JK sebut birokrasi bikin pengusaha khawatir dalam jalankan usaha
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai membidik perusahaan atau korporasi swasta yang melakukan tindak pidana korupsi. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun mengapresiasi langkah tersebut meski dirinya sempat sampaikan kritik.
Menurut JK, justru birokrasi di Indonesia yang membuat para pengusaha menjadi khawatir dalam menjalankan usahanya.
"Kita tidak beda melihat (penindakan hukum) hanya satu sisi dari pengusaha harus berintegritas tetapi kalau terlalu panjang di pemerintahan (proses birokrasi) mereka juga terpaksa melakukan untuk memperpendek. Jika selalu curiga maka semua takut pengusaha juga bakal takut. Kita harus jalankan sistem yang baik," ujar Jusuf Kalla saat menghadiri International Business Integrity Conference 2016 di Grand Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (16/11).
-
Gimana cara OJK tekan korupsi? Komitmen antikorupsi OJK tersebut kata Mahendra, diturunkan juga kepada industri jasa keuangan dengan memastikan ketentuan yang diterbitkan OJK mampu menciptakan tata kelola yang efektif di industri jasa keuangan sehingga bisa meminimalkan kemungkinan korupsi.
-
Bagaimana KKP menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono juga menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha pada 2025 sebesar 82 persen.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Bagaimana cara KKP mendorong usaha pemindangan? Tugas pemerintah bagaimana mendorong usaha ini bisa jalan dan berkembang,“ tuturnya.
-
Apa yang OJK lakukan untuk cegah korupsi? Penegakan integritas dan budaya antikorupsi ini juga menjadi role model bagi industri jasa keuangan dalam penerapan tata kelola yang baik melalui dukungan terhadap segala upaya pencegahan korupsi.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
Dalam kesempatan itu JK mengambil contoh proses lobi bisnis di Indonesia dengan Amerika. Dia mengutarakan jika di Amerika Serikat, seseorang membayar konsultan untuk bisa menghadirkan pejabat yang memiliki dalam kewenangan izin usaha merupakan hal yang wajar lain halnya di Indonesia.
"Di Amerika sah saja melakukan lobi malah formal melakukan itu dan resmi bayar orang yang melobi yang mendatangi pejabat itu untuk mengemukakan pendapatnya. Tapi di sini bisa masuk penjara kalau kita ingin memperkeras tuntutan kita samakan dulu undang-undangnya karena semua negara yang mau maju maka pengusahanya harus maju dulu," terangnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyoroti banyaknya pejabat dalam negeri ditangkap karena pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaJokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.
Baca SelengkapnyaJK menegaskan dalam dunia bisnis ada dua hal yang digaris bawahi, yakni untung dan rugi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kinerja KPK sudah sangat bagus. Sejumlah pejabat mulai ditangkap, melalui operasi tangkap tangan KPK.
Baca SelengkapnyaJokowi mendorong Kejaksaan Agung memanfaatkan kewenangan tersebut secara profesional dan bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaDalam kesaksiannya, JK mengaku tidak terlalu mengetahui penyebab Karen menjadi terdakwa kasus korupsi. Menurutnya, Karen hanya menjalankan tugas.
Baca SelengkapnyaPekan lalu Presiden Joko Widodo telah bersurat ke DPR-RI mengenai revisi UU Perkoperasian.
Baca SelengkapnyaPerlawanan balik dari pihak-pihak tertentu ditujukan melemahkan nyali Kejagung dalam memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun BUMN yang sehat dan kuat.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca Selengkapnya