JK sindir ilmuwan yang sering keluhkan kurang biaya
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) tahun 2016 di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.
Dalam pidatonya, JK menegaskan perbedaan antara riset dan teknologi dengan museum. JK juga menyindir para ilmuwan yang sering mengeluhkan kekurangan biaya.
"Kalau bicara tentang riset, teknologi dan perguruan tinggi kita bicara masa depan. Apa beda perguruan tinggi dan museum? Museum bicara masa lalu, perguruan tinggi bicara masa depan. Kalau hanya puji masa lalu saja, artinya dia di museum," kata JK, Senin (1/2).
-
Siapa Bapak Permuseuman Indonesia? Bicara tentang museum di Indonesia maka akan bicara mengenai sosok Mohammad Amir Sutarga. Dia didaulat sebagai Bapak Permuseuman Indonesia.
-
Siapa yang memimpin inisiatif membangun museum? Saat seminar muncul inisiatif dari Paguyuban Berkah yang dimotori oleh Imam Sucipto Umar untuk membangun museum batik berskala nasional yang memenuhi syarat.
-
Dimana Museum Nasional berada? Museum Nasional yang terletak di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat itu saat ini dijaga ketat TNI, Polri, dan pasukan pengamanan museum usai bagian gedung A dilalap si jago merah.
-
Apa yang Museum Muhammadiyah tampilkan? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
-
Di mana Museum Pendidikan Surabaya berada? Pengunjung bisa belajar, sembali menyelami dunia pendidikan sejak pertama ada di muka bumi di museum yang berlokasi di Jalan Genteng Kali nomor 10, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
-
Apa saja karya Amir Sutarga tentang museum? Ia pun telah beberapa kali menulis karya terkait museum seperti Museum Etnografi: Perkembangan dan Fungsinya di Zaman Sekarang (1958), Persoalan Museum di Indonesia (1962), dan Studi Museologia (1991).
JK menegaskan rakernas maupun seminar yang berkaitan dengan riset dan teknologi, seharusnya sudah bicara pada tahap tata cara membangun Indonesia menjadi negara yang semakin maju.
"Pembicaraan kita di sini bagaimana Indonesia ke depan. Selama tidak menjawab itu, kita hanya birokrat asli, bicara prosedur ini dan itu," ujar JK.
JK pun menyindir perilaku jajarannya yang masih menjadikan kekurangan anggaran sebagai penghambat kinerja riset. JK meminta pola pikir tersebut diubah.
"Kalau bicara di lingkungan ristek, hanya biaya ristek kurang. Harusnya dengan biaya ini, kita sudah hasilkan ini. Bukan mengeluh dan besok kita mengeluh lagi. Tetapi bagaimana kita menghasilkan sesuatu," tegas JK.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Masir menambahkan tujuan penyelenggaraan Rakernas tersebut untuk menyusun berbagai langkah dan tindakan konkret Kemenristek dikti dalam menuntaskan program/kegiatan prioritas di tahun 2016.
"Kegiatan tersebut meliputi peningkatan kualitas pembelajaran, reformasi LPTK, peningkatan kualitas SDM, pengembangan pusat unggulan inovasi dan Science & Technology Park, peningkatan sarana dan prasarana, serta hilirisasi produk inovasi," imbuhnya.
Dalam penyelenggaraan Rakernas Kemenristek dikti kali ini, turut diundang mitra kerja yang lebih luas dan variatif guna membangun sinergi dan membahas persiapan cetak biru pengembangan sinergi agar dapat menopang program kerja Kementerian dalam menjalankan visi dan misinya jangka panjang.
Mitra kerja tersebut antara lain DPR, Perguruan Tinggi, AIPI, DRN, LPNK, Balitbang Kementerian, Balitbang Daerah, Pusat-pusat Penelitian, industri, BUMN strategis, Kopertis, BAN-PT, APTISI, innovator dan peneliti serta lembaga terkait lainnya.
"Tak luput para Atase Pendidikan Kebudayaan dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), diikutsertakan dalam Rakernas kali ini," imbuhnya.
Rakernas ini secara khusus diharapkan dapat membangun sinergi antara pemangku kepentingan Kemenristek dikti dalam membangun daya saing bangsa. Sinergi tersebut akan diwujudkan dalam cetak biru Sinergi Lembaga Litbang, Pendidikan Tinggi dan Industri, serta cetak biru pengembangan Ristek dan Dikti. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Wakil Presiden RI kritik kinerja Mendikbudristek Nadiem Makarim selama menjabat.
Baca SelengkapnyaBerapa biaya yang harus dikeluarkan jika berminat mengambil jurusan arkeologi?
Baca SelengkapnyaJK bahkan membandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.
Baca Selengkapnya"Dulu ilmu pengetahuan sumbernya kita. Sekarang di Barat dan China," kata JK.
Baca SelengkapnyaPak Bas sampai menangis sesenggukan saat mengenang momen 50 tahun yang lalu. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, JK mengkritik keras soal pendidikan di era saat ini bahkan dia mengkirik Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Baca SelengkapnyaDPR panggil Nadiem Makarim untuk meminta penjelasan terkait lonjakan UKT.
Baca Selengkapnyaeringatan Hari Museum di Indonesia setiap 12 Oktober berdasarkan Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama digelar di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAnies menjelaskan, peserta didik tidak seharusnya dijadikan sebagai sumber dana. Perubahan ini, ujar Anies harus dimulai dari pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Gibran sebagai sosok anak muda kreatif.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengkritik Mendikbudristek Nadiem Makarim yang tidak memiliki pengalaman di dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi X DPR Fraksi Gerindra, Nuroji mengkritik keras pernyataan jika masuk perguruan tinggi negeri bersifat tersier.
Baca Selengkapnya