JK sebut tak mudah bagi Soeharto dan Gus Dur dapat gelar pahlawan
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, meski berjasa pada negara, tak mudah bagi Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendapat gelar pahlawan nasional.
"Ya memang ya Pak Harto tentu banyak memberikan banyak hal walaupun juga tentu waktu turunnya ada sedikit masalah sama dengan Gus Dur. Karena itu Pak Harto, Gus Dur, memang tidak mudah untuk mendapatkan penghargaan seperti itu," kata Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (20/5).
Seorang yang mendapatkan gelar pahlawan nasional harus memenuhi kriteria dan memiliki penilaian. Namun dia tidak menjelaskan detail soal penilaian dan kriteria yang dimaksud. Hanya saja, kata dia, jika sudah memenuhi semua persyaratan, tim pemberian gelar pahlawan nasional bisa memberikan gelar pada Soeharto dan Gus Dur.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Siapa yang menghormati Presiden Soekarno dengan nama Jembatan Soekarno? Dulunya Jembatan Soekarno Sebelum berubah nama menjadi Jembatan Ampera yang dikenal sekarang, nama jembatan ini awalnya bernama 'Jembatan Soekarno'. Mengapa? hal ini karena sebagai bentuk penghormatan kepada presiden pertama Indonesia dari masyarakat Suamtera Selatan.
-
Kenapa Soekarno berpesan agar bangsa Indonesia menghormati jasa pahlawannya? Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Bagaimana Soeharto memandang tanggung jawab? “Saya tidak begitu peduli dengan batas waktu, sebagai pejabat, yang lebih diperhatikan adalah tanggung jawab. Bekerja dengan kesungguhan hati.”
"Jadi yang penting sesuai kriterianya atau tidak. Saya tidak tahu detailnya macam mana, tapi ada kriteria tertentu yang dipegang oleh panitia itu, tim nya itu," kata dia.
Sebelumnya, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Presiden RI ke-2, Soeharto layak diberi gelar Pahlawan Nasional. Luhut menilai Soeharto telah memiliki kriteria untuk menjadi Pahlawan Nasional karena jasanya melakukan pembangunan yang masif di tanah air sehingga mentransformasi Indonesia menjadi sebuah negara yang modern.
"Kita mesti lihat utuh ya, Pak Harto sudah mentransformasi negara Indonesia dari negara miskin jadi negara modern. Itu enggak boleh dipungkiri, itu punya jasa juga. Saya kira kalau diberikan gelar Pahlawan tidak masalah. Apa sih masalahnya?" kata Luhut dalam acara Coffee Morning dengan media di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (20/5).
Meski demikian, Luhut mengakui memang Soeharto memiliki banyak 'dosa' yang tak dapat dipungkiri. Maka dari itu, hal yang wajar apabila banyak penolakan yang datang agar Presiden Indonesia yang menjabat selama 32 tahun itu tak layak diberikan gelar Pahlawan Nasional.
Namun, mantan Kepala Staf Kepresidenan itu menyatakan saat Soeharto dijatuhkan dari tahtanya pada Mei 1998, hal itu sudahlah cukup untuk menghakiminya.
"Kalau ada yang kurang saya kira bagaimana ya kan beliau sudah diturunkan, itu sebagai masa lalu yang tidak enak bagi beliau. Walaupun beliau sudah pergi tapi kita jadi bangsa besar lah, kita harus melihat bahwa dia punya kontribusi besar buat bangsa Indonesia," tukasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaBanyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab tuduhan Politikus Golkar, Nusron Wahid yang menyebut keturunan Soekarno dan Soeharto tak berprestasi
Baca SelengkapnyaPrabowo didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga cucu Bung Karno, Didi Mahardika Soekarno.
Baca SelengkapnyaHanya ada tiga jenderal besar dalam sejarah Indonesia. Apa yang membuat Soeharto menjadi salah satu penerimanya?
Baca SelengkapnyaTutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, ketiga bekas presiden itu layak mendapatkan penghargaan sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan pada era Presiden Soeharto, yang membuat Indonesia dijuluki ‘Macan Asia’ merupakan hasil dari perencanaan yang matang.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai sosok Soekarno sebagai figur yang konsisten membela rakyat kecil.
Baca SelengkapnyaKH Badruzzaman juga dikenal sebagai tokoh yang menyebarkan tarekat Al-Tijaniyah.
Baca Selengkapnya