Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Dua kali kita buat kesalahan soal lahan gambut

JK: Dua kali kita buat kesalahan soal lahan gambut Jusuf Kalla di Sidang Majelis PBB. ©REUTERS/Eduardo Munoz

Merdeka.com - Pemerintah berencana merevisi Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup terutama Pasal 69 Ayat 2 yang mengizinkan masyarakat untuk membakar lahan hutan sebanyak 2 hektare. Bahkan jika perlu, izin tersebut dicabut kemudian pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).

"Itu kan UU, tentu kita akan minta revisi UU itu karena ternyata memang 2 hektare-nya, tapi dapat menyebabkan kebakaran yang lebih luas lagi ke depan," kata Wapres Jusuf Kalla (JK) di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (27/10).

Menurut JK, kesalahan yang melibatkan aturan sudah dua kali terjadi. Pernyataan JK itu merujuk pada program Lahan Gambut 1 juta hektare beberapa tahun lalu.

"2 kali kita buat kesalahan sebenarnya, pertama yang waktu 1 juta hektare dan kemudian izin-izin lebih banyak jutaan lain lagi untuk perkebunan. Karena itu kita harus kembalikan dan menghukum siapa yang mengubah itu. Pastikan ada AMDAL-nya, siapa yang tidak sesuai AMDAL itu yang harus dihukum," ujar JK.

Penanganan masalah kebakaran hutan selama ini dilakukan setelah kebakaran terjadi. Selayaknya, pencegahan dilakukan sedini mungkin melalui upaya pendidikan kepada masyarakat.

"Pendidikan iya memang ada, tapi kesalahannya adalah mengubah lingkungan dan hidrologinya," tutur JK. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Food Estate, Program Ketahanan Pangan Sejak Era Soeharto
Sejarah Food Estate, Program Ketahanan Pangan Sejak Era Soeharto

Upaya pemerintah agar Indonesia memiliki ketahanan pangan dengan membangun lumbung pangan.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Food Estate yang Dianggap Gagal dan Sering Digaungkan Saat Debat Pilpres
Asal Usul Food Estate yang Dianggap Gagal dan Sering Digaungkan Saat Debat Pilpres

Food estate sejatinya bukan program baru yang dilakukan pemerintah untuk menjamin ketahan pangan.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Food Estate Kejahatan Lingkungan, Gerindra: Pakai Tanah Rawa, Bukan Babat Pohon
PDIP Kritik Food Estate Kejahatan Lingkungan, Gerindra: Pakai Tanah Rawa, Bukan Babat Pohon

Gerindra Luruskan Tudingan PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan: Pakai Tanah Rawa, Bukan Babat Pohon

Baca Selengkapnya
Asap Selimuti Jambi, Dansatgas Ingatkan Pengalaman Buruk akibat Karhutla
Asap Selimuti Jambi, Dansatgas Ingatkan Pengalaman Buruk akibat Karhutla

Sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diselimuti kabut asap, termasuk di Wilayah Kota Jambi, akibat dari karhutla pada Senin (4/9).

Baca Selengkapnya
Sebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah
Sebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah

Jokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.

Baca Selengkapnya
Dilema Menko AHY soal Pengadaan Lahan: Untuk 3 Juta Rumah dulu atau Cetak Sawah Baru?
Dilema Menko AHY soal Pengadaan Lahan: Untuk 3 Juta Rumah dulu atau Cetak Sawah Baru?

Terkait program pembangunan 3 juta rumah dan swasembada pangan, yang diperkirakan membutuhkan jutaan hektare lahan untuk cetak sawah baru.

Baca Selengkapnya
Mentan Amran dan Jajaran Kodam Diponegoro Percepat Pompanisasi di Jawa Tengah
Mentan Amran dan Jajaran Kodam Diponegoro Percepat Pompanisasi di Jawa Tengah

Mentan Amran menargetkan percepatan tanam disejumlah wilayah melalui pompanisasi.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkap Masih Ada 2.086 Hektare Tanah di IKN Nusantara yang Bermasalah
AHY Ungkap Masih Ada 2.086 Hektare Tanah di IKN Nusantara yang Bermasalah

AHY mengatakan, secara prinsip dasarnya pembangunan tentu harus berjalan dengan baik. Namun, katanya, warga juga harus mendapatkan keadilan.

Baca Selengkapnya