Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Brasil & Belanda tarik dubes, hubungan bilateral tak terganggu

JK: Brasil & Belanda tarik dubes, hubungan bilateral tak terganggu Jusuf Kalla hadiri acara NU. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Hari Minggu (18/1), eksekusi hukuman mati dilaksanakan terhadap enam terpidana mati. Dua di antaranya adalah Warga Negara Belanda dan Warga Negara Brasil.

Kedua negara tersebut bereaksi terhadap eksekusi hukuman mati yang ditimpakan kepada warganya dengan cara menarik duta besarnya kembali ke negara masing-masing.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, eksekusi hukuman mati terhadap narapidana narkoba merupakan wewenang Indonesia. Adapun beberapa negara berbeda pendapat terhadap pemberlakuan eksekusi mati tersebut, JK mengatakan, Indonesia menghormati perbedaan pendapat tersebut.

"Ya memang suatu keputusan negara berdaulat seperti Indonesia, itu adalah kewenangan kita. Tapi ada banyak negara berbeda pendapat terkait hukuman mati dan perlu kita hargai juga. Namun yang tetap kita jalankan adalah kepentingan nasional kita," tegas JK di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (19/1).

JK mengaku, mendapat kunjungan para duta besar dari terpidana mati yang dieksekusi hari Minggu (19/1) lalu. JK menegaskan kepada para duta besar tersebut bahwa yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan memberikan hukuman mati, melainkan hanya tidak mengabulkan grasi atau pengampunan.

"Saya bilang ke mereka bahwa ini bukan keputusan presiden, ini keputusan hakim dari pengadilan pertama sampai tertinggi memutuskan itu. Presiden hanya tak menerima, tak menyetujui pengampunan itu. Undang-undang ini berlaku di banyak tempat. Kalau mereka protes ya tentu kita hormati sebagai bagian dari politik dalam negeri mereka," papar JK.

JK yakin, penarikan duta besar negara-negara tersebut tidak akan mengganggu hubungan bilateral antar kedua negara, meski Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya berupaya menarik investor asing ke Indonesia.

"Tidak-tidak berpengaruh, ini biasa, sama seperti kita menarik Dubes kita di Australia untuk sementara. Ini tak ganggu hubungannya sendiri, hanya kasus itu lebih banyak kepentingan dalam negeri," ucap JK.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sama-Sama Middle Power, Indonesia-Korea Selatan Beda Sikap Soal Gaza
Sama-Sama Middle Power, Indonesia-Korea Selatan Beda Sikap Soal Gaza

Indonesia dan Korea Selatan merupakan sama-sama negara dengan berkekuatan menengah (middle power).

Baca Selengkapnya
23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya
23 Agustus Hari Peringatan Konferensi Meja Bundar, Ketahui Latar Belakang hingga Dampaknya

23 Agustus diperingati Hari Konferensi Meja Bundar yang menjadi sejarah penting kekuatan diplomasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Analis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza
Analis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza

Sebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Indonesia-Korsel Punya Modal Kuat dan Unik Setelah 50 Tahun Bermitra
Mahfud MD: Indonesia-Korsel Punya Modal Kuat dan Unik Setelah 50 Tahun Bermitra

Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, Indonesia dan Korea Selatan memiliki modalitas yang kuat dan unik dalam memajukan kemitraan strategis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Jokowi Respons 5 Kader PBNU Temui Presiden Israel
VIDEO: Tegas Jokowi Respons 5 Kader PBNU Temui Presiden Israel "Indonesia Ikut Ketertiban Dunia!"

Presiden Jokowi tegas, Indonesia tetap mendukung ketertiban dan perdamaian dunia, sesuai dengan UUD 1945

Baca Selengkapnya
Indonesia-Jepang Sepakat Tingkatkan Kemitraan jadi Strategis Komprehensif
Indonesia-Jepang Sepakat Tingkatkan Kemitraan jadi Strategis Komprehensif

Jokowi senang Indonesia-Jepang telah sepakat meningkatkan status kemitraan menjadi strategis komprehensi

Baca Selengkapnya
Ini Keuntungan Indonesia Gabung BRICS, Bakal Ganggu Aksesi OECD?
Ini Keuntungan Indonesia Gabung BRICS, Bakal Ganggu Aksesi OECD?

Menlu menjelaskan, BRICS dan OECD adalah dua kelompok negara yang berbeda dalam tujuan, latar belakang, dan karakteristik anggotanya.

Baca Selengkapnya
Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina
Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina

Israel mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.

Baca Selengkapnya