Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK harap program garam milik BPPT tak gunakan APBN

JK harap program garam milik BPPT tak gunakan APBN Jusuf Kalla. ©2013 Merdeka.com/Handout dok. JK

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengharapkan program produksi garam dengan teknologi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tidak menggunakan APBN. Dia mengungkapkan, sebaiknya produksi tersebut dilakukan dengan dana swasta.

"Jadi bukan dari APBN, itu dari pengusaha sendiri. Swasta dengan teknis yang lebih baik," kata JK usai hadiri acara wisuda Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) di Auditorium BPPT, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).

Dia mengungkapkan, BPPT memerlukan dana yang besar lantaran harus memiliki lahan seluas 400 hektare, 2 waduk, evaporation butuh 300 hektare. Sehingga, JK menilai, program tersebut dapat membebani negara walaupun dapat meningkatkan produksi garam nasional.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi kita justru ingin memajukan garam rakyat, polanya teknologinya lebih baru," jelas JK.

Sebelumnya diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumpulkan dua menteri koordinator di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Menteri yang dimaksud adalah Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Pertemuan berlangsung sejak pukul 08.30 sampai pukul 10.00 WIB. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto yang turut hadir mengatakan pertemuan itu membahas soal rencana produksi garam nasional menggunakan teknologi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"(Selain di NTT) Ada NTB (Nusa Tenggara Barat), Jeneponto Sulawesi Selatan. Jeneponto kan juga termasuk tempat garam. Nanti Menko Maritim lah yang akan mengkoordinir. Kalau sukses, akan disampaikan ke daerah lain," ujar Unggul di depan rumah dinas Wapres, Jumat (4/8).

Kawasan NTT, NTB, dan Sulawesi Selatan memiliki lahan yang luas sehingga tepat dijadikan sentra produksi garam menggunakan teknologi. Selain itu, kawasan tersebut memiliki curah hujan yang rendah sehingga mempercepat produksi garam.

"Optimal (lahan yang dibutuhkan) itu 400 hektar, 2 waduk, evaporation butuh 300 hektar. Itu optimum ya. Misalnya cuma ada 15 hektar, itu belum optimum. Kalau ekspansi lahan, ke NTT yang lebih memungkinkan," ucapnya.

"Kalau di Jawa Tengah, Madura, kebanyakan lahan sudah milik petani, kayaknya harus ada solusi lain untuk bisa melakukan seperti itu," sambung dia.

Deputi Bidang Teknologi Agro Industri dan Bioteknologi BPPT Eniya L. Dewi menambahkan, dalam lahan seluas 15.000 ha, nantinya petani bisa memproduksi 500.000 ton garam per tahun. Dengan demikian, ke depannya pemerintah tidak perlu mengimpor garam lagi.

"Petani bisa panen dalam 4 hari dari sebelumnya 12 hari," ucapnya.

Perlu diketahui, pemerintah dan BPPT akan bekerja sama dalam memproduksi garam menggunakan teknologi ini. Produksi bisa digenjot dengan membangun lahan garam terintegrasi di kawasan sentra produksi garam tersebut.

Sementara, panen garam bisa dipercepat dari 12 hari menjadi empat hari menggunakan reservoir air laut bertingkat. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat
Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat

Mentan Amran menegaskan akan mengevaluasi pemanfaatan pompa di setiap wilayah.

Baca Selengkapnya
Pembangunan 3 Juta Rumah Ternyata Butuh 26.000 Hektare Lahan, di Mana Lokasinya?
Pembangunan 3 Juta Rumah Ternyata Butuh 26.000 Hektare Lahan, di Mana Lokasinya?

Angka ini muncul dengan asumsi satu rumah membutuhkan luas tanah 60 meter persegi.

Baca Selengkapnya
Strategi Kementan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
Strategi Kementan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan

BPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel

Baca Selengkapnya
Jokowi Harap Pompanisasi Jaga Produksi Padi saat Kekeringan Panjang
Jokowi Harap Pompanisasi Jaga Produksi Padi saat Kekeringan Panjang

Jokowi mengaku akan mengecek langsung pembangunan pompa-pompa di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Program: APBN APBD Jangan Diecer-Ecer ke Dinas
Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Program: APBN APBD Jangan Diecer-Ecer ke Dinas

Jokowi meminta pemerintah pusat dan daerah tidak membuat banyak program.

Baca Selengkapnya
Kementan Terus Dorong Produksi Jawa Barat dengan Pompanisasi
Kementan Terus Dorong Produksi Jawa Barat dengan Pompanisasi

Hingga saat ini, provinsi tersebut telah mencapai 80% dari target yang ditetapkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Bisiki Presiden Terpilih Prabowo
VIDEO: Jokowi Bisiki Presiden Terpilih Prabowo "Rp 13 Triliun Bukan Uang yang Besar"

Menurut presiden, angka tersebut sangat besar dan harus dimanfaatkan di pemerintahan berikutnya

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya
Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya

Bey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah seperti era Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
Rampung Tahun Depan, Bendungan Mbay Diharapkan Genjot Produksi Beras di Kabupaten Nagekeo
Rampung Tahun Depan, Bendungan Mbay Diharapkan Genjot Produksi Beras di Kabupaten Nagekeo

Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Jabar hingga Bupati Subang Sambut Positif Program Pompanisasi Mentan Amran
Pj Gubernur Jabar hingga Bupati Subang Sambut Positif Program Pompanisasi Mentan Amran

Percepatan tanam melalui program pompanisasi yang sedang gencar dilakukan oleh Menteri Pertanian.

Baca Selengkapnya
OpLa Rawa Mineral di Banyuasin untuk Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir
OpLa Rawa Mineral di Banyuasin untuk Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir

Kegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan.

Baca Selengkapnya