JK tak sepakat 60 persen khatib disebut sampaikan ujaran kebencian
Merdeka.com - Peneliti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mas'ud Halimin menyebut 60 persen khatib di Jakarta masih menyampaikan ujaran kebencian saat ceramah di masjid-masjid. Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah pernyataan tersebut.
"Saya cek sama dewan masjid enggak ada seperti itu. Saya juga cek beberapa tempat, enggak ada. Bahwa ada satu, dua mungkin, tapi tidak 60 persen, yang bener saja," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (15/6).
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menegaskan, semua khatib di Tanah Air sudah diingatkan agar tak menyampaikan ujaran kebencian saat berceramah. Upaya itu didukung surat edaran kepada khatib agar isi ceramah harus bermuatan tentang perdamaian.
-
Apa pendapat Jusuf Kalla tentang speaker masjid? 'Masjid harus syahdu, karena itu kalau pidato atau dakwah atau tabligh-nya sampai keluar itu malah warga tidak dengar juga. Hanya suaranya yang keras, tapi tidak dipahami,' imbuhnya.
-
Kenapa Jusuf Kalla dukung larangan speaker luar masjid? 'Sejak dulu juga kami di dewan masjid, DMI itu mengatur itu bahwa sound system yang keluar itu hanya boleh Azan dan juga pengajian. Awal paling hanya 5 -10 menit, tidak boleh lebih dari itu,' ujarnya usai melantik Pengurus Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Minggu (10/3).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menyampaikan khutbah Jumat? Khutbah Jumat adalah salah satu rukun sholat Jumat yang wajib dilakukan. Orang yang melakukan khutbah Jumat adalah khatib.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang melakukan khitbah? Jika tertarik, terdapat kata-kata melamar wanita Islam yang sopan dan penuh makna bijak bisa menjadi rekomendasi Anda.
"Kita sudah anjurkan, kita sudah bikin edaran mereka harus berbicara dengan kedamaian," terangnya.
Saat menghadiri Dialog Kebangsaan tentang Peran Takmir Masjid dalam Menangkal Radikalisme di Kantor Walikota Jakarta Timur, Rabu 14 Juni 2017, Peneliti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mas'ud Halimin mengaku khawatir dengan kondisi masjid saat ini. Sebab, 60 persen khatibnya kerap menyampaikan ceramah yang memicu kebencian. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa ini terjadi saat salat Idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (10/4) lalu.
Baca SelengkapnyaMereka memberikan dukungan terhadap putusan MK terkait syarat calon presiden dan calon wakil presiden di bawah 40 tahun.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid heran dalam debat kedua Pilpres 2024 masih tidak ada doa dibacakan sebelum acara dimulai.
Baca SelengkapnyaKetua RT 01 Sunardi mengatakan bahwa kejadian tersebut hanya salah paham dalam hal penyampaian saja.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla akhirnya mengungkapkan sosok capres pilihannya.
Baca SelengkapnyaCak Imin sebelumnya menilai pernyataan Menag Yaqut itu selayaknya omongan buzzer yang tidak pantas keluar dari mulut menteri.
Baca SelengkapnyaSembari bergurau, Cak Imin khawatir nanti ada yang beribadah tapi tak memakai kata Amin.
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPihaknya melihat bahwa Gus Miftah memang dikenal dengan sosok Kiai urakan
Baca SelengkapnyaJK mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyiapkan waktu untuk melakukan introspeksi diri dalam menyambut Ramadan.
Baca Selengkapnya