JK sebut masa depan bangsa tergantung kesehatan bayi
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin rapat pleno Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Pleno ini membahas penanganan masalah anak kerdil (stunting). Anak kerdil yang dimaksud adalah kondisi tubuh anak balita menjadi lebih pendek dari usianya akibat kekurangan gizi kronis.
"Kita bicara dan memutuskan untuk masa depan bangsa karena masa depan itu tergantung kelahiran bayi kemudian kesehatannya. Kita tidak ingin menciptakan bangsa yang kerdil karena itu ini perlu diperbaiki," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (9/8).
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, pleno ini fokus pada upaya perbaikan gizi anak kerdil. Program penanganan anak kerdil akan dipentaskan di 100 kabupaten/kota.
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Apa tujuan Kemenkes dalam mengatasi stunting? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Siapa yang diajak Kemenkominfo untuk cegah stunting? Hal ini dikarenakan merekalah yang akan menjadi calon orang tua di masa depan.
-
Apa yang dilakukan Pj Gubernur Jateng untuk percepatan penanggulangan kemiskinan? Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Nana Sudjana menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan warga. Hal itu guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.
-
Siapa yang mengkampanyekan pencegahan stunting? Menurut Marroli, pola asuh yang baik kepada anak dapat dilakukan seperti dengan memberi kasih sayang. Ia menambahkan, pemerintah saat ini gencar mengkampanyekan pencegahan stunting guna menghadapi bonus demografi, yaitu masa di mana penduduk usia produktif akan lebih besar dibanding usia nonproduktif.
-
Siapa yang bicara soal cegah stunting di Genbestival? Demikian disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Nursodik Gunarjo saat membuka kegiatan Genbestival di SMA Kesatrian 2 Kota Semarang (30/8).
"Kalau di tahun 90-an kan ada program 4 sehat lima sempurna, sekarang kita berharap program gizi seimbang itu kembali bisa digalakkan, ditingkatkan, dengan melibatkan hampir 12 kementerian dan lembaga," jelasnya.
Program percontohan ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 triliun. Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menambahkan, titik penanganan gizi anak kerdil ini bertambah dari sebelumnya 50 titik menjadi 100 titik. Hal itu disebabkan masih banyaknya kawasan yang dianggap kesulitan mendapatkan air bersih.
"Tadi kita lihat ada 100 lokasi yang memang masih tinggi dan sensitif misalnya akses air bersih, sanitasi, tidak ada. Nah itu disinkronkan. Istilahnya sih keroyokan baik dari Kemenkes, PU Pera, Kemendes, sosial kita gabung," ucapnya.
Dengan digalakkan program penanganan gizi anak kerdil ini diharapkan ada penurunan angka kekerdilan anak di Tanah Air.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca Selengkapnya"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca SelengkapnyaPKK Kabupaten Pulau Taliabu bersama Dinkes melaksanakan Seminar dan Kampanye Gizi. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesatuan Gerak.
Baca SelengkapnyaWamendagri Ribka Haluk kembali menekankan soal bahaya stunting dan gizi buruk pada anak-anak dan ibu hamil
Baca SelengkapnyaWapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM
Baca SelengkapnyaBila tumbuh kembangnya terlihat tidak proposional, maka bisa dipastikan anak tersebut kurang gizi (Stunting).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dua isu ini menjadi problematika yang sering didiskusikan, karena sering muncul kasusnya di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeriode Emas 1000 HPK penting dipahami sebagai salah satu upaya untuk menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Baca SelengkapnyaTak hanya dari keluarga miskin, anak dari keluarga orang kaya juga bisa kena stunting.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi, 22.823 di antaranya tergolong stunting.
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca Selengkapnya