Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK mengaku dilematis bebaskan 10 WNI disandera kelompok bersenjata

JK mengaku dilematis bebaskan 10 WNI disandera kelompok bersenjata abu sayyaf. ©2016 mindanaoexaminer.com

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pemerintah dilema dalam mengambil langkah tegas membebaskan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera kelompok bersenjata Filipina. Sebab, dua opsi yaitu jalur diplomatis dan jalur militer memiliki konsekuensi.

"Pemerintah dilema kalau kita negosiasi maka akan terulang, kalau menyerang tidak mudah karena Undang-Undang di Filipina tidak mengizinkan itu," ungkap Wapres JK saat menjawab pertanyaan peserta kuliah umum Wasana Praja Calon Pamong Praja Muda Lulusan Institut Pemerintah Dalam Negeri Angkatan XXIII Tahun 2016 di IPDN Jatinangor, Sumedang, Senin (18/7).

Wapres JK menjelaskan, satu-satunya jalan yang ditempuh pemerintah saat ini adalah memberikan kepercayaan kepada otoritas Filipina untuk membebaskan 10 WNI. JK memaparkan analogi sederhana, apabila penyanderaan warga negara asing (WNA) terjadi di wilayah Indonesia maka Indonesia tidak akan memberikan ruang kepada militer negara lain untuk masuk membebaskan WNA. Karena hal itu berbasis pada Undang-Undang Indonesia.

"Kita harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi, begitu juga di Filipina. Kita minta Filipina serius membebaskan WNI," ucapnya.

JK menegaskan, pemerintah sudah mengancam Filipina untuk menghentikan pasokan batubara jika tak ada jaminan keselamatan. "Itu ABK WNI yang membawa batubara untuk listrik mereka. Selama mereka tidak menjamin maka kita tidak akan kirim ke sana," tegasnya.

Diketahui, insiden penyanderaan sudah terjadi empat kali di tahun 2016. Menlu RI Retno LP Marsudi menyebutkan bahwa penyanderaan terhadap ABK WNI terjadi pertama kali pada 20 Maret 2016. Saat itu, 10 warga negara Indonesia disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina.

Penyanderaan kedua terjadi pada tujuh ABK Indonesia di Laut Sulu dalam dua tahap, yaitu pada 20 Juni sekitar pukul 11.30 waktu setempat dan sekitar 12.45 waktu setempat oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda.

Penyanderaan ketiga terjadi pada 15 April lalu. Kala itu empat ABK kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi disandera tatkala kedua kapal dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Ut

Terakhir penyanderaan tiga orang WNI dari kapal pukat penangkap ikan LLD113/5/F berbendera Malaysia di perairan wilayah Felda Sahabat, Lahat Datu, Malaysia, Sabtu (9/7).

10 WNI yang masih disandera terdiri dari tiga ABK kapal pukat penangkap ikan LLD113/5/F yang disandera pada 9 Juli dan tujuh sandera awak kapal TB Charles yang diculik pada akhir Juni lalu.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB
Polri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB

Hampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.

Baca Selengkapnya
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan

Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini WNI di Lebanon Usai Serangan Israel, Puluhan Dievakuasi
Kondisi Terkini WNI di Lebanon Usai Serangan Israel, Puluhan Dievakuasi

Pemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.

Baca Selengkapnya
Menlu Ungkap 79 WNI Berhasil Keluar dari Lebanon
Menlu Ungkap 79 WNI Berhasil Keluar dari Lebanon

Retno menjelaskan, evakuasi jalur darat tersebut dimulai dari Beirut menuju Damaskus, Suriah, lalu ke Amman, Yordania.

Baca Selengkapnya
Redam Konflik Papua, Kasad Tak akan Gunakan Pendekatan Tempur
Redam Konflik Papua, Kasad Tak akan Gunakan Pendekatan Tempur

Konflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dihujani Bom Israel, 129 WNI Memilih Tetap Tinggal di Palestina
Dihujani Bom Israel, 129 WNI Memilih Tetap Tinggal di Palestina

Tercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Evakuasi WNI dari Lebanon, 40 Orang Tiba Selamat di Amman
Kabar Terbaru Evakuasi WNI dari Lebanon, 40 Orang Tiba Selamat di Amman

Puluhan orang dievakuasi ke Amman tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI yang dilakukan oleh Kemlu RI melalui jalur darat dari Beirut di Lebanon.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Siapkan Strategi Tuntaskan KKB dan Konflik Papua, Begini Caranya
Ganjar-Mahfud Siapkan Strategi Tuntaskan KKB dan Konflik Papua, Begini Caranya

Ganjar-Mahfud menyatakan telah memiliki strategi menyelesaikan masalah KKB dan konflik di Papua.

Baca Selengkapnya
Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, TNI: Pemerintah Sudah Coba Berbagai Pendekatan
Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, TNI: Pemerintah Sudah Coba Berbagai Pendekatan

Pemerintah terus berusaha membebaskan pilot Susi Air, Captain Philip Mark Mehrtens. Pria berkebangsaan Selandia Baru itu masih disandera KKB Papua.

Baca Selengkapnya
FOTO: Israel vs Hizbullah Memanas, Puluhan WNI Dievakuasi dari Lebanon Akhirnya Tiba di Indonesia
FOTO: Israel vs Hizbullah Memanas, Puluhan WNI Dievakuasi dari Lebanon Akhirnya Tiba di Indonesia

Puluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Situasi Papua Aman: Jangan Masalah Kecil Dibesar-besarkan
Jokowi Klaim Situasi Papua Aman: Jangan Masalah Kecil Dibesar-besarkan

Presiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya