Jimly Asshiddiqie yakin insiden di Tolikara bukan konflik Agama
Merdeka.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidqie ikut menanggapi soal pembakaran musala di Kabupaten Tolikara, Papua, oleh sejumlah oknum yang tak dikenal. Jimly meminta publik tidak menyimpulkan perbuatan itu dilakukan oleh umat kristiani.
"Menurut saya bukan (umat kristiani). Tidak mencerminkan agama Kristen, ini kelompok garis keras di semua agama. Tidak boleh dipukul rata," kata Jimly di kediamannya, Jakarta, Sabtu (19/7).
Jimly juga mengimbau agar peristiwa ini tidak dipandang sebagai konflik agama. Sebab, jika hal ini dianggap sebagai konflik agama, menurut dia hanya akan memperkeruh keadaan.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang dibakar oleh penonton? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Bagaimana toleransi di Masjid Jami? Tak hanya itu, pihak Masjid Jami juga bertoleransi dengan mengecilkan pengeras suara saat pelaksanaan pengajian apabila berbarengan dengan acara ibadah di Kelenteng Kong Fuk Miau.
-
Kenapa patung itu dibakar? Tanda terbakar atau gosong pada patung itu kemungkinan pertanda bahwa patung ini merupakan salah satu dari ribuan persembahan untuk Dewa Zeus, dewa Yunani kuno.
-
Kenapa gereja abad pertengahan itu dihancurkan? Bangunan itu beberapa kali dihancurkan dan dipindahkan sebelum akhirnya dihancurkan secara permanen pada awal tahun 1800-an.
"Bukan konflik Agama," tegasnya.
Seperti diketahui, kasus pembakaran masala di Tolikara, Papua bermula saat umat Islam Karubaga Kabupaten Tolikara hendak menjalankan Salat idul fitri. Pembakaran musala yang dilakukan oleh sekelompok oknum yang tak dikenal itu terjadi menjelang salat Id, sekitar pukul 07.00 WIB, Jumat (17/7).
Muslim yang sedang khusyuk beribadah pun kaget dan langsung melarikan diri ke Koramil dan Pos 756/WMS untuk meminta perlindungan. Pihak Kepolisian setempat pun hingga kini masih menyelidiki insiden tersebut.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu Selesai, Jimly Asshiddiqie: Tokoh Berpengaruh Sebaiknya Mulai Turunkan Suhu
Baca SelengkapnyaCeramah pendeta Gilbert yang menyinggung sedekah dan ibadah sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaJimmly menyayangkan aksi premanisme pembubaran diskusi di salah satu hotel di Kemang, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKeterangan Pendeta Gilbert telah dituangkan dalam BAP
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie mengaku belum yakin dapat membatalkan putusan MK.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diberi kesempatan untuk memilih kandidat yang tidak diusung dari partai politik.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menyesalkan bentrokan antara pendukung Palestina dan Israel di Bitung
Baca SelengkapnyaAiman tidak menyerang institusi atau individu Polri.
Baca SelengkapnyaJimly pernah menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk menjadi capres pada 1 Mei 2023.
Baca SelengkapnyaJimmly enggan berpihak, karena antara Arsjad dan Anindya dekat dengan dirinya.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaKetua MKMK Jimly tak ingin mengungkap cara Anwar Usman membuka ruang intervensi soal putusan batas usia capres dan cawapres
Baca Selengkapnya