JK: Mobil murah menambah kemacetan, apakah mobil mahal tidak?
Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, keberatan terhadap mobil murah yang disuarakan beberapa kalangan termasuk kepala daerah sebagai bentuk sikap yang diskriminatif. Melarang mobil murah berarti menutup kesempatan bagi mereka yang berpenghasilan pas-pasan untuk memiliki kendaraan roda empat.
"Kalau alasannya mobil murah menambah kemacetan, apakah mobil mahal tidak menyebabkan kemacetan," cetus JK di sela-sela acara Singapore Summit, Jumat (20/9) malam di Singapura.
Menurut JK, sepuluh tahun lalu, orang mendesak perlunya mobil murah. Setelah pemerintah memberi kesempatan justru ditentang. "Itu tidak adil bagi mereka yang berkemampuan rendah."
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Mobil Ketek itu seperti apa? Secara umum, Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu.
-
Apa itu Mobil Si Jampang? Mobil Si Jampang merupakan kendaraan keliling yang menjual berbagai kebutuhan seperti sayur, bahan makanan mentah dan lainnya.
-
Siapa yang mengelola Mobil Si Jampang? Mobil ini atas inisiasi dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan PD Pasar Kota Tangerang.
-
Kenapa pengendara motor memprotes pengemudi mobil? Saat di lampu merah selanjutnya, tepatnya di lampu merah Medoho, pengemudi motor menghampiri mobil tersebut untuk bertanya kenapa pengemudi mobil itu membunyikan klakson panjang.
-
Dimana Mobil Ketek mangkal? Kemudian, setelah jembatan Ampera selesai dibangun, bagian bawahnya kerap dijadikan tempat mangkal para oplet dengan berbagai rute.
Selain itu, kata JK, pelarangan tersebut bisa membahayakan Indonesia jika aksi seperti itu menjalar ke daerah-daerah lain, misalnya ada juga daerah di Indonesia yang melarang peredaran mobil mahal atau melarang peredaran komoditas tertentu.
Di sisi lain, JK setuju semua pihak harus sepakat untuk mengatasi kemacetan, tetapi melarang mobil murah itu jelas diskriminatif. Untuk mengatasi kemacetan dari dampak pertumbuhan kendaraan, bisa dilakukan dengan cara lain seperti pemberlakuan pajak yang tinggi bersifat progresif untuk semua jenis kendaraan secara adil atau menaikkan tarif parkir di tempat tempat umum.
"Dan di saat yang sama transportasi massal ditingkatkan. Sehingga orang bisa beralih ke moda transportasi umum," ujar ketua PMI ini.
Menurut JK, bagi distributor, sebenarnya menjual mobil murah tidaklah lebih menguntungkan daripada menjual mobil mahal. Karena persentase keuntungannya sama, sedangkan nilai barangnya rendah.
"Menjual mobil mahal dengan keuntungan 5 persen, keuntungan lebih besar dibanding menjual mobil murah dengan keuntungan 5 persen. Jadi bukan soal kepentingan bisnis," tandasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengesahkan UU Nmoor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta pada 25 April 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar perlu adanya transisi energi yang bersih. Tetapi prosesnya tidak bisa instan. Perlu adanya kesiapan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya
Baca SelengkapnyaSebagai seorang arsitek, Ridwan Kamil mengatakan ada beberapa catatan untuk Ibu Kota saat ini.
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI ke Dishub: Jangan Sok Cegat Mobil Orang, Bikin Macet!
Baca SelengkapnyaSebanyak 49,2 persen warga tidak setuju terkait pembatasan usia kendaraan di Jakarta karena faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai pemerintah harus mampu memastikan akses transportasi yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca Selengkapnya