Wagiyono (40) salah satu kakak kandung Siyono, di Desa Pogung Cawas Klaten, seperti dikutip dari Antara, Kamis (31/3).

Wagiyono yang bekerja sebagai peternak sapi, juga tercatat sebagai Ketua RT 11 desa setempat tersebut mengatakan bahwa istri Siyono, Suratmi menerima sangat berat atas kematian suaminya setelah dibawa oleh polisi.

"Istrinya Siyono, setelah ditinggal orang tuanya, belum lama kemudian harus kehilangan suaminya. Hal ini, dirasakan berat sekali oleh Suratmi, sehingga mereka tidak terima atas kematian Siyono," katanya.

Wagiyono mengakui wajar jika istri adiknya tersebut minta keadilan agar kematian Siyono dapat diungkap.

Wagiyono mengaku sebelumnya tidak tahu sama sekali jika akan ada pembongkaran kuburan adiknya tersebut untuk dilakukan otopsi.

"Saya diberitahu dari perangkat desa pada Rabu sekitar pukul 09.00 WIB. Jika kuburan Siyono akan dibongkar untuk dilakukan otopsi," katanya.

Bahkan, Wagiyono juga diberitahu jika warga Desa Pogong juga menolak adanya kegiatan autopsi di pemakaman karena kata mereka dapat membuat warga jadi takut dan resah.

"Kami sempat marah-marah ketika warga menolak jika jadi diotopsi jasad Siyono dilarang dimakamkan di tempat pemakaman desa. Bahkan, istri Siyono dan keluarga juga diminta pindah rumah dari desa," kata Wagiyono.

Kendati demikian, pihaknya semuanya akan menyerahkan kepada proses hukum atas kematian adiknya tersebut.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Kepala Desa Pogung Djoko Widoyono bahwa Warga menolak kegiatan autopsi jasad Siyono dengan alasan mereka khawatir, takut dan merasa trauma hiruk pikuk datangnya orang dari luar desa. Desa ini, sebelumnya dirasakan oleh warga setempat aman dan damai.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bahwa pihaknya melakukan advokasi permintaan keadilan terhadap keluarga Siyono. PP Muhammadiyah menghargai permintaan warga dan keluarga Siyono dalam menjaga kuat toleransi. Suratmi istri Siyono yang minta keadilan juga tidak mempermasalahkan soal jasad Siyono jika ditolak dimakamkan di desa ini.

Kendati demikian, pihaknya akan membantu apa yang dibutuhkan oleh keluarga Siyono untuk mencarikan tempat untuk pemakaman jasad Siyono dan pindah rumah keluarga Suratmi.

"Kita akan bantu autopsi Siyono untuk ke proses hukum selanjutnya. Jika Indonesia tidak bisa selesai, kalau perlu ke Mahkamah Internasional adanya pelanggaran hukum, karena hal ini pelanggaran HAM yang luar biasa," katanya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lihat Bukti CCTV, Keluarga Polisi yang Diduga Bunuh Diri Dalam Mobil di Mampang Prapatan Jaksel
Lihat Bukti CCTV, Keluarga Polisi yang Diduga Bunuh Diri Dalam Mobil di Mampang Prapatan Jaksel

Bintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.

Baca Selengkapnya
Tolak Autopsi, Keluarga Bawa Jenazah Anggota Polres Manado Bunuh Diri ke Sulut
Tolak Autopsi, Keluarga Bawa Jenazah Anggota Polres Manado Bunuh Diri ke Sulut

Jasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya
Cerita Sebenarnya di Balik Viral Jenazah di Jombang Terpaksa Ditandu Hingga 3 Km Meski Ada Ambulans Desa
Cerita Sebenarnya di Balik Viral Jenazah di Jombang Terpaksa Ditandu Hingga 3 Km Meski Ada Ambulans Desa

Paiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.

Baca Selengkapnya
Polisi Setop Pengusutan Kasus Kematian Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Ini Penyebabnya
Polisi Setop Pengusutan Kasus Kematian Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Ini Penyebabnya

Berdasarkan keterangan dokter kepada kepolisian, korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Tahanan di Palu Tewas Dianiaya 2 Polisi, Makam Korban Diekshumasi
Babak Baru Kasus Tahanan di Palu Tewas Dianiaya 2 Polisi, Makam Korban Diekshumasi

BA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.

Baca Selengkapnya
Jenazah Dosen UIN Surakarta Dimakamkan di Mataram, Polisi Diminta Usut Tuntas Sebab Kematian
Jenazah Dosen UIN Surakarta Dimakamkan di Mataram, Polisi Diminta Usut Tuntas Sebab Kematian

Keluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi tewasnya korban yang secara tak wajar.

Baca Selengkapnya
Keluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Keluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak

Keluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak

Baca Selengkapnya