JK harap program garam milik BPPT tak gunakan APBN
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengharapkan program produksi garam dengan teknologi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tidak menggunakan APBN. Dia mengungkapkan, sebaiknya produksi tersebut dilakukan dengan dana swasta.
"Jadi bukan dari APBN, itu dari pengusaha sendiri. Swasta dengan teknis yang lebih baik," kata JK usai hadiri acara wisuda Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) di Auditorium BPPT, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).
Dia mengungkapkan, BPPT memerlukan dana yang besar lantaran harus memiliki lahan seluas 400 hektare, 2 waduk, evaporation butuh 300 hektare. Sehingga, JK menilai, program tersebut dapat membebani negara walaupun dapat meningkatkan produksi garam nasional.
-
Kenapa KKP menargetkan produksi garam 2,25 juta ton? Begitu juga dengan produksi garam mencapai nilai sebesar 2,25 juta ton.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Kenapa Kemnaker minta anggaran pertanian dinaikkan? 'Kuncinya cuma satu Pak dan tidak bisa ditawar-tawar yaitu anggaran. Bapak harus Ingatkan semua pihak bahwa bapak punya posisi tawar untuk menambah anggaran agar lebih baik. Negara tidak ada salahnya menambah anggaran pertanian. Mohon maaf Pak, kita sampai 50 tahun lagi pindah ibukota enggak apa-apa, tetapi kalau kelaparan 2 tahun saja bisa bubar kita pak,' ujar Alimin, Rabu (8/11).
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
-
Kenapa Kementan membangun sistem pengelolaan air di lahan rawa? Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) perlu membangun sistem pengelolaan air yang memadai salah satunya melalui pembuatan saluran air dan tanggul long storage.
"Jadi kita justru ingin memajukan garam rakyat, polanya teknologinya lebih baru," jelas JK.
Sebelumnya diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumpulkan dua menteri koordinator di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Menteri yang dimaksud adalah Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.
Pertemuan berlangsung sejak pukul 08.30 sampai pukul 10.00 WIB. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto yang turut hadir mengatakan pertemuan itu membahas soal rencana produksi garam nasional menggunakan teknologi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"(Selain di NTT) Ada NTB (Nusa Tenggara Barat), Jeneponto Sulawesi Selatan. Jeneponto kan juga termasuk tempat garam. Nanti Menko Maritim lah yang akan mengkoordinir. Kalau sukses, akan disampaikan ke daerah lain," ujar Unggul di depan rumah dinas Wapres, Jumat (4/8).
Kawasan NTT, NTB, dan Sulawesi Selatan memiliki lahan yang luas sehingga tepat dijadikan sentra produksi garam menggunakan teknologi. Selain itu, kawasan tersebut memiliki curah hujan yang rendah sehingga mempercepat produksi garam.
"Optimal (lahan yang dibutuhkan) itu 400 hektar, 2 waduk, evaporation butuh 300 hektar. Itu optimum ya. Misalnya cuma ada 15 hektar, itu belum optimum. Kalau ekspansi lahan, ke NTT yang lebih memungkinkan," ucapnya.
"Kalau di Jawa Tengah, Madura, kebanyakan lahan sudah milik petani, kayaknya harus ada solusi lain untuk bisa melakukan seperti itu," sambung dia.
Deputi Bidang Teknologi Agro Industri dan Bioteknologi BPPT Eniya L. Dewi menambahkan, dalam lahan seluas 15.000 ha, nantinya petani bisa memproduksi 500.000 ton garam per tahun. Dengan demikian, ke depannya pemerintah tidak perlu mengimpor garam lagi.
"Petani bisa panen dalam 4 hari dari sebelumnya 12 hari," ucapnya.
Perlu diketahui, pemerintah dan BPPT akan bekerja sama dalam memproduksi garam menggunakan teknologi ini. Produksi bisa digenjot dengan membangun lahan garam terintegrasi di kawasan sentra produksi garam tersebut.
Sementara, panen garam bisa dipercepat dari 12 hari menjadi empat hari menggunakan reservoir air laut bertingkat. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Amran menegaskan akan mengevaluasi pemanfaatan pompa di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaAngka ini muncul dengan asumsi satu rumah membutuhkan luas tanah 60 meter persegi.
Baca SelengkapnyaBPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku akan mengecek langsung pembangunan pompa-pompa di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pemerintah pusat dan daerah tidak membuat banyak program.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, provinsi tersebut telah mencapai 80% dari target yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaMenurut presiden, angka tersebut sangat besar dan harus dimanfaatkan di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaBey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah seperti era Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meninjau pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT.
Baca SelengkapnyaPercepatan tanam melalui program pompanisasi yang sedang gencar dilakukan oleh Menteri Pertanian.
Baca SelengkapnyaKegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan.
Baca Selengkapnya