Jika jenazah Siyono diautopsi, keluarga bakal diusir dari desa
Merdeka.com - Pihak keluarga hanya bisa pasrah terhadap proses hukum terkait kematian terduga teroris Siyono (34) warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kabupaten Klaten. Istri Siyono pun hingga kini masih berduka atas kematian suaminya.
"Saya hanya bisa pasrah proses hukum yang berlaku, terkait kematian adik kandungnya, Siyono," kata Wagiyono (40) salah satu kakak kandung Siyono, di Desa Pogung Cawas Klaten, seperti dikutip dari Antara, Kamis (31/3).
Wagiyono yang bekerja sebagai peternak sapi, juga tercatat sebagai Ketua RT 11 desa setempat tersebut mengatakan bahwa istri Siyono, Suratmi menerima sangat berat atas kematian suaminya setelah dibawa oleh polisi.
-
Kenapa Jenderal Soekanto menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Mengapa warga membongkar makam di Desa Ngalian? Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Kenapa warga Purwokerto nobar? Walaupun pertandingan digelar dini hari, namun tak mengurangi minat masyarakat untuk hadir. Mereka datang dan menggelar tikar di depan Videotron yang berada di kawasan Alun-Alun Kota Purwokerto.
"Istrinya Siyono, setelah ditinggal orang tuanya, belum lama kemudian harus kehilangan suaminya. Hal ini, dirasakan berat sekali oleh Suratmi, sehingga mereka tidak terima atas kematian Siyono," katanya.
Wagiyono mengakui wajar jika istri adiknya tersebut minta keadilan agar kematian Siyono dapat diungkap.
Wagiyono mengaku sebelumnya tidak tahu sama sekali jika akan ada pembongkaran kuburan adiknya tersebut untuk dilakukan otopsi.
"Saya diberitahu dari perangkat desa pada Rabu sekitar pukul 09.00 WIB. Jika kuburan Siyono akan dibongkar untuk dilakukan otopsi," katanya.
Bahkan, Wagiyono juga diberitahu jika warga Desa Pogong juga menolak adanya kegiatan autopsi di pemakaman karena kata mereka dapat membuat warga jadi takut dan resah.
"Kami sempat marah-marah ketika warga menolak jika jadi diotopsi jasad Siyono dilarang dimakamkan di tempat pemakaman desa. Bahkan, istri Siyono dan keluarga juga diminta pindah rumah dari desa," kata Wagiyono.
Kendati demikian, pihaknya semuanya akan menyerahkan kepada proses hukum atas kematian adiknya tersebut.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Kepala Desa Pogung Djoko Widoyono bahwa Warga menolak kegiatan autopsi jasad Siyono dengan alasan mereka khawatir, takut dan merasa trauma hiruk pikuk datangnya orang dari luar desa. Desa ini, sebelumnya dirasakan oleh warga setempat aman dan damai.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bahwa pihaknya melakukan advokasi permintaan keadilan terhadap keluarga Siyono. PP Muhammadiyah menghargai permintaan warga dan keluarga Siyono dalam menjaga kuat toleransi. Suratmi istri Siyono yang minta keadilan juga tidak mempermasalahkan soal jasad Siyono jika ditolak dimakamkan di desa ini.
Kendati demikian, pihaknya akan membantu apa yang dibutuhkan oleh keluarga Siyono untuk mencarikan tempat untuk pemakaman jasad Siyono dan pindah rumah keluarga Suratmi.
"Kita akan bantu autopsi Siyono untuk ke proses hukum selanjutnya. Jika Indonesia tidak bisa selesai, kalau perlu ke Mahkamah Internasional adanya pelanggaran hukum, karena hal ini pelanggaran HAM yang luar biasa," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPaiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dokter kepada kepolisian, korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi tewasnya korban yang secara tak wajar.
Baca SelengkapnyaKeluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Baca Selengkapnya