Jika terpilih jadi presiden Jokowi diminta usut kasus 'Kudatuli'
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mendeklarasikan menjadi calon presiden (capres). Jokowi bakal diusung PDIP di Pilpres 2014 setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuat keputusan pencapresan mantan wali kota Solo itu.
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meminta Jokowi mengusut kasus penyerangan terhadap markas PDI di Jakarta pada 27 Juli 1996 atau dikenal dengan sebutan Kudatuli. Hal itu harus dilakukan Jokowi jika terpilih menjadi presiden.
"Kasus-kasus tersebut adalah tanggung jawab konstitusi. Yang sudah menjadi kewajiban presiden untuk menuntaskannya," kata Kadiv Pemantauan Impunitas KontraS, Muhamad Daud Bereuh, Jumat (14/3).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kapan Jokowi menandatangani berkas capim KPK? Untuk diketahui, Jokowi telah menandatangani berkas laporan hasil akhir daftar nama calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Berkas capim dan dewas yang dilaporkan oleh panitia seleksi telah ditandatangani sejak Senin (14/10) sore.
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi terkait penguntitan Jampidsus? 'Sudah saya panggil tadi,' kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
Seperti diketahui, pada 27 Juli 1996 terjadi penyerangan terhadap kantor PDI yang terletak di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat. Saat itu kantor PDI dikuasai oleh pendukung Megawati Soekarnoputri.
Penyerangan dilakukan oleh pendukung Ketua Umum PDI versi kongres Medan Soerjadi dengan dibantu aparat. Lima orang tewas, 149 luka-luka, dan 136 ditahan akibat peristiwa itu.
Sampai sekarang belum jelas siapa dalang yang berada di belakang penyerangan tersebut. Bahkan, saat Megawati yang notabene merupakan korban menjadi presiden, penyelesaian kasusnya tidak mengalami kemajuan berarti.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila mengatakan penyelesaian sebuah kasus sangat bergantung pada sikap pemerintah. Menurutnya tanpa kemauan politik dari pemerintah untuk menyelesaikan, dipastikan kasus Kudatuli tak akan terungkap.
"Jadi buat Komnas HAM kalau Jokowi atau siapa pun yang nanti menang pemilu mau membongkar kasus pelanggaran HAM, ya bagus. Itu suatu kemajuan," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDI sempat pecah jadi dua, antara Kubu Soejadi dan Kubu Megawati.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, peristiwa Kudatuli bukan sekedar penyerangan fisik, tetapi juga tekanan dari rezim yang berkuasa.
Baca SelengkapnyaPDIP Maknai Tragedi Kudatuli sebagai gerakan melawan rezim otoriter
Baca SelengkapnyaAcara ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, didampingi oleh sejumlah petinggi partai.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.
Baca SelengkapnyaPenampilan teatrikal Kudatuli 27 Juli ini digelar di depan Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak Komnas HAM menetapkan peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI sebagai pelanggaran HAM berat.
Baca SelengkapnyaRibka mengajak kader PDI Perjuangan dan aktivis ikut mendesak Presiden Jokowi memasukkan peristiwa Kudatuli sebagai pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaHasto mengajak seluruh pihak untuk tetap menggelorakan semangat menjaga demokrasi dan kebebasan berpendapat lewat peringatan 28 tahun Kudatuli.
Baca SelengkapnyaDalam mengenang peristiwa kudatuli yang dahulu mungkin ideologi Megawati dianggap sebelah mata oleh orde baru.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bicara lantang mengkritik kekuasaan.
Baca SelengkapnyaMegawati juga berpesan bahwa PDIP akan selalu menjaga semangat demokrasi dan konstitusi.
Baca Selengkapnya