Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK sebut gaji pejabat negara kecil tak sanggup sewa PSK artis

JK sebut gaji pejabat negara kecil tak sanggup sewa PSK artis Jusuf Kalla berkunjung ke merdeka.com. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tidak percaya pejabat negara menjadi pelanggan PSK artis dengan tarif ratusan juta. Dasarnya, kata JK, gaji pejabat negara relatif kecil dan tidak akan mencukupi untuk membayar tarif PSK bertarif ratusan juta meski ada daftar pejabat yang menjadi pelanggan.

"Gaji pejabat negara kan kecil masa bisa bayar Rp 100 juta. Semua orang bisa masuk list. Bagaimana membuktikannya? Anda (wartawan) bisa buktikan tidak?" tutur JK di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/5).

Selain itu, JK pun menilai tidak etis kepolisian merilis daftar nama pejabat yang menjadi pelanggan PSK artis. Menurut JK, hal itu bagian dari pencemaran nama baik. "Saya kira tidak etis, Tidak boleh dong, masa pengakuan orang anda sebarkan. Itu mencemarkan nama baik orang. Kalau tertangkap basahlah. Kalau daftar anda (wartawan) juga bisa buat daftar hari ini. Tidak etis dibuka dan bisa melanggar hukum karena tidak ada buktinya," ucap JK.

Sebelumnya, RA, mucikari artis AA mengatakan, salah satu pelanggan yang kerap menyewa pekerja seks komersial (PSK) yang di bawah koordinasinya, adalah kalangan anggota DPR. RA membawahi 200 PSK yang dibanderol Rp 80-200 juta.

"Iya anggota DPR, ya beberapa kalangan lainnya," kata tersangka RA di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (11/5).

Namun saat ditanya apakah pelanggan memakai pengaman atau kondom saat berhubungan, pria yang biasa disapa Obbie ini enggan menanggapinya. Dia mengaku tidak tahu semua hal yang menyangkut PSK di dalam kamar.

"Kalau detail itu saya tak tahu. Nggak tahu pakai atau tidak," ujarnya.

RA mengatakan, dia harus harus melakukan rapat lebih dulu dengan pelanggan sebelum menyewa PSK. Setelah itu, pelanggan memilih PSK lewat foto.

"Fotonya di dalam HP bukan katalog. Mereka tunjuk mau yang ini dan itu (artis atau model)," tutupnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sering Pamer Kekayaan, Ternyata Gaji Asli PNS Komdigi Hanya Segini
Sering Pamer Kekayaan, Ternyata Gaji Asli PNS Komdigi Hanya Segini

Oknum ini diduga tidak melaksanakan tugas mereka untuk memblokir situs perjudian online, yang dikenal dengan nama Judol.

Baca Selengkapnya
Inspektorat DKI Rampung Usut Atasan Paksa PPSU Utang ke Pinjol, Sanksi Diumumkan Pekan Depan
Inspektorat DKI Rampung Usut Atasan Paksa PPSU Utang ke Pinjol, Sanksi Diumumkan Pekan Depan

Pekan depan akan diumumkan sanksi untuk atasan yang paksa PSSU utang ke Pinjol.

Baca Selengkapnya
Dalih Pegawai KPK Terlibat Skandal Pungli di Rutan: Untuk Biaya Makan dan Ongkos Bekerja
Dalih Pegawai KPK Terlibat Skandal Pungli di Rutan: Untuk Biaya Makan dan Ongkos Bekerja

Hal itu diungkapkan Dewan Pengawas KPK saat menggelar sidang putusan etik 15 pegawai kluster kelima kasus pungli di rutan KPK.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara ASN Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol
Duduk Perkara ASN Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol

Kasus dugaan PPSU dipaksa pinjam uang itu masih diselidiki inspektorat DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
PNS Mendadak Tenar Usai Pamer Harta
PNS Mendadak Tenar Usai Pamer Harta

Kasus pegawai pajark Rafael Alun Trisambodo membongkar bagaimana kehidupan seorang PNS. Tak disangka, PNS yang digaji dengan uang rakyat hidup penuh kemewahan.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pegawai Kemenkodigi Bekingi Judi Online hingga DPR Singgung Mantan Menteri
Fakta-Fakta Pegawai Kemenkodigi Bekingi Judi Online hingga DPR Singgung Mantan Menteri

Polisi terus mendalami kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi Informasi dan Digital.

Baca Selengkapnya
Cuma Pejabat Indonesia, Toyota Fortuner Dihargai Rp 6 Juta dalam Laporan LHKPN
Cuma Pejabat Indonesia, Toyota Fortuner Dihargai Rp 6 Juta dalam Laporan LHKPN

KPK menyatakan bahwa masih ada pejabat publik yang mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dengan sembarangan.

Baca Selengkapnya
Honorer Kejaksaan Agung Mengeluh Tidak Bisa Ikut Seleksi PPPK, Malah Dialihkan ke Outsourcing
Honorer Kejaksaan Agung Mengeluh Tidak Bisa Ikut Seleksi PPPK, Malah Dialihkan ke Outsourcing

Karangan bunga tersebut merupakan bentuk protes para pegawai Kejagung Non-ASN. Mereka mengaku tidak diberikan kesempatan dalam seleksa PPPK di Kejagung RI

Baca Selengkapnya
Begini Kelanjutan Penanganan Kasus Petugas PPSU Dipaksa Utang Pinjol
Begini Kelanjutan Penanganan Kasus Petugas PPSU Dipaksa Utang Pinjol

Pemeriksaan sejumlah pihak telah dilakukan. Rekomendasi dari Inspektorat juga sudah keluar.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Copot Kepala Seksi Paksa PPSU Kelapa Gading Barat Utang ke Pinjol
Heru Budi Copot Kepala Seksi Paksa PPSU Kelapa Gading Barat Utang ke Pinjol

Kasie Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kelapa Gading Barat dinonaktifkan usai menjalani pemeriksaan pelanggaran di Inspektorat DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ratusan Nakes Dipecat Gara-Gara Minta Naik Gaji, Ini Penjelasan Bupati Manggarai NTT
Ratusan Nakes Dipecat Gara-Gara Minta Naik Gaji, Ini Penjelasan Bupati Manggarai NTT

Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.

Baca Selengkapnya
KPK Duga Banyak Penyelenggara Negara Tak Benar Laporkan LHKPN
KPK Duga Banyak Penyelenggara Negara Tak Benar Laporkan LHKPN

KPK memberi mencontoh LHKPN aparat penegak hukum yang asetnya terlampau banyak.

Baca Selengkapnya