Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika terbukti salah, RS Siloam & Kalbe Farma bakal disanksi Kemenkes

Jika terbukti salah, RS Siloam & Kalbe Farma bakal disanksi Kemenkes Menkes Nila Djuwita di KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek mengaku masih menunggu laporan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan tim penyelidik dari Kementerian Kesehatan sebelum memberikan sanksi kepada lembaga-lembaga yang terbukti lalai dan menyebabkan kematian pada dua orang pasien. Kemenkes memeriksa dua pihak yakni RS Siloam dan Kalbe Farma.

RS Siloam diperiksa soal standar prosedur operasional standar penanganan pasien. Sedangkan Kalbe Farma diperiksa soal dugaan kelalaian yang menyebabkan tertukarnya obat bius merek Buvanest Spinal dengan asam tranexamat.

"Ya minta hari ini terakhir dari laporan Badan POM dan laporan dari tim untuk ke Rumah Sakit Siloam (Tangerang), tapi dipanggil Wapres jadi keputar lagi. Nanti sore ini saya minta betul mereka sudah mesti berikan laporan," tutur Nila di kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Nila menegaskan, apabila terdapat kasus yang menyebabkan kematian di Rumah Sakit, maka perlu diteliti secara rinci penyebab kematian tersebut.

"Kalau kita lihat apa pun, kalau ada kematian di Rumah Sakit kita harus lihat dulu betul, detail lihatnya apakah salah obat. Kalau pun salah obat tapi masih bisa direct mengatasinya, mengantisipasinya kan tertolong," ujar Nila.

Apabila dari hasil pemeriksaan terbukti ada kesalahan, maka kementerian tidak segan-segan memberikan sanksi kepada semua pihak yang terlibat dalam kematian pasien di RS Siloam, Tangerang.

"Semua ya (yang terlibat)," singkat Nila.

Sebelumnya, 2 pasien Rumah Sakit Siloam, Tangerang, meninggal setelah mendapat suntikan obat bius produksi PT Kalbe Farma. 2 korban di Rumah Sakit Siloam, yakni Rielda Amanda, ibu hamil yang hendak bersalin; serta Hanni, penderita penyakit kandung kemih, meninggal setelah mendapat suntikan Buvanest Spinal sebelum dioperasi. Belakangan, diketahui obat bius tersebut tercampur asam tranexamat.

Kementerian Kesehatan memeriksa 2 institusi dalam kasus ini, yaitu RS Siloam dan Kalbe. RS Siloam diperiksa ihwal standar prosedur operasional standar penanganan pasien. Sedangkan Kalbe diperiksa soal dugaan kelalaian yang menyebabkan tertukarnya obat bius merek Buvanest Spinal dengan asam tranexamat. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ramai Roti Okko Mengandung Bahan Berbahaya, Menag Yaqut Singgung Rekomendasi BPOM
Ramai Roti Okko Mengandung Bahan Berbahaya, Menag Yaqut Singgung Rekomendasi BPOM

Roti Okko yang mengandung natrium dehidroasetat merupakan senyawa berbahaya

Baca Selengkapnya
Wali Kota Jakut Tolak Komentar soal PPSU Dipasak Utang pinjol, Begini Alasannya
Wali Kota Jakut Tolak Komentar soal PPSU Dipasak Utang pinjol, Begini Alasannya

Oleh karena itu, keputusan apakah kasie tersebut akan dicopot dari jabatannya masih menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat.

Baca Selengkapnya
Bayi Kejang Dimasukkan Selang ke Mulut Lalu Meninggal, RS di Jambi Dilaporkan ke Polisi
Bayi Kejang Dimasukkan Selang ke Mulut Lalu Meninggal, RS di Jambi Dilaporkan ke Polisi

Polisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Dipolisikan karena Dituduh Sebar Hoaks Kematian Dokter Aulia, Ini Respons Menkes
Dipolisikan karena Dituduh Sebar Hoaks Kematian Dokter Aulia, Ini Respons Menkes

Menkes Budi Gunadi Sadikin buka suara usai dilaporkan ke polisi terkait kematian dr Aulia Risma.

Baca Selengkapnya
Viral Curhatan Dokter soal Stok Obat Kosong Sebabkan Pasien Meninggal, Ini Penjelasan RSUD Pirngadi Medan
Viral Curhatan Dokter soal Stok Obat Kosong Sebabkan Pasien Meninggal, Ini Penjelasan RSUD Pirngadi Medan

RSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Kasus Gagal Ginjal Akut Terkait BPOM, Temukan Unsur Pidana
Polisi Ungkap Kasus Gagal Ginjal Akut Terkait BPOM, Temukan Unsur Pidana

Bareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.

Baca Selengkapnya
Menengok Aktivitas Klinik yang Diduga Tak Becus Tangani Bayi hingga Meninggal Dunia di Tasikmalaya
Menengok Aktivitas Klinik yang Diduga Tak Becus Tangani Bayi hingga Meninggal Dunia di Tasikmalaya

Salah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Penerapan Kebijakan Rokok Kemasan Polos Berpotensi Timbulkan Sengketa di WTO
Hati-Hati, Penerapan Kebijakan Rokok Kemasan Polos Berpotensi Timbulkan Sengketa di WTO

Kebijakan kemasan polos ini juga dinilai dapat menciptakan kekhawatiran akan inkonsistensi dalam pandangan Indonesia.

Baca Selengkapnya